Mohon tunggu...
Fauziah
Fauziah Mohon Tunggu... -

Pelajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Riwayat Kata Pisah

9 Desember 2018   15:15 Diperbarui: 9 Desember 2018   15:19 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

/1/

Siang di kedai kopi, kita bercengkrama

Menanam biji-biji cinta di hati 

Kita rawat mereka dengan sabar, dipupuk dengan kasih sayang 

Dan disirami dengan perhatian hingga bisa kita tuai nanti 

/2/

"Aku mencintaimu. Jiwaku sepi tanpamu", bisikmu di telingaku

Di sini sunyi. Suara-suara sudah tak ada lagi. Hening, semuanya tak bising. Aku tuli.

"Aku tak bisa mendengar"

"Cukup rasakan", katamu kepadaku yang tak suka buih madu, padaku yang berjiwa sepi, padaku yang percaya bahwa cinta itu kamu, dan padaku yang sangsi bahwa kamu akan pergi.

/3/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun