Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Ilham
Muhammad Fauzan Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology Student | Content Writer | Personal Growth

Halo, Aku Fauzan! Mahasiswa Psikologi di Universitas Mercu Buana Jakarta. Selamat membaca artikel yang telah aku buat. Semoga bermanfaat, ya!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Awal Mula Cerita Mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

5 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 5 Juli 2023   06:13 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi.

Halo, Sobat Merdeka!

Sebelumnya kenalin nama aku dulu nih, mungkin banyak dari kamu yang belum kenal aku ya kan! Jadi, nama aku Muhammad Fauzan Ilham, biasa dipanggil Fauzan, ya aku adalah penulis di platform ini. Btw, jangan lupa untuk follow dan baca artikel yang udah pernah aku terbitkan, ya! Hehehe.

Pasti kamu yang baca artikel ini udah nggak sabar gimana cerita dari pengalaman aku mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ini, kan? Eits, sabar dulu ya, aku mau ceritain dari awal bagaimana aku mulai tertarik dengan program ini.

Saat masih di semester 1 aku itu interested banget sama program-program Kampus Merdeka, kenapa aku tahu program ini? Karena itu, kenalin aku nih adalah mahasiswa angkatan pandemi yakni angkatan tahun 2021. 

Pada tahun itu, memang lagi happening banget program Kampus Merdeka bahkan setiap universitas bersaing untuk bisa menerapkan program ini, dan itulah jadi rasa tertarik aku melihat values berbagai universitas yang mencapkan kampusnya sebagai dari Kampus Merdeka, dan aku merasa membuat Merdeka banget sih bagi mahasiswanya karena membuat pengalaman baru di dalam kampus maupun luar kampus.

Oh ya, aku berasal dari Universitas Mercu Buana Jakarta, tepatnya kampus cabang yang berlokasi di Jakarta Selatan. Ayo tebak dari jurusan apa? Clue-nya aku dari jurusan yang mitosnya anak-anaknya bisa nerawang, apa hayo? Yaps, betul banget dari Fakultas Psikologi dengan Jurusan Psikologi.

Udah langsung cerita aja, intro mulu, lama banget, sih! Oke-oke, aku mulai cerita ya. Jadi, seperti cerita sebelumnya yang di atas, sebagai mahasiswa baru (maba) yang harusnya menikmati perkuliahan awal-awal di kampus, tapi justru pikiran aku udah berkhayal duluan, aku sempat berfikir "Kenapa nggak kuliah di luar kampus ya?", padahal baru aja belajar online. Eh, aku research ternyata ada program student exchange ini, tapi sayang waktu pandemi dan aku masih menjadi mahasiswa semester yang sangat muda, dan belum bisa menikmati program ini.

Tetapi, nggak terasa semester 1 udah berlalu, dan semester 2 udah berlalu. Di masa-masa berakhirnya semester 2 udah ada gencar-gencar infor Kampus Merdeka nih, karena aku mantauin sosial medianya terus sangking rasa tertarik yang tinggi hehehe, dan aku coba research kampus tujuan yang nantinya aku bakal kuliah.

Semester 2 udah mau berakhir nih, aku tetap mencoba mendaftar dan bersyukurnya dari pihak fakultas dan universitas memfasilitasi acara sosialisasi untuk program PMM ini, dan pada saat itu tahun 2022 yang merupakan PMM angkatan ke-2 atau disebut PMM-2. Dari situ aku udah memantapkan diri dari daftar universitas yang aku buat beserta mata kuliah nantinya yang akan ditempuh. 

Aku selalu konsultasi terkait mata kuliah, karena mata kuliahnya ya memang harus selinier dengan program studi asal dan sebisa mungkin kalau ada yang relevan atau sesuai sangat mudah untuk di konversi. 

Setelah diskusi bersama kaprodi yaitu Ibu Karisma Riskinanti, M.Psi., Psikolog dan sekprodi juga yaitu Ibu Prahastia Kurnia Putri, M.Psi., Psikolog akhirnya aku memantapkan universitas dan mata kuliah yang akan diambil.

Setelah mendapatkan universitas tujuan dan pilihan mata kuliah yang bisa terkonversi, langkah selanjutnya yaitu aku daftar program PMM ini, karena pada awalnya seleksi administrasi dahulu dan dilanjutkan dengan survei kebhinekaan. 

Btw, program ini benar-benar dengan seleksi administrasi dan survei aja, dan survei kebhinekaan ini bukan soal-soal yang rumit, melainkan sebuah survei yang seperti mengukur gambaran sikap kita aja dalam problem solvings. 

Pokoknya perjalanan mengurusi administrasi diberi kemudahan walaupun masih dalam masa pandemi ya ges ya. Pihak fakultas yang pada saat itu dekan (Ibu Dr. Setiawati Intan Savitri, M.Si.) dan wakil dekan (Ibu Yenny, M.Psi., Psikolog) sangat terbuka sekali untuk setiap mahasiswa agar bisa join program ini, dan kalau bisa mengirim sebanyak-banyaknya mahasiswa Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta untuk bisa ikut PMM ini.

Singkat cerita, menunggu kurang lebih satu bulan setelah melengkapi administrasi/pemberkasan dan survei kebhinekaan, akhirnya tibalah waktu pengumuman program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 2 ini, dan ternyata aku lolos. Penasaran kan aku lolos di universitas apa?

Aku lolos di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) sebagai universitas pilihan pertama aku. Untuk program PMM ini, waktu angkatan aku memilih 2 universitas, dan pilihan pertama adalah universitas prioritas yang akan didahulukan. Penasaran kan aku lolos di program studi apa saja dan ambil mata kuliah apa aja?

Jadi, sebenarnya waktu awal-awal pendaftaran PMM ini kan memang sudah ada daftar mata kuliah yang ditawarkan, tetapi seiring berjalannya waktu ketika sudah tiba di universitas tujuan ada perubahan jadwal, dan aku harus menyesuaikan lagi mata kuliahnya agar tidak ada yang bentrok. Dan, akhirnya aku kontak kaprodi lagi, dan diskusi dengan beliau untuk bisa memberikan arahan dan keputusan mata kuliah yang akan diambil. Eh, ini cerita udah longkap jauh aja malah udah ceritain sampe di Sumatera Utara.

Oke, biar nggak lompat-lompat ceritanya, flashback lagi, aku langsung mengkontak di grup yang dibuat oleh universitas bahwa mahasiswa yang lolos disuruh untuk list, dan dibuatkan grup masing-masing fakultas/program studi. Dan, selain dari universitas yang memberikan arahan pembekalan untuk keberangkatan nanti dan dari fakultas juga ada. 

Oh ya, dari Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta yang lolos program PMM-2 ini ada 6 orang yaitu aku sendiri, lalu ada Andini Nurhidayah, Kak Zhalfa Divina Dharmawan, Nazwa Alia, Dewi Lestari, dan Azizah Nafisah. Untuk tempat universitas tujuan pada beda-beda nih, kalau aku dan Andini di kampus yang sama di UMSU. 

Ada juga yang di Universitas Negeri Padang, Universitas Malikussaleh, dan Universitas Bosowa. Kalau dari mahasiswa lainnya yang beda fakultas tersebar ke berbagai pulau dan universitas yang berbeda-beda. Gimana sampai sini seru kan bisa kuliah di luar pulau dan mata kuliahnya bisa milih bebas?

Cerita awal mula aku tertarik dengan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka sampai sini dulu, ya! Aku akan ceritain lagi keseruan program PMM lainnya di artikel selanjutnya. Jangan malas untuk literasi ya, semoga kamu yang baca artikel ini suka dengan cerita pengalaman aku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun