Sistem moneter internasional merupakan sistem yang berisikan rangkaian aturan, perjanjian, dan institusi yang mengatur uang di seluruh dunia. Sistem ini meliputi mengenai bagaimana cara-cara negara menetapkan nilai tukar mata uang, penyesuaian keseimbangan pembayaran internasional, dan peran institusi dalam pengawasan dan pengaturan pada aliran modal global.Â
Sistem moneter internasional memiliki signifikasi diantaranya sistem moneter internasional sebagai inti dari stabilitas global dengan penyediaan kerangka kerja untuk kestabilan nilai tukar mata uang serta dapat terprediksi, sistem moneter internasional juga memungkinkan agar perdangan dapat menjadi lebih efisien dan lebih efektif, sistem ekonomi moneter juga berguna dalam perancangan kebijakan ekonomi negara yang sejalan aturan dan juga standar internasional, salah satu fungsi penting sistem ini ialah penyediaan mekanismedalam pengelolaan krisis ekonomi.Â
Sistem moneter internasional dapat dikatakan sebagai sebuah fondasi penting dalam sistem perekonomian dan juga perdagangan di kanca internasional.
Sistem moneter internasional sendiri telah berubah dari era ke era. Era pertama yang mulai banyak digunakan negara-negara ialah pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 an yaitu era standar emas, dimana nilai mata uang terkait pada emas tertentu. Standar emas mulai ditinggalkan pada saat terjadinya perang dunia yang pertama karena beberapa negara perlu mencetak uang untuk pembiayaan perang hingga menyebabkan inflasi, era ini disebut Inter-war period (1918-1939).Â
Pada awal 1940-an pasca perang dunia kedua negara-negara sekutu melakukan pertemuan di New Hampshire,Amerika Serikat untuk perancangan sitem moneter internasional yang baru hingga disepakati bahwa mata uang dollar dapat ditukar dengan emas dengan kesepakatan 35$ per ons emas, dan negara lain mematok dengan nilai mata uang negara mereka terhadap dollar, era yang dijuluki sistem bretton woods (1944-1971).Â
Awal tahun 1970-an cadangan emas yang dimiliki AS tidak cukup untuk mendukung jumlah dollar yang beredar akibat defisit perdagangan dan pengeluaran besar untuk perang dengan Vietnam, sehingga presiden AS kala itu Richard Nixon mengambil keputusan untuk mengakhiri konversasi dollar menjadi emas yang menyebabkan runtuhnya sistem bretton woods. Sehingga nilai tukar pada masa itu ditentukan dari jumlah permintaan-penawaran pasar. Pada saat itu sistem moneter internasional beralih ke era sistem nilai tukar mengambang yang masih digunakan hingga sekarang sejak 1971 lalu pasca runtuhnya era bretton woods.
Sistem nilai tukar mengambang, sistem ini diadaptasi oleh beberapa negara maju dan beberapa negara bagian karena sistem ini memberikan fleksibilitas dalam sistem moneter domestik dengan International Monetary Fund (IMF) memainkan peran penting dalam pengawasan dan penanganan ekonomi secara global. Setiap tahapan era telah diterapkan dari sera standar emas menuju era bretton woods hingga era sekarang yaitu sistem nilai tukar mengambang.Â
Dalam perjalanan perubahan ini beberapa peristiwa besar yang mempengaruhi perekonomian dunia terjadi seperti, krisi minyak pada 1937 dan 1979 yang diakibatkan oleh embargo minyak dan evolusi Iran sehingga menyebabkan inflasi tinggi dan resesi global.Â
Pada tahun 1997 Asia mengalami devaluasi mata uang besar-besaran dan kegagalan ekonomi yang bermula dari Thailand dan menyebar ke beberapa bagian Asia Timur dan Asia Tenggara. Krisis global terjadi lagi pada tahun 2008 yang bermula dari sektor perumahan AS dan menyebar ke sistem keuangan global yang mengakibatkan resesi global. Memahami sejarah ini membantu kita dalam memahami mengenai tantangan serta peluang pada sitem moneter internasional.
Sistem moneter internasional memiliki fungsi mata uang cadangan yang dikelola oleh bank central dan otoritas moneter sebagai devisa mereka yang dipergunakan untuk membiayai transaksi internasional, menstabilkan nilau tukar, serte pemenuhan kewajiban internasional. Mata uang cadangan utama saat ini antara lain USD,EURO,YEN, dan POUNDSTERLINNG.Â
Negara-negara menggunakan mata uang cadangan untuk komoditas utama seperti minyak yang biasanya diperjualbelikan dalam USD. Dengan adanya mata uang cadangan negara-negara dapat menstabilkan nilai tukar dan kefektifan serta perlindungan terhadap ancaman perekonomian eksternal. IMF sendiri didirikan untuk pengawasan sistem moneter internasional dan sebagai penyedia bantuan terhadap negara-negara yang memiliki masalah keseimbangan terhadap pembayaran.Â
Institusi lainya yang bergerak didalam sistem moneter internasional adalah bank dunia, namun bank dunia hanya berfokus terhadap perencanaan perekonomian jangka panjang serta pengurasan tingkat kemiskinan yang ada di negara berkembang. Institusi-institusi ini bekerja sama dalam pengkoordinasian kebijakan sistem moneter internasional.
Berbagai tantangan kompleks dihadapi oleh sistem moneter internasional. Salah satu hal yang menjadi tantangan utama ialah volatilitas nilai tukar yang dimana fluktuasi nilai tukar yang signifikan dapat menciptakan ketidakpastian bagi para pelaku ekonomi, dampak dari fluktuasi ini sendiri mempengaruhi pada harga perdagangan barang dan jasa yang merugikan pasar internasional. Tantangan sistem moneter internasional tidak hanya berhenti disitu, krisis moneter juga merupakan mimpi buruk yang harus di hadapi oleh sistem moneter internasional. Respon kebijakan yang terkoordinasi membantu memulihkan ekonomi, namun krisis ini juga menunjukkan kerentanan sistem keuangan global.
Tidak seimbangan global juga menjadi perhatian, dimana beberapa negara memiliki defisit neraca pembayaran yang besar sementara negara lain memiliki surplus. Ketergantungan pada dolar AS juga merupakan tantangan penting karena sebagian besar perdagangan internasional menggunakan mata uang dollar AS yang dpat kita lihat dari itu maka dollar AS memiliki kesitimewaan tertentu bagi perekonomiannya.
Masa depan sistem moneter internasional mungkin melihat pergeseran kekuasaan mata uang dari yang dulunya didominasi oleh dollar AS menjadi sistem yang lebih multi mata uang. Mata uang digital bank sentral (CBDC) mungkin akan memainkan peran penting dalam sistem nilai tukar di masa depan, agar tetap relevan dan efektif  IMF dan Bank Dunia mungkin perlu melakukan reformasi struktural dan operasional yang dapat menjadi peningkatan keterwakilan negara-negara berkembang.Â
Teknologi finansial (fintech) seperti block chain dan kontrak pintar memiliki potensi besar dalam merevolusi sistem pembayaran internasional.
Sistem moneter internasional memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan ekonomi global dan memfasilitasi perdagangan serta investasi negara-negara. Masa depan sistem moneter internasional mungkin dapat menjadikan perdagangan atar negara-negara menjadi lebih maju dengan adanya penggunaan multi mata uang. Kemudian tantangan ekonomi global seperti perubahan iklim dan ketimpangan sosial ekonomi harus ditangani dan diselesaikan dengan bijak dan tanggap.Â
Secara keseluruhan masa depan sistem moneter internasional akan ditentukan oleh sejumlah faktor termasuk bergesarnya dominasi mata uang dollar AS, reformasi IMF dan Bank Dunia, inovasi teknologi, dan tantangan dan peluang ekonomi global. Dengan tepatnya penanganan dalam mengatasi tantangan dan memasuki peluang, serta koordinasi kebijakan yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H