Mohon tunggu...
Fauzan Rafif
Fauzan Rafif Mohon Tunggu... Auditor - Bercerita

Senang bercerita. Mencoba menuangkan cerita tersebut dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Memanfaatkan Fitur Archive Chats dan Widget oleh Whatsapp

21 Maret 2022   17:25 Diperbarui: 21 Maret 2022   17:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian dari kita mungkin sering terusik dengan notifikasi yang diberikan oleh WhatsApp, apakah itu dari atasan, teman, pacar, bahkan promosi-promosi tertentu yang entah dari mana dapat memperoleh nomor kita. Tentu saja ini sangat mengganggu, apalagi keseringan dari kita membutuhkan gadget untuk keperluan mengakses informasi.

Distraksi yang terjadi menyadarkan kita bahwa memegang kendali terhadap penggunaan gadget adalah suatu keniscayaan. Dan itu bisa diperoleh apabila kita mengetahui bagaimana memaksimalkan potensi gadget yang kita miliki, tentu dengan memahami fitur-fitur yang ada dan siap digunakan. Penulis ingin berbagi bagaimana cara agar whatsapp dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan kita semua. 

Setidaknya, ada dua fitur yang penting untuk kita pahami. Fitur tersebut adalah:

1. Archive Chats

Mungkin sebagian dari kita mengetahui bahwa archive chats digunakan sebagai tempat penyimpanan percakapan, dan sebagian dari kita menganalogikan archive chats dengan gudang penyimpanan. 

Tapi, 

Bagaimana jika kita anggap fitur ini sebagai laci? Sering bagi kita agar ruangan kita tampak rapi, barang-barang tidak terpakai dan belum dibutuhkan segera dapat dimasukkan ke dalam laci. Nah, dengan melihat archive chats ini sebagai laci, kita mendapat banyak manfaat darinya. 

Archive chats memungkinkan para pengguna whatsapp untuk menonaktifkan segala notifikasi yang masuk akan pesan yang datang. Begitu juga dengan aksesnya, archive chats tidak segera tampil di tampilan awal Whatsapp dikarenakan perlu tambahan satu langkah dengan mengklik archived chats pada bagian atas percakapan. Dengan begitu, kita memastikan pesan-pesan yang masuk adalah pesan-pesan yang penting, mungkin dari orang terdekat, keluarga, kolega bisnis, dan pesan-pesan dari grup yang tidak penting dapat kita abaikan. Satu masalah, terselesaikan.

2. Whatsapp Widget

Pernah melihat orang-orang yang tidak segera membaca pesan kita (note: belum centang biru)? Tapi di saat kita bertemu secara langsung, kok dia sudah tau pesan apa yang kita sampaikan? Nah, mungkin sebenarnya dia telah membaca pesan kita, dan salah satu teknik yang dapat digunakan adalah dengan memasang whatsapp widget pada tampilan awal (home screen).

Seseorang yang menggunakan widget ini memungkinkan dirinya untuk membaca pesan orang yang masuk tanpa membuka percakapan dengan orang tersebut. Agak jahil, memang. Tentu dalam menggunakan fitur ini selama dipergunakan secara baik dapat meningkatkan kualitas penggunaan whatsapp di gadget kita. 

Sebagai contoh, widget ini memungkinkan pemilik gadget untuk fokus pada pesan-pesan yang belum terbaca di whatsapp, dibandingkan dengan melihat satu per satu pesan mana saja yang perlu dibahas. Justru ini menjadikan penerima pesan untuk tetap terhubung dan dapat berkomunikasi dengan semua orang yang telah memberikan pesan melalui whatsapp kepada penerima pesan tersebut.

Kombinasi antara archive chats dengan whatsapp widget jauh lebih luar biasa lagi. Pesan-pesan yang tidak penting dimasukkan ke dalam kategori archive chats, sehingga tersisa pesan-pesan yang penting. Namun kita sadar tidak semua pesan itu penting. Ada pesan yang masuk ke kategori biasa, perlu segera dibalas, bahkan perlu dibalas di saat itu khusus bagi anggota keluarga jika pesan tersebut penting. Sehingga, setidaknya penulis dapat mengkategorikan tiga jenis pesan berikut dengan perlakuannya:

1. Pesan tidak penting (Grup Massal, Grup Alumni SMA yang kita tidak aktif di dalamnya)

Kategori pesan ini dapat segera dimasukkan ke dalam archived chats. Tidak perlu khawatir, pesan ini tidak akan mengganggu hidupmu sehingga hanya mengeceknya sesekali sudah cukup untuk melanjutkan kehidupan.

2. Pesan biasa (Grup Kantor, Grup Kelas)

Untuk kategori ini, pengguna whatsapp dapat secara rutin memasukkannya ke archived chats atau mengeluarkannya dari sana. Mengapa perlu melakukannya? Sesekali, isi pesan grup tersebut cukup penting. Barangkali ada informasi yang sangat kita butuhkan, apakah itu terkait diri pribadi, pengembangan karir, dan seterusnya. 

Nah, archived chats dikombinasikan dengan whatsapp widget akan memberikan nilai manfaat terbaik dengan pesan ini. Pada waktu tertentu, kita tidak ingin diganggu dengan pesan dari grup tersebut, sebut saja misal ketika ada ucapan ulang tahun, tentu kita tidak ingin terganggu dengannya. 

Namun di saat yang lain, ada pengumuman-pengumuman penting yang tidak boleh terlewat, sehingga harus stand by dengan isi pesan pada grup tersebut. Dengan bijak memanfaatkan hal ini, kita dapat merasakan manfaat luar biasa dari whatsapp yang kita punya.

3. Pesan penting (Teman, Keluarga, Pasangan)

Simpelnya, pesan ini tidak perlu diapa-apakan. Karena kita perlu segera membalas pesan-pesan dari mereka. Dengan menggunakan whatsapp widget, ia segera menampilkan siapa-siapa saja yang perlu kita balas. Dan ketika tidak ada pesan yang tampil di whatsapp widget, berarti menyisakan pesan tidak penting dan pesan biasa yang sedang dimasukkan ke dalam archived chats. Cukup dicek sesekali saja ketika memiliki waktu luang

Semua dari kita, berhak bahagia dengan penggunaan gadget yang kita punya. Mari bijak menggunakan gadget dan semoga harimu menyenangkan!

NB: 

  • Sebenarnya akan lebih ideal jika para pembaca juga menonaktifkan fitur notifikasi di hapenya, khususnya untuk whatsapp. Jika kurang memungkinkan, dapat mengaktifkan fitur silent untuk jenis pesan-pesan yang dimaksud di atas. Tapi mematikan notifikasi sebenarnya sudah cukup, yang penting jangan matikan notifikasi telepon ya! (pengalaman pribadi penulis yang justru kesulitan mengangkat telepon karena mematikan notifikasi telepon, hehe)

  • Pembaca dapat mengikuti petunjuk Google apabila ingin melihat langkah-langkah yang lebih detil. Tapi saya yakin, pembaca disini senang bereksplorasi dan tidak perlu petunjuk rinci untuk melakukannya. Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun