Mohon tunggu...
Achmad Sidik Fauzi
Achmad Sidik Fauzi Mohon Tunggu... -

Menikmati hidup seperti menikmati pahitnya secangkir kopi dipagi hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Perlu Teladan untuk Pembangunan

13 Mei 2011   13:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:45 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi alam yang melimpah dan budaya yang beragam, masih belum terpotimalkan dengan baik. Kerjasama yang dilakukan pemerintah dengan pihak asing, banyak merugikan rakyat karena porsi bagi hasil yang tidak simbang. Masih minimnya sumber daya manusia yang unggul, menjadi faktor penghambat laju pertumbuhan disegala bidang.

"Gemah lipah loh jinawe", itulah sebuah uangkapan jawa untuk tanah indonesia yang kaya. Bangsa yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak, jika lebih diperhatikan kembali pendidikannya, ini bisa menjadi prospek yang baik dalam jangka panjang. Jika melihat sejarah, di Indonesia pernah berdiri kerajaan-kerajaan besar yang disegani negeri lain bahkan menjadi panutan karena kemajuannya, seperti Majapahit, Sriwijaya, Padjajaran dan lain-lain.

Negara-negara yang besar sekarang pernah merasakan kehancuran total. Tetapi dengan semangat yang pantang menyerah dan itu dilakukan dengan jalur pendidikan, sehancur apapun dengan cepat mereka bangkit kembali. Ini terjadi pada negara-negara korban kalah perang dunia baik pertama ataupun kedua. Keteladanan tersebut harus menjadi evaluasi Indonesia sebagai bangsa yang kaya tetapi tertidur sehingga kekayaannya dirampok pun diam saja.

Intelektual yang dibutuhkan percik pemikirannya, di Indonesia jumlahnya masih kurang. Inovasi pemikiran dengan melihat negara lain yang bisa menjadi teladan dalam pembangunan seharusnya menjadi prioritas. Ini dapat dicapai dengan lebih banyak mengirimkan anak bangsa untuk kuliah di luar negeri. Kuncinya Cuma tiga hal yakni amati, tiru dan modifikasi. Ini pernah dilakuakan oleh jepang, ternyata terbukti dengan kesungguhan prinsip kaizen, mengantarkan jepang sebagai negara yang disegani di dunia hanya dalam waktu singkat.

Indonesia memang tengah gencar membuka beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Selain itu, negara yang bersangkutanpun membuka beasiswa untuk mahasiswa luar yang ingin kuliah di negaranya. Tetapi informasi ini, masih terpusat dibeberapa perguruan tinggi yang ternama saja. Seharusnya pemerintah lebih gencar lagi menyampaikan dan memotivasi melalui lembaganya kesemua perguruan tinggi baik PTN maupun PTS seluruh Indonesia. Pemerataan informasi harus dirasakan semua mahasiswa karena pemerintah akan lebih mendapatkan yang potensial dari hasil kompetisi tersebut. Setelah mereka menyelesaikan studinya di luar negeri, pemerintah harus memberikan program lanjutan berupa pekerjaan yang layak sehingga potensi mereka dapat dikembangkan untuk kemajuan bangsa dan negara ini. Jangan sampai para intelektualnya lebih senang tinggal di luar negeri karena merasa di dalam negeri ilmunya kurang dihargai.semoga..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun