Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Fawwaz
Muhammad Fauzan Fawwaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Gegenpressing, Gaya Sepakbola Jurgen Klopp

23 Januari 2022   20:01 Diperbarui: 23 Januari 2022   20:10 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(AFP/Phil Noble via kompas.com)

Ada begitu banyak filosofi taktis yang dianut para pelatih top tier dunia dan filosofi tersebut terus berkembang siring dengan perkembangan sepak bola menuju ke arah yang lebih modern. 

Para penikmat sepakbola dalam beberapa tahun terakhir pasti sering mendengar istilah gegenpressing. Istilah gegenpressing berasal dari bahasa Jerman yang berarti 'counter pressing' dalam bahasa inggris atau 'menekan balik'.

Gegenpressing adalah sebuah taktik di mana sebuah tim yang bergaya sepak bola uang intens yang melihat tim menekan tinggi sesaat setelah kehilangan kepemilikan bola, maka pada saat itu juga mereka harus segera merebut bola kembali meskipun bola berad di wilayah lawan, bukannya mundur untuk bertahan dan menyusun kembali posisi. 

Ketika seorang pemain menekan lawan yang memiliki bola atau menutup jalan umpannya, para pemain lain mengawasi lawan mereka masing-masing dan bersiap untuk segala kemungkinan, termasuk memotong umpan yang masuk ke area mereka. 

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan untuk merebut kembali penguasaan bola secepatnya dan mengacaukan skema serangan balik lawan.

Taktik ini membutuhkan pemain depan dengan tipe pelari yang dapat berkomitmen mengejar bola dengan cepat dan menutup celah operan lawan dan membuat pemain lawan melakukan kesalahan ketika sedang menguasai bola. Hal ini menekankan pada efek psikologis di mana tidak ada satu pun pemain di dunia ini yang ketika ditekan tidak akan panik.

Meskipun penting dalam gegenpressing untuk mempertahankan tingkat tekanan yang tinggi sepanjang permainan, pemain harus dapat mengevaluasi kapan harus kembali ke posisi bertahan untuk menghemat energi. 

Oleh karena itu dalam menerapkan gegenpressing, pemain harus membutuhkan stamina yang banyak dan penguasaan yang terstruktur dan terkoordinasi antar para pemain. 

Karena apabila belum terbiasa dengan gaya bermain seperti ini, efek bumerang pun akan terjadi. Pemain akan cepat mengalami kelelahan dan berbalik ditekan oleh lawan. Apabila taktik ini tidak terkoordinasi dengan baik maka celah pertahanan juga akan rawan terekspos dan dimanfaatkan oleh lawan.

Salah satu pelatih terkenal yang menggunakan gaya bermain ini adalah pelatih Liverpool yaitu Jurgen Klopp (1967-) dengan mentornya yaitu Ralf Ragnick. 

Saat pertama Klopp datang ke Liverpool dan baru menerapkan gegenpressing, Liverpool masih belum terbiasa dengan gaya bermain tersebut dan hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya Liverpool kebobolan di beberapa pertandingan awal Klopp. 

Dengan menganalisis pemain-pemain yang dibutuhkan untuk menjalankan gegenpressing Klopp mengambil risiko seperti mendatangkan Virgil Van Dijk dan beberapa pemain lainnya. 

Upaya Klopp dapat dibilang membuahkan hasil karena dapat dilihat bahwa Klopp mengubah Liverpool yang sedang mengalami masa kegelapan dari tim medioker menjadi salah satu yang terbaik di dunia sepak bola saat ini dengan gaya permainannya yang ofensif dan garis pertahanan yang kuat membuat siapa pun yang mereka hadapi ketakutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun