Mohon tunggu...
Muh. Fauzan Nofriansyah Putra
Muh. Fauzan Nofriansyah Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psikologi Sosial/Magister Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Readiness For Change : Kesiapan Anggota Polri untuk perubahan

7 Januari 2025   13:02 Diperbarui: 7 Januari 2025   13:11 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

               Kesiapan untuk perubahan dalam Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) adalah isu yang sangat penting, terutama di tengah tantangan modern yang dihadapi oleh lembaga penegak hukum. Dalam konteks penegakan hukum, data dari Kapolri yang menunjukkan penurunan kasus kriminal dan peningkatan penyelesaian perkara adalah langkah positif. Namun, ini juga menuntut POLRI untuk tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga pada kualitas hubungan dengan masyarakat. Keterikatan kerja mengacu pada tingkat semangat, dedikasi, dan penghayatan yang dimiliki anggota terhadap pekerjaan mereka. Sebagaimana diungkapkan dalam penelitian oleh Rahmalisa et al. (2023), terdapat hubungan signifikan antara keterikatan kerja dan kesiapan untuk berubah. Dalam konteks POLRI, anggota yang memiliki keterikatan kerja yang tinggi cenderung lebih siap menghadapi perubahan. Misalnya, anggota yang merasa terlibat dan memiliki tujuan yang jelas dalam tugas-tugas mereka akan lebih termotivasi untuk mengikuti perubahan yang diperlukan dalam organisasi, oleh Anggraini dan Budiani (2023) menyoroti hubungan antara work engagement, knowledge sharing behavior, dan readiness to change, yang dapat diaplikasikan untuk memahami kesiapan anggota POLRI dalam menghadapi perubahan. Kesiapan ini dapat dipengaruhi oleh:

1. Pelatihan dan Pengembangan: Anggota yang mendapatkan pelatihan yang memadai tentang perubahan yang akan diterapkan akan lebih siap untuk beradaptasi.

2. Dukungan Manajemen: Adanya dukungan dari manajemen dalam bentuk komunikasi yang jelas dan penyediaan sumber daya juga sangat penting.

3. Iklim Organisasi: Iklim organisasi yang positif, yang mendorong keterlibatan anggota dalam proses perubahan, dapat meningkatkan kesiapan untuk berubah.

4. Kepercayaan pada Manajemen: Dukungan yang diberikan oleh pimpinan POLRI dalam menghadapi perubahan.

5. Kemampuan Diri: Keyakinan anggota POLRI bahwa mereka memiliki kompetensi untuk menjalani perubahan.

6. Manfaat Perubahan: Persepsi positif anggota POLRI mengenai manfaat yang akan diperoleh dari perubahan tersebut.

Menurut Sadijah et al. (2023) membahas tentang peran employee agility dalam meningkatkan kesiapan untuk berubah, yang relevan untuk diterapkan dalam konteks POLRI. Employee agility didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk merespons perubahan dengan cepat dan efektif. Hal ini penting bagi anggota POLRI yang harus dapat:

Beradaptasi dengan cepat terhadap situasi baru: Misalnya, dalam penanganan kejahatan yang semakin kompleks.

Berinovasi dalam metode kerja: Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memberikan layanan kepada masyarakat

Analisis Menggunakan Teori-teori Psikologi Sosial

Teori Kognitif Dissonance

Dalam konteks ini, masyarakat mungkin mengalami disonansi kognitif ketika tindakan POLRI tidak sejalan dengan harapan mereka. Ketika tindakan POLRI tidak sesuai dengan harapan masyarakat, seperti dalam kasus salah tangkap Pegi Setiawan, hal ini dapat menimbulkan disonansi kognitif. Masyarakat mungkin merasa bingung atau frustrasi karena tindakan yang diambil oleh POLRI tidak mencerminkan nilai-nilai keadilan, kemudian ketika POLRI berupaya untuk meningkatkan kinerjanya, tetapi masyarakat masih merasa tidak puas, maka disonansi ini dapat memicu ketidakpercayaan. POLRI harus berusaha mengurangi disonansi ini dengan transparansi dan komunikasi yang efektif, serta POLRI perlu melakukan komunikasi yang lebih terbuka dan transparan.

Teori Identitas Sosial

Identitas sosial masyarakat Indonesia terhadap POLRI sangat berpengaruh dalam pembentukan persepsi. Jika POLRI dapat memposisikan diri sebagai bagian dari masyarakat dan bukan hanya sebagai institusi yang berkuasa, maka hubungan antara POLRI dan masyarakat akan semakin kuat. Pendekatan restoratif yang diadopsi POLRI bisa membantu dalam membangun identitas kolektif yang positif.

Teori Konformitas

Konformitas dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam menyikapi tindakan POLRI. Jika masyarakat melihat bahwa tindakan POLRI menerima dukungan dan pengakuan dari komunitas, mereka cenderung untuk mengikuti norma baru yang ditetapkan oleh POLRI. Oleh karena itu, penting bagi POLRI untuk tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjadi teladan dalam perilaku yang baik.

Teori Dukungan Sosial

Dukungan sosial dari masyarakat terhadap POLRI dapat memperkuat legitimasi dan kepercayaan terhadap institusi. Dengan membangun hubungan yang positif dan memberikan ruang bagi partisipasi masyarakat, POLRI dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan, serta upaya kolaboratif antara POLRI, pemerintah, dan masyarakat dalam menangani kasus-kasus kekerasan dapat menciptakan sistem yang lebih responsif dan efektif.

Teori Perubahan Sosial

Perubahan sosial tidak hanya bergantung pada kebijakan, tetapi juga pada sikap dan perilaku individu dalam lembaga. POLRI harus mampu mendorong anggota mereka untuk menerima perubahan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang sesuai. Hal ini akan membantu mereka untuk lebih siap menghadapi dinamika sosial yang terus berubah.

Landasan Artikel

Rahmalisa,D.L.(2023). Work Engagement and Leader Member Exchange with Readiness for Change: Correlational Study in Civil Servant. Psikoborneo Jurnal Ilmiah Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata

Anggraini dan Budiani (2023). Hubungan antara Work Engagement dan Knowledge Sharing Behavior dengan Readiness to Change pada Karyawan. Jurnal Penelitian Psikologi. Universitas Negeri Surabaya

Sadijah et al. (2023). Peran Employee Agility Terhadap Readiness To Change Pada Dosen. Jurnal Ilmiah Global Education. Universitas Nusa Nipa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun