Dalam kurun waktu 1964-1965 dan tahun 1970-an, Indonesia dikenal sebagai Negara dengan kamatian balita yang cukup tinggi sehingga popular dengan julukan “home of xerophthalmia”. Xerophthalmia adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Suatu keadaan dimana selaput ikat mata dalam kondisi kering terkadang sampai jaringan selaput bening pada mata juga ikut rusak.
Dr Evan Mayo-Wilson, peneliti dari Universitas Oxford menjelaskan: "Biasanya negara berkembang dan negara penghasilan kecil banyak kasus kematian anak dibawah lima tahun hanya karena tidak memberikan suplemen vitamin A," paparnya, seperti dilansir BBC pada (27/8) kemarin.
Terkait hal itu, Penelitian ini juga didukung oleh Professor Wafaie Fawzi, Harvard School of Public Health, yang menjelaskan bahwa penggunaan vitamin A dapat mempertahankan kelangsungan hidup Balita.
(WHO) dalam setahun sudah membagikan suplemen vitamin A kepada negara-negara yang memiliki kasus kematian Balita yang tinggi. Ini membuktikan perhatian dunia untuk menanggulangi masalah ini. Sekarang semuanya kembali lagi seberapa besar pemahaman orang tua tentang kesehatan anak. Sosialisasi kesehatan anak terlebih kepada ibu sangat sangat terbatas, apalagi di lingkungan pedesaan. Harus adanya pendekatan yang berkesinambungan antara pihak yang bertanggungjawab dan masyarakat.
[caption id="attachment_127503" align="aligncenter" width="300" caption="ciluk baa..."][/caption]
Mata adalah jendela dunia cerminan jiwa. Apalagi bola mata anak kecil yang sangat indah dengan pancaran beningnya. Sangat disayangkan jika mata bening itu terlihat cekung. Selamatkan generasi bangsa, jaga kesehatan. Mata sehat pesona terpancar maka aktivitaspun dijamin lancar.
Salam sehat, Save Our Child
Fauziah Humaira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H