Mohon tunggu...
Eva Fauziyyah
Eva Fauziyyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi

Menulis adalah cara sederhana berbicara tanpa suara.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Book "Ilmu, Filsafat, dan Agama"

16 Februari 2020   01:16 Diperbarui: 16 Februari 2020   01:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat memiliki bebrapa cabang, diantaranya adalah metafisika, logika dan epistemology. Sedangkan aliran-aliran yang ada  pada  filsafat ini terdapat pada setiap cabang  filsafat.

Bagian keempat, membahas mengenai  agama. Tidak ada satu definisi tenang religion yang dapat diterima secara  umum. Para filsuf, teolog, psikolog , sosiolog  dan lainnya telah merumuskan definisi tentang religion menurut caranya masing-masing. Seperti halnya sosiolog mengatakan bahwa religion sebagai collective exspression of human values.

Al-jurjani mengatakan perbedaan dan persamaan antara Ad-din dan Al-millah adalah keduanya sama-sama dalam hal materinya. Sedangkan, perbedaan antara keduanya terletak dalam kesannya bahwa Ad-din dinisbatkan kepada Alloh swt,. Dan Al-millah dinisbatkan kepada nabi tertentu misalnya dinisbatkan kepada nabi Ibrahim, maka disebut Millatu Ibrahim.

Bagian kelima, membahas mengenai kepercayaan. Kepercayaan adalah suatu sikap atau anggapan bahwa sesuatu itu benar. Suatu keyakinan atau kepercayaan yang ada pada manusia menjadi dasar daripada kebudayaan suatu bangsa, pada suatu waktu dan tempat tertentu.

Selanjutnya adalah bagian terakhir dari buku adalah membahas mengenai nisbah antara ilmu, filsafat dan agama. Nisbah sendiri adalah relasi dan relevansi. Ketiganya sama-sama bertujuan dan berurusan pada kebenaran.

Titik perbedaan pada ketiga macam hal  tersebut adalah baik ilmu maupun filsafat keduanya adalah hasil dan bersumber pada hal yang sama yaitu ra'yun. Ilmu pengetahuann menghampiri kebenaran dengan jalan penyelidikan, pengalaman, dan percobaan sebagai batu ujian.

Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan akal budi secara radikal, integral dan universal, tidak merasa terikat dengan ikatan apapun kecuali ikatan tangannya sendiri yaitu logika. Sedangkan agam dimulai dari sikap percaya dan iman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun