Oleh : Fauzan Fikri
Mahasiswi Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya
Sebagian orang beranggapan bahwa polusi udara hanya terjadi di lingkungan terbuka atau ketika kita berada di luar ruangan saja. Akan tetapi, pada kenyataannya polusi udara juga dapat terjadi di lingkungan tertutup atau ketika kita sedang beraktivitas di dalam sebuah ruangan.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution), sumber polutan apa yang menjadi penyebab polusi udara dalam sebuah ruangan, dampaknya terhadap kesehatan bagi yang terpapar polusi udara, lalu upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi serta mencegah polusi udara dalam suatu ruangan? simak terus ya artikel ini.
Polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution) adalah suatu kondisi dimana terdapat debu, kotoran, gas, dan zat kimia di udara yang berada di dalam suatu ruangan seperti rumah atau tempat kerja. Polusi udara ini dapat berbahaya ketika terhirup masuk ke saluran pernapasan.Â
Kualitas udara yang buruk dalam suatu ruangan telah dikaitkan dengan meningkatnya faktor risiko penyakit paru-paru seperti asma, sesak napas dan kanker paru-paru. Berbagai studi juga telah dikaitkan bahwa kualitas udara yang buruk juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kualitas udara dalam ruangan atau dalam istilahnya disebut indoor air quality (IAQ), mengacu pada kualitas udara di dalam dan di sekitar bangunan dan strukturnya, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan penghuni suatu ruangan.Â
Dengan memahami betapa pentingnya kualitas udara dalam suatu ruangan dan cara mengendalikan sumber polutan di dalam suatu ruangan diharapkan kita dapat menjaga kesehatan udara di ruangan yang kita tempati.
Polusi udara dalam ruangan dapat disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan manusia seperti pembakaran sumber bahan bakar padat untuk memasak dan memanaskan ruangan, contoh bahan bakar padat yaitu kayu bakar, limbah tanaman, dan kotoran. Pembakaran bahan bakar ini menghasilkan partikel-partikel polutan yang mencemarkan udara di dalam sebuah ruangan.
Macam-macam bahan polutan udara dibagi menjadi dua yaitu materi partikulat (pm), partikel kecil debu atau kotoran di udara, seperti jelaga, tungau, dan debu, kemudian ada gas misalnya karbon monoksida, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida.Â
Polusi udara dalam ruangan dapat disebabkan oleh kegiatan apa saja, contohnya seperti kompor gas dan pembakaran kayu, hingga kelembapan dan jamur.
Adapun banyak sumber yang dapat berkontribusi terhadap polusi udara dalam ruangan, beberapa di antaranya seperti asap rokok, bulu hewan peliharaan, karpet yang kotor, berbagai macam produk rumah tangga seperti bahan pembersih dan desinfektan, cat, produk perawatan, penyegar udara, alat pemanas ruangan, oven, tungku, dan pemanas air yang membakar bahan bakar seperti gas, minyak tanah, batu bara, dan kayu juga turut menyumbangkan polusi udara dalam ruangan.
Penyebab utama polusi udara dalam ruangan yang paling sering kita jumpai yaitu asap tembakau atau asap rokok. Asap rokok menyebabkan lebih dari puluhan ribu kematian di setiap tahunnya.Â
Menghirup asap rokok sangat berbahaya bagi anak-anak karena dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), asma parah, masalah telinga, dan infeksi saluran pernapasan akut.
Selain itu, asap rokok mengandung setidaknya 70 bahan karsinogen, yaitu bahan kimia yang telah terbukti menyebabkan kanker, serta didalam asap rokok terkandung sekitar 7.000 bahan kimia lain. Ketika terhirup, bahan kimia ini dapat menyebabkan penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit kardiovaskular lainnya yang menyebabkan serangan jantung, serta komplikasi serius.
Siapapun dapat terkena dampak polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution). Jika seseorang memiliki riwayat penyakit pernapasan seperti asma, atau bronkitis, kemungkinan orang tersebut terkena dampak lebih tinggi karena mereka memiliki paru-paru yang lebih sensitif daripada orang yang sehat tanpa riwayat penyakit pernapasan. Meskipun begitu, tidak semua orang memiliki reaksi yang sama terhadap debu, kotoran, dan debu atau gas di dalam sebuah ruangan.
Kemudian, bagi anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, mereka akan sangat rentan terhadap kualitas udara dalam ruangan yang buruk karena paru-paru mereka masih dalam tahapan berkembang.Â
Saluran pernapasan pada anak-anak berukuran lebih kecil, sehingga peradangan yang disebabkan oleh polusi udara dapat menyebabkan saluran pernapasan mereka lebih mudah menyempit daripada pada orang dewasa pada umumnya.
Berdasarkan data dari WHO, jumlah data kisaran kematian yang disebabkan oleh polusi udara dalam ruangan (Indoor Air Pollution) sebagai berikut:
- 27% disebabkan oleh pneumonia (infeksi saluran pernapasan bawah akut)
- 18% dari stroke
- 27% dari penyakit jantung iskemik
- 20% dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- 8% dari kanker paru-paru
Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan dampak buruk yang diterima ketika kita atau orang lain yang terpapar oleh polusi udara dalam ruangan, maka alangkah baiknya marilah kita mengurangi dan mencegah polusi udara dalam ruangan. Adapun berikut ini beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi polusi di dalam sebuah ruangan, yaitu:Â
- Membuat ventilasi ruangan yang tepat. Udara yang ada di dalam ruangan mungkin mengandung bahan kimia dari berbagai sumber: pembersih, semprotan rambut, masakan, atau cat kuku. Dalam konsentrasi rendah, ini mungkin tidak berbahaya, tetapi jika mereka tidak dapat menghilang ke luar, maka hal ini akan berpotensi terjadi penumpukan polutan udara di dalam ruangan.
- Jangan merokok di dalam ruangan tertutup. Asap rokok, bahkan rokok bekas sekalipun merupakan salah satu penyebab utama  penyakit kanker paru-paru. Diberlakukannya aturan melarang merokok di suatu ruangan tertutup tentu dapat mencegah polusi  udara terjadi.
- Menghilangkan bau tidak sedap dengan membersihkan sumber bau. Ketika ada sesuatu yang memunculkan bau tidak sedap, kita mungkin tergoda untuk menggunakan pengharum ruangan dalam mengatasi bau tersebut. Akan tetapi, hal ini justru malah menciptakan akumulasi bahan kimia di dalam ruangan. Oleh sebab itu, mulai sekarang, hentikan penggunaan pengharum ruangan, lalu atasi bau tidak sedap tersebut dengan menemukan sumber bau dan bersihkan, atau gunakan soda kue untuk menghilangkan bau dengan cara yang lebih sehat dan alami.
- Mencegah hama. Serangga dan hewan pengerat membawa semua jenis kontaminan udara ke dalam rumah. Tutup rumah Anda dengan benar dan simpan makanan dalam wadah yang aman untuk mengurangi kemungkinan menarik hama tersebut untuk masuk ke dalam rumah.
- Memelihara hewan peliharaan dengan bijak dan tepat. Â Polusi udara dapat bersumber dari bulu hewan peliharaan dan tungau debu. Melarang hewan peliharaan kita untuk tidur di tempat tidur atau ruangan lainnya dapat menjaga efek polusi udara dalam ruangan seminimal mungkin.
- Jaga kebersihan ruangan dan bersihkan debu jika ada. Debu adalah sumber utama tungau dan banyak alergen lainnya. Tidak membiarkan debu menumpuk  merupakan langkah penting untuk mencegah polusi udara dalam ruangan.
- Bersihkan lantai secara teratur. Ini mungkin tampak aneh bagi para pembaca, tetapi sesungguhnya lantai rumah juga memengaruhi kualitas udara, karena pada dasarnya semua debu yang ada di udara lama kelamaan akan mengendap di lantai. Menyedot debu karpet, menyapu dan mengepel lantai kosong dapat membantu kita dalam memastikan kualitas udara di sautu ruangan agar tetap sehat.
- Gunakan alas lantai di setiap pintu dalam ruangan. Dengan menempatkan alas lantai (tikar) di setiap titik masuk ke rumah ,hal tersebut akan membantu mencegah sejumlah besar kotoran, bulu, partikel-partikel serta polutan lainnya dapat menyebar ke seluruh rumah.
- Gunakan pembersih alami. Pembersih alami dapat membantu kita dalam membersihkan ruangan tanpa perlu menggunakan bahan-bahan kimia yang menjadi polutan udara.
Mencegah polusi udara dalam ruangan bukanlah proses yang rumit, tetapi memang membutuhkan usaha. Usaha yang kita lakukan akan terbalas dengan peningkatan kesehatan orang-orang yang ada di dalam ruangan dan pada intinya hal tersebut dapat membuat kualitas udara yang lebih sehat.
Salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H