Media sosial menawarkan banyak manfaat bagi remaja, seperti meningkatkan dukungan sosial dan membuka akses ke berbagai informasi. Namun, penggunaan yang berlebihan atau tidak sehat dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan mental, seperti ketergantungan, FOMO, dan cyberbullying. Oleh karena itu, penting bagi remaja dan orang di sekitar mereka untuk menerapkan strategi yang dapat membantu mengelola penggunaan media sosial secara bijak.
Referensi
Beyens, I., Pouwels, J. L., van Driel, I. I., & Keijsers, L. (2020). The effect of social media on well-being differs across adolescence: A developmental perspective. Nature Communications, 11(1), 1-9.
Fardouly, J., Magson, N. R., Rapee, R. M., Johnco, C. J., & Oar, E. L. (2018). Parental attachment, media internalization, and body dissatisfaction in adolescents: Testing a model. Journal of Adolescence, 65, 1-10.
Hunt, M. G., Marx, R., Lipson, C., & Young, J. (2018). No more FOMO: Limiting social media decreases loneliness and depression. Journal of Social and Clinical Psychology, 37(10), 751-768.
Kowalski, R. M., Giumetti, G. W., Schroeder, A. N., & Lattanner, M. R. (2019). Bullying in the digital age: A critical review and meta-analysis of cyberbullying research among youth. Psychological Bulletin, 140(4), 1073-1137.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H