Mohon tunggu...
Fauziah Amanah
Fauziah Amanah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi yang suka mempelajari kebudayaan baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Pernikahan yang Syahdu di Tarim, Hadramaut: Kecilnya Mahar Besarnya Makna

6 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 6 Juni 2024   23:03 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik.com

Tradisi pernikahan di Tarim, Hadhramaut, Yaman, membawa kita pada sebuah perjalanan yang memperlihatkan keunikan dan kedalaman nilai budaya dan spiritual yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Kota ini menjadi sebuah panggung yang memamerkan tradisi pernikahan yang begitu kaya, menarik perhatian dengan keindahannya yang khas.

Sebagai suatu kekayaan budaya yang mempesona, tradisi pernikahan di Tarim tidak hanya menyajikan sebuah upacara pernikahan biasa, tetapi juga merangkum makna-makna yang dalam. Sebelum kita menyelami lebih jauh mengenai mahar pernikahan yang rendah, mari kita cermati busana tradisional yang menghiasi pengantin pria, memberikan sentuhan elegan dan simbolis dalam setiap jahitan dan hiasan.

Dengan mengenakan kemeja hijau, pengantin pria tidak hanya memperlihatkan kesederhanaan, tetapi juga menggambarkan simbol kesuburan dan keberuntungan. Dengan selendang, syal, dan tasbih yang indah atau yang disebut masbahah, penampilan mereka terasa sempurna. Topi khas yang mereka kenakan, yang disebut al-aflaa, juga menambahkan keanggunan dalam penampilan mereka.

Namun, jauh dari sekadar penampilan fisik, tradisi pernikahan di Tarim juga mengandung dimensi spiritual yang dalam. Keberadaan Abu Ashur selama upacara pernikahan memberikan pengingat akan pentingnya menjaga kesucian dan keberkahan dalam ikatan suci pernikahan. Dalam setiap langkahnya, tradisi ini memperlihatkan bagaimana hubungan pernikahan bukan hanya tentang dua individu, tetapi juga tentang kebersamaan dan doa yang mengiringi langkah mereka.

Dalam hal mahar pernikahan, di Tarim, nilainya diperkirakan sebesar 15 dinar emas murni, hal ini setara dengan sekitar 15 ribu riyal Yaman saat ini, atau sekitar sepuluh dolar. Angka ini mencerminkan kemudahan yang diberikan dalam proses pernikahan, yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. 

Nilai yang rendah  namun bermakna tersebut mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan dan keberkahan yang menjadi landasan dalam pernikahan di Tarim, selain itu juga nilai tersebut mencerminkan penghargaan terhadap nilai spiritual dan kesatuan keluarga, tetapi juga menunjukkan kearifan masyarakat dalam memelihara tradisi pernikahan yang berakar kuat dalam budaya mereka.

Salah satu tradisi lama yang masih dijaga dengan baik di Tarim adalah al-haraawah, di mana keluarga pengantin pria berjalan kaki dari rumah pengantin pria menuju rumah pengantin wanita. Ini adalah momen yang sarat makna dan mendalam dalam prosesi pernikahan di Tarim. 

Setelah semua upacara selesai, tamu-tamu dihadiahi dengan simsim dan dahan sebagai ungkapan syukur dan keberkahan. Di sini, makanan utama seperti nasi dan daging mandi menjadi simbol kebersamaan dalam perayaan yang kaya akan makna dan tradisi.

Lebih dari sekadar upacara, pernikahan di Tarim memperlihatkan bagaimana nilai-nilai tradisional dan spiritual tetap menjadi landasan utama dalam membangun hubungan yang berkelanjutan. Memahami nilai-nilai seperti kesederhanaan, keberkahan, dan persatuan keluarga menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi pernikahan di Tarim.

Dalam keindahan dan keunikan tradisi pernikahan di Tarim, terdapat nilai-nilai yang sangat berharga bagi masyarakat setempat. Tradisi pernikahan yang menggabungkan nilai-nilai spiritual, kesederhanaan, dan persatuan keluarga menjadi landasan kuat dalam membangun hubungan yang langgeng dan berkah.

Pernikahan di Tarim tidak hanya sekadar upacara formal, tetapi juga sebuah perayaan yang mempersatukan keluarga dan memuliakan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Di balik setiap langkah dan upacara, terdapat makna yang mendalam tentang kebersamaan, pengorbanan, dan kesetiaan dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Dengan menjaga tradisi pernikahan yang kaya dan berharga ini, masyarakat Tarim memperlihatkan dedikasi mereka terhadap warisan budaya dan spiritual yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas mereka. Ini bukan hanya tentang mempertahankan tradisi, tetapi juga tentang menghormati nilai-nilai yang telah membentuk karakter dan keberadaan mereka sebagai komunitas.

Dalam era modern yang serba cepat ini, tradisi pernikahan di Tarim menjadi sebuah pengingat akan pentingnya menghargai akar budaya dan spiritual dalam membangun hubungan yang bermakna dan berkelanjutan. Di tengah arus perubahan dan tantangan zaman, tradisi ini mengajarkan kita untuk tetap teguh pada nilai-nilai yang telah teruji dan terbukti kebermanfaatannya selama berabad-abad.

Dengan demikian, tradisi pernikahan di Tarim, Hadhramaut, Yaman, tidak hanya menjadi warisan budaya yang berharga bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghormati dan memuliakan nilai-nilai yang mendasari kehidupan kita. Dalam keunikan dan kelembutan tradisi ini, terdapat kebijaksanaan dan kearifan yang dapat menginspirasi dan memperkaya jiwa setiap individu yang menghayatinya.

Dengan segala keindahan dan keunikannya, tradisi pernikahan di Tarim, Hadhramaut, Yaman, tetap menjadi sebuah landasan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Ini bukan hanya tentang sebuah upacara, melainkan sebuah cerminan dari kekayaan budaya dan spiritual yang menjadi ciri khas dari wilayah ini.

Melalui tradisi pernikahan yang terdapat di Tarim, Hadhramaut, Yaman, kita dapat melihat sebuah contoh yang memukau tentang bagaimana sebuah pernikahan dapat menjadi lebih dari sekadar seremoni formal, tetapi juga menjadi sebuah perayaan yang mendalam dan penuh makna. 

Tradisi ini tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat lokal, tetapi juga mengajarkan kita banyak hal tentang nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi dalam hubungan pernikahan.

Pertama-tama, tradisi pernikahan di Tarim mengajarkan kita tentang kesederhanaan. Dengan mahar pernikahan yang rendah dan penekanan pada aspek spiritual daripada materi, tradisi ini mengingatkan kita bahwa hubungan pernikahan seharusnya didasarkan pada nilai-nilai yang lebih dalam, seperti cinta, pengorbanan, dan kesetiaan, bukan hanya pada kekayaan materi atau status sosial.

Kedua, tradisi ini juga menyoroti pentingnya persatuan keluarga dalam proses pernikahan. Dengan melibatkan seluruh keluarga dalam setiap langkahnya, tradisi ini memperlihatkan bahwa pernikahan bukanlah hanya tentang dua individu, tetapi juga tentang penyatuan dua keluarga yang memiliki nilai-nilai dan tradisi yang berbeda.

Selain itu, tradisi pernikahan di Tarim juga memberikan kita pelajaran tentang pentingnya menghormati dan memelihara warisan budaya. Dengan menjaga dan meneruskan tradisi-tradisi yang telah ada selama berabad-abad, masyarakat Tarim menunjukkan dedikasi mereka terhadap identitas budaya mereka dan keinginan mereka untuk mempertahankan nilai-nilai yang telah membentuk karakter mereka sebagai sebuah komunitas.

Dengan mahar pernikahan yang rendah, tradisi pernikahan di Tarim tidak hanya menjadi inspirasi bagi masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian dunia atas pesan kesederhanaan, kebersamaan, dan kekayaan budaya yang tersembunyi di balik nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi. Ini adalah bukti nyata bahwa mahar pernikahan tidak selalu harus menjadi hambatan dalam memulai kehidupan bersama, tetapi lebih kepada kesepakatan dan komitmen yang kuat antara kedua belah pihak.

Dalam keseluruhan, tradisi pernikahan di Tarim tidak hanya menjadi sebuah acara seremonial, tetapi juga menjadi sebuah kisah yang menginspirasi tentang bagaimana sebuah hubungan pernikahan dapat menjadi sebuah perjalanan spiritual dan budaya yang mendalam. Ini adalah contoh nyata tentang bagaimana nilai-nilai tradisional dapat memberikan pondasi yang kuat bagi sebuah hubungan yang berkelanjutan dan berbahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun