Mohon tunggu...
Fauzia L Tokan
Fauzia L Tokan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PG.PAUD Universitas Ahmad Dahlan

Saya sangat suka mencoba hal baru yang menantang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ironi Gizi Buruk di Indonesia (Momen Hari Gizi Nasional: 25 Januari)

31 Desember 2023   12:11 Diperbarui: 31 Desember 2023   12:54 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Keempat, kemitraan dan kolaborasi. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, sektor swasta dan masyarakat sipil dalam mengatasi masalah tersebut dengan cara mengembangkan program-program yang inovatif, pertukaran pengetahuan dan berbagi sumber daya. Dalam hal ini pemerintah berperan dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasi program serta menyediakan pendanaan dalam memerangi stunting sedangkan sektor swasta berupa perusahan atau organisasi bisnis  berperan dalam pendanaan tambahan, teknologi serta pengetahuan dalam pengembangan gizi seimbang serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berperan dalam mengidentifikasi stunting dengan melibatkan masyarakat secara langsung dan memberikan dukungan bagi keluarga yang membutuhkan.

Kelima, monitoring dan evaluasi. Dengan memiliki sistem pemantauan yang efektif untuk mengukur dampak dari program yang sudah dijalankan. Data dan informasi akurat yang didapatkan akan sangat membantu dalam mengidentifikasi seberapa berhasil dan gagal upaya yang telah dilakukan serta memungkinkan penyesuaian yag diperlukan. Hal ini mencakup beberapa tahap yaitu pengumpulan data, indikator dan target yang jelas, sistem pemantauan, evaluasi dampak serta pembelajaran dan perbaikan.

Ironi gizi buruk di Indonesia menggambarkan kontras antara sumber daya alam yang melimpah dan tingginya angka gizi buruk. Untuk mengatasi masalah ini, tentu dibutuhkan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pihak yang terkait. Dengan langkah-langkah yang tepat seperti program subsidi pangan, edukasi pentingnya gizi, peningkatan infrastruktur, kemitraan dan kolaborasi serta monitoring yang efektif, Indonesia dapat mengatasi tantangan gizi buruk dan mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Oleh:

Fauzia L Tokan dan Iyan Sofyan

(Mahasiswi dan Dosen PG PAUD FKIP Universitas Ahmad Dahlan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun