Mohon tunggu...
Fauzi Rohmah
Fauzi Rohmah Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis

Guru di SMP Negeri 1 Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalsel - Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan pun Berteduh

18 November 2021   21:27 Diperbarui: 18 November 2021   21:38 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulir bulir bening menghujani pelataran hati nan kelu

Terpenjara dalam pilu yang tiada berkesudahan

dan hujan memaksaku untuk bertahan.

Di Banjarbaru,

telah lahir sajak sajak sunyi di bawah rintik kerinduan

hati deras berbisik lirih mengiba

Akankah resah temui penawarnya,

sedang sekat pemisah masih mengekang jiwa.

Kasih,

Ingatkah dulu kita pernah berbagi rasa

Dingin menyusup ari kita

dan di bawah payung ini.

gigil meronta-ronta

hujan pun berteduh dari derasnya kata-kata rindu menggulung pinta,

pada dirimu jualah kembali segala rasa.

Membenamkan segala asa dalam genangan rindu yang menyamudra.

Tanah Bumbu, 9 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun