Krisis iklim merupakan diksi yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana pemanasan global dan perubahan iklim lainnya yang terjadi pada bumi ini. Krisis iklim ini juga bisa diartikan sebagai pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim dan memicu kondisi krisis yang kemudian disebut sebagai "krisis iklim". Dampak yang terjadi pada sektor ekonomi, lingkungan, serta kesehatan manusia pun menjadi lingkaran yang sangat merugikan umat manusia di bumi ini.
Lalu, bagaimana kita bisa menyikapi krisis tersebut?
Mengurangi Jejak Karbon
Jejak karbon atau carbon footprint merupakan akumulasi gas-gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, yang mana ketika semakin tinggi aktivitas yang kita lakukan maka makin banyak pula jejak karbon yang kita hasilkan. Jejak karbon yang dihasilkan manusia akan menyatu dan berkonsentrasi pada karbon dioksida di atmosfer meningkat dan dapat menyebabkan perubahan iklim yang berkelanjutan.
Tentunya kita sebagai manusia harus beraktivitas seperti khalayak manusia, tetapi aktivitas-aktivitas yang dijalankan oleh manusia juga tentunya tidak semuanya harus meninggalkan jejak karbon seperti:
- Penggunaan TransportasiÂ
Banyak manusia yang ketika dia memiliki sejumlah harta akan membeli kendaraan yang berlebihan yang mereka anggap itu adalah pencapaian dan aset bagi dirinya, tetapi hal semacam itulah yang akan meningkatkan jejak karbon dan mempercepat perubahan iklim yang drastis. Seharusnya ketika sadar akan perubahan iklim yang sudah terjadi, orang-orang menggunakan transportasi umum atau kendaraan yang berbasis listrik yang bisa mengurangi jejak karbon ini.
- Penggunaan Energi Listrik
Lampu, TV, Kulkas dan yang lainnya pastinya menggunakan penggunaan energi listrik, tatapi alangkah baiknya ketika ada kalanya tidak terpakai atau tidak akan digunakan untuk sementara waktu lepas atau matikan dari sumber listrik yang digunakan oleh barang-barang tersebut, karena penggunaan energi listrik ini juga menyumbang jejak karbon yang akan dihasilkan umat manusia.
Pengelolaan Sampah yang Baik
Sampah pastinya akan memiliki kontribusi yang besar terhadap perubahan iklim, karena apabila sampah dikumpulkan terlalu banyak dan terlalu menumpuk akan menghasilkan pembusukan sampah, dan dari pembusukan sampah itu akan menyebabkan adanya gas metana dan gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat daripada karbon dioksida tak hanya itu ada juga seperti mengahsilkan Emisi nitrogen oksida, Emisi senyawa halogenasi yang tentunya akan sangat berdampak negitf pada lingkungan hidup manusia saat ini maupun mendatang.
Pengelolaan sampah harus dilakukan sebagai langkah preventif manusia selain menjaga agar tidak terjadinya bencana alam yang disebabkan oleh manusia, pengolahan sampah juga akan berdampak baik pada iklim kita. Habit atau kebiasaan yang seharusnya dijalankan oleh manusia sehari-hari adalah membuang sampah secara teratur dan terjadwal, dan apabila bisa dan mampu sampah juga bisa di daur ulang agar sampah tersebut bisa bermanfaat kembali bagi masyarakat luas.
Keterlibatan dalam Teknlogi dan Komunitas
Pada zaman sekarang tentunya teknologi berkembang dengan sangat pesat yang menghasilkan banyak juga inovasi-inovasi dalam penggunaan teknologi tersebut contohnya media sosial, media sosial merupakan platform atau sarana untuk berkomunikasi antar satu dengan yang lainnya tetapi disamping itu media sosial juga bisa digunakan untuk meng-kampanye kan isu terkait lingkungan hidup, yang mana itu sangat bermanfaat sekali untuk memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup di masyarakat luas dengan penggunaan teknologi ini.
