Muhamad Rifqi lahir di Karawang pada 27 juni 2001, 20 tahun silam tinggal di kota yang terkenal dengan kota padi dan sejarah peristiwa Rengasdengklok. Beliau memulai pendidikan dari SD, SMP dan SMA di kota yang penuh dengan kisah sejarahnya negara Indonesia. Setelah beliau lulus dari SMA, Â Ketika berada dibangku sekolah beliau mendapatkan beberapa prestasi yan telah diraihnya, mulai dari juara kelas, tahfidz Qur'an surat Yasin, dan kejuaraan olahraga sepak bola sebagai top scorer. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi. Beliau menempati pendidikan disalah satu Universitas di kota Bekasi dengan Jurusan Ilmu Komunikasi.Pada tahun 2019 awalnya beliau memutuskan untuk pindah ke kota Bekasi karena tempat pendidikannya harus pindah dan disana tinggal dengan saudaranya. Namun Ketika datangnya pandemi covid-19 pembelajaran pun terpaksa dilakukan secara daring dan beliau Kembali pulang kekampung halamannya untuk sementara waktu dan mengikuti pekerjaan dengan ayahnya sebagai event organizer di pasar malam, ketika ada pelonggaran peraturan, event tersebut dapat dilaksanakan. Seiring berjalannya waktu kini beliau kuliah sambil bekerja dengan part time.
Alasannya Ketika memilih jurusan ilmu komunikasi itu karena berawal dari keingin tahuannya terhadap bidang public relation dan juga keingin mahirannya sebagai public speaking yang baik, kini beliau sudah menginjak di semester 5 perlahan apa yang diharapkannya terus ditekuni karena untuk menjadi seorang public relation tidaklah mudah, Peran Public Relations sendiri yaitu sebagai jembatan antara perusahaan dengan masyarakat membuka lebar peluang untuk bertemu dengan banyak orang, termasuk dengan orang-orang penting di dunia kerja. Oleh karena itu, terdapat beberapa keahlian yang wajib dikuasai oleh seorang public relation. Seorang public relation tidak hanya dituntut untuk menulis siaran pers yang baik, tapi juga keterampilan lainnya. Terutama di era digital ini, di mana seorang public relation harus mampu beradaptasi dengan berbagai platform media sosial. Mulai dari keterampilan untuk melacak ribuan atau jutaan berita yang di-share melalui media online, hingga kreativitas untuk membangun ide-ide yang akan disebarluaskan.
Kemudian kedudukan seorang public relation yang berada di garda terdepan sebuah perusahaan membuatnya wajib memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Oleh karena itu sebagai mahasiswa ilmu komunikasi beliau terus belajar dan dilatih untuk berkomunikasi dengan baik terutama dalam hubungan interpersonal atau antarpribadi. Karena tanggung jawab utama seorang public relation adalah membentuk dan menjaga citra positif perusahaan, Perusahaan membutuhkan sosok public relation yang juga mengetahui cara untuk melakukan lobi dan negosiasi. Kedua hal itulah yang terus menjadi semangat saat ini demi mendapatkan apa yang diinginkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H