Mohon tunggu...
Fauzan Zidni
Fauzan Zidni Mohon Tunggu... -

political scientist and public policy analyst by training

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan featured

Tantangan Menangani Pembajakan Film Digital

14 Juni 2016   10:39 Diperbarui: 26 Desember 2019   07:27 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penayangan film. (sumber: pixabay)

Tantangan terbesar adalah penutupan akses ke pengguna website peer-to-peer yang sebagian besar dilakukan untuk aktivitas illegal. Menurut data Visual Networking Index dari Cisco Systems, kegiatan unduh dari peer to peer seperti torrent dan pirate bay menggunakan 25% lalu lintas internet secara global dan tumbuh 23% setiap tahunnya.

Neil Gane dari MPAA pada seminar Kekayaan intelektual yang dilakukan oleh APROFI dan BEKRAF beberapa waktu lalu, menekankan bahwa  situs situs ilegal meraup keuntungan besar lewat pemasangan iklan yang umumnya berbau pornografi dan perjudian ilegal, yang umumnya memiliki demografi penonton berusia 12 tahun. 

Ia menambahkan, hasil studi di Inggris, pemblokiran terhadap situs illegal efektif menurunkan traffic ke situs tersebut dan mengubah mindset pengguna asal dilakukan secara berkala dan konsisten.

Pentingnya Edukasi Publik

Pekerjaan rumah paling besar adalah melakukan edukasi kepada publik, terutama generasi muda untuk menghargai kekayaan intelektual. Bahwa setiap kegiatan unduh secara illegal, ada hak ekonomi pekerja ekonomi kreatif yang hilang. 

Menghitung kerugian sebagai efek pembajakan sangat sulit untuk diukur karena minimnya data. Hasil penelitian Oxford Economics, sektor Film dan TV pada tahun 2010 memiliki dampak secara langsung sebesar 7,675 triliun rupiah atau 0.12 dari pendapatan nasional, dalam prosesnya berdampak terhadap 191 ribu lapangan pekerjaan dan menghasilkan 785 miliar penerimaan pajak.

Memberikan kesadaran bahwa kekayaan Intelektual adalah pondasi dari industri kreatif. Sehingga jika kepastian hukum dan perlindungan atas KI lemah, maka industrinya pun akan lemah. 

Sebesar apapun potensi sumber daya manusia pembuatnya jika hal mendasar ini tidak diperkuat, maka tidak akan terbangun industri yang mapan. Perlindungan kekayaan intelektual adalah dasar terjaminnya inovasi dan kebebasan berkreasi yang merupakan harta kekayaan tidak ternilai bangsa ini.

Apabila diamati dalam beberapa tahun terakhir ini tedapat perubahan besar pada tema kampanye publik yang dilakukan di bioskop. Sebelumnya iklan anti pembajakan seperti menggurui masyarakat bahwa melakukan pembajakan sama dengan mencuri dan menyerukan agar tidak dilakukan, padahal penonton bioskop merupakan konsumen utama yang mengakses secara legal. 

Sekarang tema kampanye publik di bioskop lebih memberikan apresiasi dan terimakasih karena telah datang dan menikmati karya film, sehingga produser dan filmmaker bisa kembali berkarya dari uang yang dibayarkan penonton.

Kedepannya edukasi publik dilakukan bukan hanya melalui sosialisasi, tetapi juga mengadopsi pendekatan alert system seperti yang diberlakukan di Korea Selatan dan Perancis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun