Di titik ini, detik ini
Hatiku masih sama
Masih terasa hampa dan duku kerap menyapa
Seperti waktu yang berlalu
Menyisakan pilu karena kepergianmu
Aku masih seperti dulu
Saat segalanya terlihat abu abu di netraku
Tanpa petunjuk dan petuahmu
Cahya kehidupan telah padam sejak tiadamu
Hingga semua terasa kelam dalam bisu
Mak, Pak
Tiada kata yang dapat mewakili isi hati
Yang dipenuhi oleh rasa rindu
Akan senyum lembutm juga hangat pelukmu
Meski kutahu yang telah pergi takkan mungkin kembali
Hanya bait bait doa yang dapat kugulirkan disetap hela nafasku
Berharap mampu meredam gejolak rindu yang mengharu
Hingga kudapat berdamai dengan hati
dan sejuta serpihan cerita yang abadi dalam jejak langkahku
Mak, Pak
Seraut wajahmu yang membayang
kian menguatkanku
dalam menapaki sisa hidup yang kutuju.
Pagatan (Tanbu), 17 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H