Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Ilham
Muhammad Fauzan Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology Student | Content Writer | Personal Growth

Halo, Aku Fauzan! Mahasiswa Psikologi di Universitas Mercu Buana Jakarta. Selamat membaca artikel yang telah aku buat. Semoga bermanfaat, ya!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Suka Main Handphone? Hati-hati Bila Ada 10 Tanda Ini!

18 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   06:45 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi telah memberikan akses yang luas kepada anak-anak untuk menggunakan perangkat mobile seperti handphone. Meskipun handphone bisa memberikan manfaat dalam beberapa aspek, penggunaan yang berlebihan atau tidak terkontrol dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 tanda yang perlu diperhatikan jika anak Anda seringkali terpaku pada handphone mereka. Mengenali tanda-tanda ini adalah langkah awal yang penting dalam memastikan keseimbangan yang sehat dalam penggunaan teknologi oleh anak-anak.

1. Ketergantungan yang meningkat

Jika anak Anda mulai menunjukkan ketergantungan yang kuat pada handphone mereka dan kesulitan melepaskannya, itu bisa menjadi tanda bahwa penggunaan handphone telah melewati batas yang wajar.

2. Penurunan minat pada aktivitas lain

Jika anak lebih memilih untuk bermain handphone daripada terlibat dalam kegiatan sosial, olahraga, atau hobi yang mereka nikmati sebelumnya, ini mungkin menandakan ketergantungan yang tidak sehat.

3. Perubahan pola tidur

Jika penggunaan handphone mengganggu pola tidur anak Anda, seperti bermain hingga larut malam atau terbangun tengah malam untuk menggunakan handphone, hal ini perlu menjadi perhatian serius.

4. Kehilangan minat pada pelajaran

Jika anak Anda mulai mengalami penurunan minat dan kinerja di sekolah karena waktu yang dihabiskan untuk bermain handphone, ada kemungkinan bahwa handphone telah mengganggu fokus mereka.

5. Perubahan perilaku

Jika anak Anda menjadi mudah marah, gelisah, atau menunjukkan perubahan perilaku lain yang signifikan setelah menggunakan handphone, ini bisa menjadi indikasi dampak negatif dari penggunaan yang berlebihan.

6. Gangguan interaksi sosial

Jika anak lebih memilih berkomunikasi melalui handphone daripada berinteraksi langsung dengan orang lain, hal ini dapat mengindikasikan keterbatasan kemampuan sosial yang mungkin terkait dengan penggunaan yang berlebihan.

7. Kehilangan minat pada kegiatan fisik

Jika penggunaan handphone menggantikan kegiatan fisik seperti bermain di luar atau berolahraga, anak Anda mungkin menghadapi risiko kehidupan yang tidak sehat.

8. Penurunan kualitas tidur

Penggunaan handphone sebelum tidur dapat mengganggu tidur anak dengan cahaya biru yang dipancarkan layar dan gangguan pikiran akibat konten yang dikonsumsi.

9. Kecanduan media sosial

Jika anak lebih fokus pada penggunaan media sosial daripada interaksi sosial nyata, itu bisa menjadi tanda ketergantungan yang berbahaya.

10. Penurunan kemampuan konsentrasi

Jika anak mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus dan konsentrasi dalam kegiatan sehari-hari, penggunaan handphone yang berlebihan mungkin menjadi penyebabnya.

Hasil penelitian dari artikel ilmiah yang berjudul "Pola Komunikasi pada Anak yang Kecanduan Handphone di Dalam Keluarga: Studi Kasus Desa Bandar Kumbul, Kecamatan Bilah Barat" dalam jurnal "Religion Education Social Laa Roiba" tahun 2023 mengungkapkan bahwa pola komunikasi permissive yang diterapkan oleh beberapa keluarga di Desa Bandar Kumbul, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara, memengaruhi pola komunikasi anak yang kecanduan handphone. Penelitian ini didasarkan pada hasil observasi dan wawancara terhadap 10 informan, di mana 6 keluarga menerapkan pola komunikasi permissive.

Pola komunikasi ini menyebabkan kurangnya pembangunan komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak karena kurangnya batasan dalam penggunaan handphone. Akibatnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk berinteraksi dengan keluarga di rumah berkurang karena anak lebih memilih bermain game online dengan teman-temannya setelah pulang sekolah. Faktor ini juga mengindikasikan bahwa kecanduan handphone pada anak disebabkan oleh pola komunikasi keluarga yang terkesan memberikan kebebasan berlebihan pada anak, sehingga anak merasa nyaman dan senang dengan penggunaan handphone.

Hal ini menunjukkan bahaya kecanduan handphone pada anak-anak. Oleh karena itu, sebagai orang tua atau kakak, penting bagi kita untuk membatasi waktu anak atau adik dalam menggunakan handphone. Memberikan handphone hanya untuk menjaga keheningan bukanlah solusi yang tepat. Kita perlu menyadari konsekuensi negatif yang bisa timbul dari kecanduan handphone dan berperan aktif dalam membantu anak-anak kita menjalin komunikasi yang sehat dengan keluarga dan lingkungan sekitar.

Gimana udah paham belum 10 tanda penjelasan tadi? Berikut ini kesimpulannya.

Penggunaan handphone oleh anak-anak membutuhkan pemantauan yang cermat dan pengaturan yang bijaksana. Jika Anda melihat tanda-tanda yang disebutkan di atas pada anak Anda, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola penggunaan handphone mereka. Batasi waktu layar, tetapkan aturan yang jelas, dan dorong anak untuk terlibat dalam kegiatan yang lebih seimbang secara fisik, sosial, dan intelektual. Dengan pendekatan yang bijaksana, kita dapat membantu anak-anak mengembangkan hubungan yang sehat dengan teknologi sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam dunia digital yang semakin maju.

Quote untuk kamu yang baca artikel ini: "Jangan biarkan teknologi mengikat kehidupan kita. Lebih baik kita memimpin teknologi untuk menciptakan hubungan yang nyata dan berarti."

Referensi:

SabdiaN., & ZuhriahZ. (2023). Pola Komunikasi pada Anak yang Kecanduan Handphone di Dalam Keluarga:. Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal, 5(6), 3104-3117. https://doi.org/10.47467/reslaj.v5i6.3966

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun