Mohon tunggu...
ahmad fauzi
ahmad fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Divisi Kajian Hukum dan Demokrasi Forum Lingkungan Kabupaten Pasuruan (FLKP)

Manusia biasa yang kebetulan tidak suka lontong, kupat, lepet dan sejenisnya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

'Halal is My Life' versus Propaganda Gaya Trump

23 Oktober 2018   17:22 Diperbarui: 23 Oktober 2018   17:50 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ma'ruf Amin di acara Jogja Halal Fast 2018(Foto: Metronews.com)

"Saya ingin meneriakkannya halal is my life, jawabannya halal, halal, halal. Ini bukan kampanye, ini kampanye halal. Saya ini calon wakil presiden tapi kampanye nya tidak di sini."

Begitu kutipan pernyataan Kiai Ma'ruf Amin saat pidato penutupan Jogja Halal Fest 2018 yang diadakan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Yogyakarta, 14 Oktober lalu. Kendati beliaunya mengelak kampanye halal itu bukan kapasitasnya sebagai Calon Wakil Presiden. Namun netizen tetap melekatkan Kiai Ma'ruf sebagai kontestan Pilpres 2019.

Ya, hal itu sangat lumrah. Mengingat eskalasi politik 2019, mulai ditabuh genderangnya. Demam pilpres mulai melanda saat ini. Semua fenomena informasi yang berkembang di masyakarakat. Akan ditautkan dengan Pilpres. Apalagi yang berbicara mereka yang berkepentingan dalam Pilpres, tim sukses, relawan, pendukung apalagi kandidat.

Kita tidak akan berdebat pernyataan Kiai Ma'ruf dalam acara itu sebagai pernyataan politik atau bukan. Kita sepakat bahwa Kiai Ma'ruf mengeluarkan 'jurus'. Dan, hal tersebut sebuah kewajaraan dalam konstelasi politik.

Membaca statement politik Kiai Ma'ruf itu, adalah sebuah tawaran politik kepada masyarakat. Tentu saja, bermaksud untuk melawan politik hoaks yang "disajikan" pasangan Prabowo-Sandi.

Menurut Direktur Eksekutif Indobarometer Ahmad Qodari. Untuk melakukan pemetaan, dukungan para kandidat akan berlomba-lomba membuat isu. Sehingga perang isu tidak bisa dihindarkan dan semakin memanas saat ini.

Lebih khusus Qodari menjelaskan. Prabowo akan mengunakan cara-cara Donald Trump saat memenangkan Pilihan Presiden Amerika 2016 lalu. . Strategi yang digunakan yaitu dengan menyebar isu-isu kesenjangan dan ketakutan.

Strategi Donald Trump sendiri merujug dari propaganda ala Rusia. Metode propaganda yang di gunakan bernama The Russian "Firehose of Falsehood".

Firehose Of Falsehood sendiri memiliki ciri. Pertama, Masif dengan jumlah yang banyak dan melalui berbagai macam media. Kedua, Tidak mempunyai komitmen pada realita dan landasan data yang kuat. Ketiga, Tidak konsisten dengan isi informasi yang disebarkan.

Dilawan Halal Is My Life

Sepintas Firehose Of Falshood apabila kita melihat ciri-cirinya sederhana. Meskipun tidak mengandalkan data atau hanya kebohongan. Namun apabila dilakukan dengan intensitas tinggi. Sehingga membanjiri semua ruang publik. Akan mampu merubah fakta yang nyata. Sehingga masyarakat akan mempercayainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun