Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Ilham
Muhammad Fauzan Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology Student | Content Writer | Personal Growth

Halo, Aku Fauzan! Mahasiswa Psikologi di Universitas Mercu Buana Jakarta. Selamat membaca artikel yang telah aku buat. Semoga bermanfaat, ya!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Naluri Sebagai Penggerak Alam Bawah Sadar Manusia

15 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   06:08 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia sebagai makhluk yang kompleks, memiliki banyak aspek yang mempengaruhi tindakan dan perbuatannya. Salah satu aspek kuncinya adalah naluri, yang berperan sebagai penggerak alam bawah sadar manusia. Naluri adalah dorongan alami yang dimiliki semua manusia untuk bertahan hidup, bereproduksi, dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. 

Artikel ini mengkaji peran naluri sebagai kekuatan pendorong di alam bawah sadar manusia dan bagaimana pengaruhnya terhadap tindakan dan perbuatan manusia.

Secara sederhana, naluri dapat didefinisikan sebagai kecenderungan alami semua makhluk hidup untuk melakukan tindakan tertentu. Naluri ini unik bagi manusia dan telah berevolusi sebagai spesies. Naluri muncul sebagai reaksi alami terhadap situasi tertentu tanpa perlu pemikiran atau pemahaman sadar. Ini berarti bahwa naluri beroperasi di luar kendali atau kesadaran manusia.

Salah satu contoh insting yang paling mendasar adalah insting bertahan hidup. Naluri manusia untuk makan, minum, dan tidur adalah respons alami terhadap kebutuhan fisiologis. Saat tubuh merasa lapar, otomatis tubuh merespon dengan rasa lapar yang kuat, dan insting menyuruh manusia untuk mencari makan. Hal yang sama berlaku untuk kebutuhan hidrasi dan istirahat. Naluri bertahan hidup ini membantu manusia menjaga keseimbangan tubuh dan memastikan kelangsungan hidup.

Selain naluri bertahan hidup, naluri reproduksi juga merupakan bagian penting dari naluri manusia. Manusia memiliki dorongan alami untuk kawin, bereproduksi, dan memelihara spesies. Hal ini tercermin dari dorongan untuk memiliki pasangan, ikatan emosional dalam hubungan romantis, dan keinginan untuk memiliki anak. Naluri reproduksi ini mendorong manusia untuk mengambil tindakan tertentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies manusia.

Tetapi naluri manusia tidak terbatas pada naluri bertahan hidup dan naluri reproduksi. Manusia juga memiliki naluri sosial yang kuat. Naluri sosial mencakup kebutuhan untuk bersosialisasi, terikat dengan orang lain, dan menjadi bagian dari komunitas. Hal ini tercermin dari keinginan manusia untuk berinteraksi, membentuk hubungan sosial dan membangun jaringan sosial yang kuat. Naluri sosial ini mendorong orang untuk mencari rasa kebersamaan dan memiliki dalam suatu kelompok.

Selain naluri di atas, naluri juga berperan dalam mengendalikan emosi dan perilaku manusia. Misalnya, dalam situasi yang mengancam di mana tubuh manusia siap untuk melawan atau melarikan diri, naluri defensif memicu respons lawan atau lari. Ini adalah respons naluriah yang bekerja pada tingkat bawah sadar dan mempersiapkan tubuh menghadapi bahaya.

Naluri memegang peranan penting dalam mengendalikan alam bawah sadar seseorang, namun perlu diingat bahwa manusia juga memiliki kemampuan rasional dan sadar untuk mengendalikan naluri tersebut. . Kelangsungan hidup, reproduksi, dan naluri sosial dapat menjadi pendorong yang kuat, tetapi manusia dapat menggunakan pemikiran dan persepsi kritis untuk memandu tindakan mereka.

Dalam beberapa situasi, naluri dapat berbenturan dengan nilai sosial, etika, atau kepentingan jangka panjang manusia. Dalam hal ini, orang dapat menggunakan kecerdasan emosional dan kesadaran diri mereka untuk memahami naluri mereka, menilai konsekuensi dari tindakan mereka, dan membuat keputusan yang bijak.

Singkatnya, naluri berperan sebagai penggerak alam bawah sadar manusia. Naluri bertahan hidup, naluri reproduksi, dan naluri sosial memengaruhi perilaku dan perilaku manusia. Tetapi manusia juga memiliki kemampuan yang rasional dan sadar untuk mengendalikan insting mereka. Penting untuk mengenali naluri kita, memahami dampaknya, dan menggunakan kecerdasan emosional dan kesadaran diri kita untuk menyelaraskan perilaku kita dengan nilai dan tujuan kita.

Yuk, kita lihat ulasan artikel berikut ini!

Dalam artikel ilmiah yang berjudul "Human Nature and Economic Institutions: Instinct Psychology, Behaviorism, and the Development of American Institutionalism" dalam "Journal of The History of Economic Thought" yang di terbitkan oleh Cambridge University Press pada tahun 2009, menjelaskan bahwa dalam salah satu teorinya:

Ada dijelaskan salah satu tokohnya yaitu Carleton Parker. Disebutkan bahwa Carleton Parker adalah seorang ekonom yang mengikuti Veblen dalam menggunakan psikologi naluri dalam analisisnya. Parker berpendapat bahwa perilaku ekonomi dapat dipahami sebagai respons terhadap motivasi naluri yang melekat dalam diri manusia. Menurutnya, semua kegiatan manusia, termasuk dalam kehidupan ekonomi, didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan naluri.

Parker menyoroti relevansi psikologi naluri terhadap masalah tenaga kerja dalam industri modern. Dia memperingatkan bahwa penekanan naluri yang konstruktif di kalangan pekerja dapat berdampak negatif. Parker berpendapat bahwa masyarakat industri modern cenderung membuat pekerja merasa teralienasi dan dapat menimbulkan pemberontakan dan ketidakstabilan. Untuk mengatasi hal ini, Parker mengusulkan perubahan kondisi kerja dan memberikan saluran yang memadai bagi dorongan positif pekerja.

Pendekatan Parker dalam mengintegrasikan psikologi naluri ke dalam ekonomi memberikan perspektif alternatif terhadap teori ekonomi ortodoks yang lebih fokus pada motif rasional dan utilitas. Dia mengakui pentingnya naluri dalam membentuk perilaku ekonomi dan menekankan perlunya mempertimbangkan faktor psikologis dalam analisis ekonomi.

Pendekatan psikologi naluri yang diterapkan oleh Parker memberikan kontribusi penting dalam memperluas wawasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku ekonomi. Dengan memperhatikan naluri manusia, pemahaman tentang dinamika ekonomi dapat menjadi lebih holistik dan mempertimbangkan faktor-faktor psikologis yang berperan penting dalam keputusan dan tindakan manusia dalam konteks ekonomi.

Oke, gimana udah paham belum penjelasan tentang naluri ini? Kalau belum paham ini aku jelaskan kesimpulannya ya.

Naluri adalah aspek yang meliputi setiap kegiatan yang kita lakukan, dan berperan penting dalam mengarahkan tindakan dan keputusan manusia. Naluri mencerminkan dorongan bawaan dalam diri manusia yang melibatkan berbagai motivasi dan keinginan yang mendasarinya. Penting untuk diingat bahwa naluri tidak dapat dipisahkan dari sifat dasar manusia. 

Meskipun kita dapat mengembangkan pengetahuan, nilai-nilai, dan preferensi yang dipengaruhi oleh faktor budaya dan pengalaman, naluri tetap menjadi pangkal dari perilaku dan keputusan kita. Naluri mendasari kebutuhan yang mendorong kita untuk mencari makanan, air, keamanan, reproduksi, dan interaksi sosial.

Quote untuk kamu yang baca artikel ini: "Pemahaman yang mendalam tentang peran naluri dalam mengarahkan tindakan dan keputusan manusia dapat menjadi pijakan kuat untuk menginspirasi kita dalam mencapai potensi penuh dan meraih keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan."

Referensi:

Asso, P., & Fiorito, L. (2004). Human Nature and Economic Institutions: Instinct Psychology, Behaviorism, and the Development of American Institutionalism. Journal of the History of Economic Thought, 26(4), 445-477. doi:10.1080/1042771042000298706

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun