Untukmu, entah telah berapa kali rinduku terjatuh
Tak ingin kuhitung dan tak mungkin terhitung
Kamu, candu dari segala derai tawa
Kamu, pusat dari segala harap dan doa
Dan kamu, pusat dari segala derita yang tak mengenal lelah
Sungguh, ingin kubunuh tiap rindu yang bergejolak
Mengemasnya dalam sauh kenangan
Dan membiarkannya pergi berlayar tanpa tahu arah pulang
Tapi, pada akhirnya
Tak pernah hati ini mampu menuntaskan rindu- rindu itu
Seba rindu ini tak berjarak
Rindu ini menyayat tiap sembilu yang sesak
Rindu ini menghujam tanpa ampun ke seluk beluk rasa
Lalu, siapa yang bisa meredakan rindu?
Tatkala sebuah jarak menjadi penyekat rasa
Tatkala pilihan harus membekukan tiap harap
Ketika sebuah rasa harus patah, karena rindu yang tak berakhir temu
Lalu, bagaimana aku harus menyikapi rindu ini?
Haruskah aku melangitkan doa pada panji- panji langit?
Atau haruskah aku membunuh segala debar di dada?
Agar tak ada alasan untuk hati merindu lagi dan lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI