Mohon tunggu...
Fauzan Zidni
Fauzan Zidni Mohon Tunggu... -

political scientist and public policy analyst by training

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Daftar Negatif Investasi Film

25 Mei 2016   12:48 Diperbarui: 25 Mei 2016   12:56 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kemitraannya dengan usaha besar sebenarnya sudah dilindungi oleh Perpres No 76 Tahun 2007 tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. Selain itu, juga membuka kemungkinan diberikannya paket insentif dan subsidi langsung kepada beberapa bioskop independen perintis yang sudah berjalan sebagai apresiasi atas usaha mereka.

Kelima, menyiapkan paket ekonomi yang mendukung sektor hulu industri film, di mana sebagian besar perusahaan produksi film di Indonesia dilihat secara volume masuk kategori UKM. Pemberian insentif bagi film dengan syarat khusus seperti film dengan muatan budaya, kami nilai dapat menggairahkan produksi film budaya berkualitas. Pada waktu bersamaan, pemerintah diharapkan mereformasi beban pajak yang ditanggung oleh produser film Indonesia.

Saat ini untuk memproduksi satu film nasional, produser harus membayar empat jenis pajak dan berbagai macam pungutan yang dinilai memberatkan. Keenam, pemerintah perlu meningkatkan pembangunan infrastruktur pendidikan film untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan cara mengembangkan sekolah film yang sudah ada maupun dengan membangun sekolah baru.

Sedangkan untuk jangka pendek, perlu ditingkatkan jumlah pendidikan singkat ke luar negeri untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada. Selain itu, sangat diperlukan alih bahasa buku-buku ajar teknis film ke dalam bahasa Indonesia untuk mendukung pendidikan.

Pembukaan pasar ini ada pada momentum yang tepat untuk membangun industri film nasional yang sedang terpuruk. Namun begitu, langkah-langkah yang kami rekomendasikan perlu disiapkan bersama para pemangku kepentingan agar film nasional tidak lagi hanya menjadi penonton di negerinya sendiri.

Fauzan Zidni
Sekretaris Jenderal Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun