Kota bandung sebagai ibu kota jawa barat, bisa dibilang sebagai pusat kegiatan masyarakat baik kegiatan sosial ekonomi politik dan lain sebagainya. Tidak jarang orang dari luar kota datang ke Kota Bandung hanya untuk sekadar berwisata.Â
Tentu hal tersebut bisa mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat Kota Bandung. Selain itu juga akan menimbulkan suatu permasalahan di Kota Bandung akibat tingginya mobilisasi manusia tersebut. Dan berdasarkan hasil riset dari kelompok kindness, mobilisasi tersebut bisa menghasilkan sampah yang lebih banyak dari biasanya.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menunjukkan bahwa setiap hari jumlah timbulan sampah mencapai 1.600 ton per hari. Dan menargetkan pada tahun ini sekitar 30% timbulan sampah di ibu kota provinsi jawa barat bisa diolah sehingga tidak sampai masuk ke tempat pemrosesan akhir (TPA).
Permasalahan sampah tersebut, juga bisa berdampak pada perubahan iklim yang kita rasakan pada saat ini. Perubahan iklim juga tidak terlepas dari peran manusia. Penambahan kendaraan, misalnya, turut meningkatkan suhu. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha dan juga masyarakat.
Sebagai bentuk kepedulian kami terhadap permasalahan iklim yang ada, kami memutuskan untuk membuat sebuah mini project yang berlandaskan pada kepedulian kami terhadap lingkungan dan pendidikan di Kota Bandung.
 Kami merancang dan membuat sebuah mini project yang bernama "SEBARKAN" (Kindness berbagi kebaikan dan kebermanfaatan), ini bertujuan untuk mengedukasi sekaligus mengajak masyarakat kota bandung untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Mini project ini dilaksanakan di pusat Kota Bandung, tepatnya di sekitar alun-alun dan braga. Kita melakukan social experiment dengan melihat kepedulian orang lain terhadap sampah yang mereka hasilkan sendiri dan juga melakukan pengawasan terhadap masyarakat yang sedang melakukan kegiatan makan di sekitar taman alun-alun.Â
Kita akan memberikan sebuah reward bagi masyarakat yang membuang sampah pada tempatnya, selain itu juga kita menukar totebag yang kita punya dengan kantong plastik yang mereka bawa.
Berdasarkan social experiment yang kita lakukan, kita melihat bahwa kepedulian masyarakat di Kota Bandung terhadap lingkungan  sekitar masih belum merata. Dan masih terdapat beberapa orang yang tidak membuang sampah pada tempatnya dan juga masih ada penggunaan kantong plastik.
Dilapangan sendiri, terdapat beberapa kendala yang kita rasakan. Salah satunya sulit mendapatkan orang-orang yang bisa menjadi target sasaran kita dan ada juga beberapa orang yang tidak mau di dokumentasikan untuk melancarkan campaign ini di media sosial. Namun karena manajemen team yang cukup baik, kami pun bisa melaksanakan mini project ini hingga selesai.