Media sosial, hampir semua orang menggunakan media sosial apalagi dizaman yang sudah canggih seperti saat ini. Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan oleh semua orang untuk berpartisipasi, berbagi, dan berkomunikasi.Â
Tercatat bahwa pengguna media sosial di dunia sampai 4,20 miliyar atau 53,6% dari jumlah populasi didunia sementara itu di Indonesia mencapai 170 juta atau 61,8% dari jumlah populasi di Indonesia. Dari orang tua sampai anak-anak sudah menggunakan media sosial entah untuk bekerja, belajar, dan bermain.
Media sosial mempermudah kita untuk melakukan suatu hal. Terlebih dimasa pandemi seperti ini media sosial sangat membantu kita untuk tetap bisa berkomunikasi walau tidak secara langsung. berkomunikasi di media sosial tidak memiliki batasan waktu. Di media sosial kita bisa berkomunikasi dengan orang yang kita kenal ataupun tidak. Tapi tidak banyak juga orang-orang yang menggunakan media sosial untuk sesuatu hal yang buruk.
Tak dapat dipungkiri, dengan adanya hak kebebasan berpendapat di media sosial akan banyak hal buruk yang terjadi. Seperti toxic, SARA, bully, dan hoax. Seseorang dianggap toxic ketika ia menebarkan sesuatu yang negatif ke media sosial ataupun dunia nyata. Hal seperti ini seperti sudah lumrah ada di media sosial. Mereka melakukannya tanpa memikirkan perasaan seseorang.Â
Sudah banyak kasus akibat kejahatan yang ada di media sosial. Semua ini diakibatkan kurangnya rasa simpati dan empati seseorang terhadap orang lain atau tidak adanya didikan dari orang terdekatnya untuk bersikap simpati dan empati terhadap orang lain.
Simpati adalah suatu proses seseorang mampu merasakan apa yang orang lain alami, lakukan, dan derita. Dibangdingkan dengan rasa kasihan, simpati menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar bersama dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam. Sementara itu, empati adalah kemampuan untuk mengolah rasa yang perlu dimiliki orang lain. Dengan adanya simpati dan empati didiri kita maka kita bisa merasakan apa yang orang lain rasa.
Kita bisa mempelajari bagaimana mengolah rasa tersebut lewat komunikasi simpatik dan empatik. Komunikasi simpatik dan empatik sangat berpengaruh bagi kita terutama dimedia sosial. Hal tersebut membantu kita untuk berinteraksi lebih baik lagi di media sosial.Â
Rasa simpati dan empati yang kita keluarkan dimedia sosial sangat berpengaruh pada orang lain walau hanya sedikit. Walau kekerasan di media sosial sangat banyak tetapi tidak sedikit orang yang memiliki simpati dan empati yang tinggi.
 Adanya rasa peduli terhadap orang lain akan membuat para pengguna media sosial merasa nyaman saat menggunakan media sosial. Dan akhirnya kita akan melihat sisi lain dari media sosial itu sendiri yang biasanya hanya ada  kekerasan yang terjadi di sana.
Media sosial adalah wadah kita untuk bercerita dan berimajinasi. Tapi kita tidak boleh lupa bahwa kita bukan satu-satunya pengguna media sosial.Â
Maka kita harus menghargai satu sama lain. Komunkasi simpatik dan empatik mengajarkan kita untuk tetap menghargai orang lain entah itu perasaan atau pilihan. Jadi sangat penting menggunakan simpati dan empati saat berkomunikasi entah dimedia sosial atau kehidupan nyata. Karena kita tidak akan tau ucapan kita akan menyakitkan lawan bicara kita atau tidak.