Smartphone andalan saya sehari-hari yakni Samsung J7 Pro, rusak. Kerusakannya terjadi pada bagian layarnya sendiri. Dimana, makin hari layar smartphone saya itu makin hitam dan hanya menyisakan seberkas cahaya putih. Dan uniknya, meskipun layarnya rusak akan tetapi kemampuan touchscreennya masih berfungsi dengan baik. Untuk sementara, smartphone itu saya simpan terlebih dahulu dan kini digantikan oleh Realme C15.
Ini adalah kali pertamanya saya memakai smartphone diluar merek Samsung. Ketika saya pergi ke konter hp untuk meminang Realme C15, sebelumnya saya malah menengok-nengok smartphone keluaran Samsung. Saya menargetkan rentang harga satu juta ke atas dan tak lebih dari dua juta.
Mula-mula, penjaga konter hp itu menunjukkan Samsung A01 Core, dengan harganya 1,2 juta. Akan tetapi, memiliki spek yang pas-pasan. Ada juga Samsung tipe lain, keluaran seri A juga. Tapi saya masih melihat-lihat smartphone yang terpajang.
Ketika saya sudah berencana memutuskan meminang samsung A01 tersebut, saya seketika kembali menengok rak pajangan smartphone dan menjumpai sebuah smartphone dengan kotak berwarna oranye, tulisannya C15.
Penjaga konter bilang, "Ini tinggal satu. Hapenya bagus. Baterainya tahan dua hari."
Wah, tentu saja saya sangat penasaran. Saya mintalah penjaga konter mengambil smartphone itu dan saya lihat kotak bagian belakangnya. Tak lupa, saya juga menanyakan harganya lalu penjaga toko bilang, "2,2 juta".
Saya sepertinya jatuh cinta sama smartphone ini pada pandangan pertama. Meskipun harganya lumayan mahal dan melewati rentang harga yang daya targetkan, akan tetapi ternyata Realme C15 termasuk kategori smartphone entry-level. Meskipun begitu, di konter itu tak ada lagi smartphone dengan harga sama dengan spek yang seperti C15.
Kalau dibandingkan dengan smartphone saya yang rusak itu, Realme C15 memiliki banyak keungulan. Yang paling utama ialah memiliki baterai sebesar 6000mAh. Baterai sedemikian itu sebanding dengan baterai smartphone gaming terkenal, ROG 3 Phone keluaran Asus dengan harga yang jauh lebih mahal. Bahkan Samsung J7 Pro saya hanya memiliki baterai sebesar 3600 mAh dengan harga tiga koma sekian juta. Jangan lupa pula, Realme C15 juga memiliki kemampuan fast charging 18W, sehingga mengisi daya baterai tidak membutuhkan waktu yang lama. Tanpa berpikir panjang, saya akhirnya langsung meminang C15. Melupakan Samsung, brand yang telah dua kali saya pakai dalam membeli smartphone.
Lebih lanjut, Realme C15 ini memiliki prosesor gaming entry-level HelioG15. Saya baca-baca lebih lanjut di internet, HelioG15 sudah termasuk prosesor yang baik untuk memainkan game sejenis PUBG dan lain-lainnya.
Jangan lupakan pula soal kameranya. Realme C15 memiliki kamera belakang  beresolusi 13MP AI Quad Camera, dimana ada empat kamera dengan resolusi pendukung sebesar 8MP dan dua lagi masing-masingnya 2MP. Kamera depannya juga lumayan, sebesar 8MP. Saya malah jadi membandingkan lagi dengan kamera smartphone yang rusak itu. Kurang lebih, Realme C15 lebih unggul ketimbang Samsung J7 Pro.
Soal bodynya sendiri, menggunakan bahan polycarbonat (sejenis plastik) yang kelihatan berkelas dan tentunya tidak murahan. Body belakang smartphone ini memiliki motif bergaris-garis yang timbul dan halus. Desainnya sendiri juga tidak ketinggalan. Layarnya memiliki poni kecil dan tidak menggangu pandangan jika sedang menonton film dan bermain game. Jauh beda dengan Samsung J7 Pro, memiliki body dari metal dan layarnya tidak berponi. Akan tetapi Realme C15 lebih tebal sedikit dibandingkan Samsung J7 Pro saya itu.
