Mohon tunggu...
Fauzi Suseno
Fauzi Suseno Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perkebunan Salah Satu Sumber Kehidupan Manusia

31 Agustus 2018   21:48 Diperbarui: 16 September 2018   10:21 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://narty47.blogspot.com/

Pemalang kabupaten yang penuh dengan sejarah di masalalu sekaligus menjadi kota kelahiranku, pemalang salah satunya terkenal dengan kebun teh tempatnya terletak di kecamatan moga desa banyumudal. Di kecamatan tersebut terdapat sebuah Perkebunan teh yang dikelola oleh PTPN IX memiliki luas sekitar 400 hektar.

Meski demikian, menurut beberapa sumber yang saya baca, beberapa bulan lalu, hanya sekitar 280 hektar yang mampu berproduksi. Sisanya masih dalam tahap regenerasi. Selain Kebun Teh, di perkebunan Semugih ini juga dilengkapi pabrik teh. Pabrik tersebut difungsikan untuk mendukung produksi teh di perkebunan ini.

Hasil olahan teh yang dihasilkan dari pabrik ini dikirim ke beberapa daerah di Jawa Tengah. Bahkan saya mendengar kabar bahwa 90% untuk di ekspor sedangkan 10% untuk kebutuhan teh dalam negeri. Negara tujuan eksport teh Semugih di antara nya sebagai berikut Amerika, Inggris, Rusia, dan Pakistan. Berikut ini gambar pabrik teh tersebut

https://narty47.blogspot.com/
https://narty47.blogspot.com/
Sejarah berdirinya kebun teh semugih sendiri sudah ada sejak zaman penjajahan belanda, awalnya perkebunan ini memang dibangun untuk orang orang belanda pada masa itu. Karna potensi wilayah tersebut memiliki peluang untuk menjadi salah satu perkebunan besar di Indonesia setelah Indonesia berhasil merebut kembali kemerdekaan nya, kemudian pihak pemerintah mengambil alih menjadi perusahaan nasional pada tahun 1960-an.

Sisa-sisa bangunan belanda ataupun situs belanda sudah tidak ada lagi di perkebunan teh ini, hanya tanaman teh tersebut yang menjadi saksi sejarah dari budidaya teh yang bangsa belanda hadirkan di tanah jawa ini. Berikut ini beberapa jenis tanaman teh yang ditanam diperkebunan tersebut: 

teh hijau (Green Tea) yaitu teh yang diperoleh tanpa proses fermentasi, untuk pembuatan nya sendiri menginaktifkan enzim fenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar setelah itu kita panaskan sehingga oksidasi terhadap katekin (zat antioksidan) dapat dicegah. pemanasan sendiri terdapat dua macam cara dengan udara kering dan pemanasan basah dengan uap panas.

Ada sedikit perbedaan terkait dengan proses pembuatan teh sendiri, ketika daun teh hanya dilakukan pemanggangan aroma dan flavor lebih kuat dibandingkan dengan pemberian uap panas yang aromanya sedikit kurang menyengat dari rasa teh itu sendiri.

teh hitam (black Tea) teh biasa yang sering disebut sebagai teh merah, hal itu dikarenakan orang timur menyebutnya teh merah karna larutan teh tersebut menghasilkan berwarna merah. Sedangkan orang barat menyebutnya dengan teh hitam, mengapa dikatakan demikian karna daun teh yang digunakan sebagai penyeduh biasanya berwarna hitam.

Di Indonesia sendiri produksi yang banyak di konsumsi yaitu teh hitam karna Indonesia merupakan negara pengekspor berada di peringkat ke-5 terbesar di dunia, proses nya sendiri teh hitam dilakukan dengan fermentasi tidak menggunakan mikrobia sebagai enzim, melainkan dilakukan oleh enzim fenolase.

Itulah beberapa teh yang di produksi di pabrik teh semugih ini, selain terdapat perkebunan yang cukup luas dan pabrik sebagai pengolahannya kebun teh semugih sendiri sudah dijadikan pula tempat agrowisata dan menerima pula magang dari lembaga pendidikan terkait, kebuh teh ini biasanya selalu rame dengan pengunjung di hari libur sekolah karna tempatnya yang sejuk kurang lebih suhu mencapai 22, untuk agrowisata sendiri juga menawarkan paket outbound yang dilengkapi dengan fasilitas flying fox, jembatan gantung dan beberapa lainnya.  

Kebun teh semugih, begitu nama area milik salah satu BUMN, yakni PT.Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX). Secara struktur organisasi, Kebun Semugih ini masuk ke dalam Divisi Tanaman Tahunan yang membudidayakan dan menghasilkan produk-produk dari tanaman karet, kopi, kakao, dan teh. jadi tidak hanya teh saja sebetulnya ada beberapa juga hasil produk dari perkebunan ini tapi saya tidak  menjelaskannya, namun yang paling dominan dari produk teh nya itulah mengapa dinamakan kebun teh semugih.

Sebetulnya pada 20 februari 2013 presiden republik Indonesia ke 6 susilo bambang yudhoyono sempat berkunjung ke perkebunan teh semugih kecamatan moga desa banyumudal dalam kunjungan nya itu ada dialog antara petani perkebunan tersebut presiden dan ibu negara pada waktu itu meninjau sentra perkebunan teh semugih di moga, pemalang yang dikelola oleh pt perkebunan nusantara IX.

Di pusat pengolahan teh hitam itu, kepala negara beserta rombongan juga mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan teh hitam serta pengemasan produk teh tersebut kepala negara beserta rombongan juga mendapatkan penjelasan mengenai produk hasil tenun sarung goyor, hasil tani hortikultura, nanas, mangga dan kepiting soka yang dihasilkan oleh kabupaten pemalang.

https://www.antaranews.com/
https://www.antaranews.com/
Itulah beberapa fakta di lapangan terkait dengan perkebunan teh semugih moga, yang sudah dikenal di masyarakat sekitar kabupaten pemalang maupun dari luar kabupaten dengan adanya perkebunan tersebut sejak dari dulu sudah cukup membantu lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Semoga saja perkebunan ini terus berkembang semakin modern mengikuti perkembangan zaman dan terus meningkatkan kualitasnya sebagai teh yang bermutu, dan juga harapan dari penulis agar pemerintah daerah, maupun pusat memperhatikan wilayah yang memilik potensi untuk menjadikan daerahnya berkembang dan menumbuhkan perekonomian sekitar.

Sebab sektor pertanian sangat penting bagi keberlangsungan suatu bangsa, tentunya dengan harapan pemerintah periode sekarang agar di beberapa tahun kedepan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan, tentunya itu yang di inginkan oleh semua masyarakat Indonesia maka dari itu sektor pertanian terus berbenah agar semua tujuan itu tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun