Mohon tunggu...
Fauza Najmi Azahra
Fauza Najmi Azahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya mahasiswa semester 3, hobi saya membaca, biasanya kalo libur sering hangout sama temen, suka sama konten masak,asmr,podcast dan kartun, genre film yang paling suka horor dan fantasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontribusi Gen Z dalam Menyatukan Keberagaman di Era Disrupsi

18 Desember 2024   17:46 Diperbarui: 18 Desember 2024   17:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Integrasi Nasional (Sumber: Tirto)

Di tengah dinamika globalisasi dan perkembangan teknologi, isu integrasi nasional menjadi tantangan serius yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia. Sebagai negara dengan keanekaragaman budaya, bahasa, dan agama, Indonesia membutuhkan pendekatan strategis untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberadaan integrasi menjadi penting karena jika tidak diterapkan, ancaman perpecahan ditengah banyak sisi perbedaan dapat mengancam keamanan nasional.

Integrasi Nasional: Fondasi Bela Negara

Integrasi nasional adalah proses menyatukan elemen masyarakat yang beragam untuk membentuk identitas kolektif sebagai bangsa yang berasal dari perbedaan latar belakang. Tanpa integrasi, mustahil bagi sebuah negara untuk mencapai stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. Dalam konteks Indonesia, integrasi nasional berperan sebagai perekat bagi lebih dari 280 juta penduduk yang tersebar di ribuan pulau.

Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai Bhineka Tunggal Ika, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan integrasi nasional. Konflik horizontal, radikalisme,  konflik agama hingga etnis dan potensi adanya ancaman disintegrasi menjadi ujian nyata dalam menjaga persatuan bangsa. Namun, melalui kesadaran kolektif dan partisipasi aktif warga negara, integrasi nasional dapat menjadi kekuatan untuk melawan ancaman tersebut.

Tantangan Integrasi Nasional di Era Disrupsi

Era disrupsi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bagaimana masyarakat berinteraksi dan berkomunikasi, setidaknya juga memiliki implikasi terhadap situasi integrasi nasional, seperti adanya;

Polarisasi Sosial dan Politik
Polarisasi yang tajam akibat perbedaan pandangan politik sering kali memecah belah masyarakat. Media sosial menjadi salah satu media ampuh/utama yang memperbesar jurang perbedaan tersebut sehingga potensi konflik menganga lebar.

Degradasi Nilai Lokal
Masuknya budaya asing tanpa filter mengancam kelestarian budaya lokal. Nilai-nilai tradisional yang menjadi identitas bangsa mulai terkikis oleh gaya hidup global yang semkain mengikis kebudayaan/nilai arif lokal.

Radikalisme dan Intoleransi
Penyebaran ideologi radikal melalui media digital menjadi ancaman serius bagi persatuan bangsa. Radikalisme tidak hanya merusak tatanan sosial, tetapi juga menciptakan ketidakpercayaan antar kelompok masyarakat.

Ketimpangan Ekonomi
Ketidakmerataan pembangunan ekonomi antarwilayah memunculkan rasa ketidakadilan yang berpotensi memicu konflik sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun