Aku mengenangmu'
disetiap purnama ke dua belas.
Bagiku, kamu adalahÂ
gelas kosong yang selalu siap
diisi dengan anggur mahal
milik orang kaya.
Kamu dengan baju mahalmu
aku dengan jaket lusuhku,
kita bercumbu sampai jadi abu
di bawah langit yang kelabu.
Selamanya akan abadi
didalam catatan
malaikan pencatat dosa.
Sekarang kamu mampus
terlena dibuat lupa
oleh laki laki ganteng mengendarai innova
sedang aku disini
sibuk mengais kenangan
yang terlupa olehmu
tapi tercatat
di memoriku
tai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H