Mohon tunggu...
Fauziah Nurlaili
Fauziah Nurlaili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bismillahirrohmanirrohim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Makna Apa yang Terkandung dalam Tembang Dolanan "Pitik Walik Jambul"

5 April 2021   10:03 Diperbarui: 5 April 2021   10:13 12118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tembang dolanan sarat akan tahun 90an. Bahkan bisa jadi tahun 80an. Ada banyak tembang dolanan yang dahulu sering dinyanyikan anak sambil bermain. Tembang dolanan tidak bisa dipisahkan dari dolanan itu sendiri. Meskipun disebut tembang dolanan, namun ada banyak makna dan nasihat yang terkandung dalam lirik-liriknya. Dari nasihat tentang kehidupan sampai nasihat tentang adab terhadap orang lain.

Dari setiap daerah punya nama dan tembang yang berbeda-beda. Ada banyak tembang dolanan yang terkenal sampai sekarang seperti cublak-cublak suweng, jamuran, ampar-ampar pisang, sluku-sluku batok, lir-ilir, gundul-gundul pacul dan masih banyak lagi. Kali ini, kita akan membahas tentang lagu dolanan anak yang judulnya "Pitik Walik Jambul".

Pernahkah kalian dengar tembang dolanan ini? Atau bahkan pernah menyanyikannya?. Yak, tembang dolanan Pitik Walik Jambul asalnya dari Jawa khususnya wilayah Jawa Tengah. Pitik Walik Jambul diciptakan oleh Bapak Ki Hadi Sukatno.

Menurut Perdukiorg dalam blognya yang berjudul "Mengenang Masa Kecil Saat Belajar Dalam Tembang Dolanan Anak-Anak" meneritakan bahwa tembang Pitik Walik Jambul biasanya dinyanyikannya di sekolah bersama teman dan gurunya saat tiba waktu pulang sekolah.

Jika diartikan perkata, ada beberapa makna dari Pitik Walik Jambul. Yang pertama jika diartikan perkatanya ke dalam bahasa Indonesia maka pitik artinya ayam, walik artinya terbalik, dan jambul artinya jambul. Sekedar pengetahuan saja bahwa ada makna lain dari kata Pitik Walik yaitu sulak. Nah, selain itu Pitik Walik Jambul juga bisa diartikan sebagai nama jenis ayam yaitu ayam walik. Ayam jenis ini kecil semacam ayam kate, namun uniknya arah bulunya terbalik.

Diatas sudah dibahas pemaknaan judul. Kemudian sekarang untuk mengetahui makna dari tembang Pitik Walik Jambul, mari kita lihat lirik dan terjemahan tembangnya. Berikut lirik tembang Pitik Walik Jambul:

Pitik walik jambul

Sego golong mambu enthong

Monggo sami kondur

Weteng kulo sampun kothong

Enak e, sego liwet sayur terong

Terong bunder-bunder, bocah sregep mesti pinter

Terong ijo-ijo, bocah kesed mesti bodho

Artinya:

Ayam walik jambul

Nasi golong bau centong

Mari kita pulang

Perut saya sudah kosong

Enaknya, nasi liwet sayur terong

Terong bundar-bundar, anak rajin pasti pintar

Terong hijau-hijau, anak malas pasti bodoh

Jika membaca liriknya, maka bisa dilihat secara garis besar bahwa tembang ini mengisahkan setelah lelah berkegiatan seharian bisa sekolah, bekerja, atau bermain kemudian mau pulang kerumah. Dalam keadaan perut kosong kelaparan lalu makan dengan nasi liwet dan sayur terong. Dalam lirik disebutkan nasi golong. Nah, sedikit penjelasan, nasi golong adalah nasi yang dibungkus dengan daun pisang khas Jawa Timur. Biasanya nasi golong dibagikan ketika ada upacara selamatan.

Bukan hanya berisi cerita pulang kerumah, namun tembang Pitik Walik Jambul ini juga menyisipkan nasihat untuk anak-anak. Terletak di lirik terakhirnya yang berbunyi "bocah sregep mesti pinter dan bocah kesed mesti bodho" yang artinya, anak yang rajin pasti pintar atau bisa diartikan anak yang rajin seharusnya menjadi pintar sedangkan anak yang malas pasti bodoh atau bisa juga diartikan anak yang malas seharusnya menjadi bodoh. Nasihat ini agar diingat oleh anak agar anak senantiasa rajin dalam belajar dan lainnya. Dengan usaha rajinnya anak akan mendapat hasil berupa kepintaran. Begitu pula sebaliknya. Anak yang malas, karena kemalasannya itulah akan membuatnya bodoh.

Kurang lebih seperti itu makna dari tembang dolanan Pitik Walik Jambul. Lirik yang pendek namun penuh makna. Terimakasih sudah menyempatkan membaca tulisan saya yang masih banyak salahnya ini. Harap maklum karena masih pemula. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun