Derap langkahnya tidak diragukan lagi. Sepatu kulitnya menghantam lantai langkah demi langkah, terburu-buru, bak anggota kopasus yang sedang bertugas. Â Dapat saya pastikan ia adalah dosen yang akan masuk dan duduk tepat dihadapan saya.
Â
Seketika kelas hening bak Taman Makam Pahlawan
Â
Pasalnya, ia dosen yang begitu menggemaskan, sepuh tanpa senyuman dan kata-katanya menghunus tajam jika diucapkan. Satu per satu nama di daftar hadir mulai dibacakan, dengan ritme yang cepat, persis seperti  Rich Brian dalam melafalkan rap ciptaanya. Bekerja dengan ligat, ia memulai penugasaan sambil menulis di papan tulis yang tak lagi putih.
Â
"Saya akan memberikan tugas kepada kalian semua, silahkan bagi kelompok dengan maksimal anggota dua orang saja dan dikumpulkan minggu depan. Kelas tidak akan dimulai sebelum seluruh tugas  terkirim ke email saya. Ada pertanyaan ?"
Â
Diwaktu yang sama, gadget ku bergetar. Sudah kuduga, jadwal rapat komunitas atau organisasi suda menanti.
Â
Bergulat dalam Hiruk Pikuk Ibukota
Â
Ibukota tak ubahnya jantung yang selalu bergerak memompa darah keseluruh tubuh. Tak kenal lelah. Selalu hidup, sebab ia pusat peradaban. Â
Â
Menjadi seorang perantau di ibukota, sayang rasanya jika kesempatan dibuang hanya begitu saja tanpa ada makna. Berjalan menjadi manusia yang biasa bukanlah suatu cita-cita. Melainkan cara yang tak pada tempatnya.
Â
Beragam informasi kegiatan selalu saya godok menjadi suatu daftar kegiatan pribadi saya. Manajemen waktu menjadi fondasi. Kegiatan akan tertata rapih sesuai dengan prioritas yang diminati. Sebab saya pribadi tertegun dengan suatu kalimat dalam literatur yang pernah dibaca, "hidup sekali dan harus berarti".
Â
Menjadi mahsiswa tentunya menuntut saya untuk berkutat di depan layar laptop selagi tugas masih tersedia. Bahkan harus berjuang sendiri mulai dari mencari sumber, editing bahkan hingga mempresentasikannya.
Selain kuliah, saya pun aktif sebagai aktivis diluar kampus. Terkadang saya harus merelakan weekand untuk berkumpul dan berkegiatan bersama dengan pemuda lintas bidang dalam upaya mencapai solusi permasalahan negeri. Tak jarang pula saya untuk berpindah ke luar kota dalam mengikuti berbagai pelatihan, volunteering, bahkan menjadi narasumber dalam suatu kegiatan.
Â
Tentunya saya membutuhkan laptop yang sesuai dengan kehidupan saya sebagai aktivis. Laptop yang slim  dan ringan tentunya sangat mendukung kegiatan saya yang selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Laptop yang dipenuhi berbagai fitur ter-update demi menunjang kualitas hasil pekerjaan. Dan saya pilih ASUS VivoBook Ultra A412DA.
Â
Body Tipis dan Ringan
Laptop ini merupakan laptop yang sangat diidamkan oleh para mahasiswa yang punya jadwal dinas luar yang tak terkalahkan. Laptop mungil nan ringan dan tak akan memakan bayak ruang jika suatu saat melakukan perjalanan. Ah, memang laptop idaman.
Â
Eits, Â body tipis dan ringan tidak menjadi satu-satunya alasan. Kenyamanan yang diberikan juga tak terkalahkan. ASUS VivoBook Ultra A412DA dilengkapi layar NanoEdge empat sisi tanpa bingkai dengan bezel ultraslim 5.7mm yang memberikan rasio body to screen sebesar 87% dengan wide view angle 187 derajat. Layar yang sedemikian luas akan memberikan pengalaman bagi para pengguna dalam berselancar bebas di layar yang begitu luas. Perjalanan nyaman, tugas aman, dan rapat juga dapat disolusikan. Dibagian atas layar juga tersedia kamera HD sehingga membatu untuk melakukan rapat secara online.
Â
Akses Mudah Dengan Sekali Sentuhan
Mengetik Nyaman, Perangkat Aman
Selain itu, desain tersebut juga dapat menjadikan peragkat lebih aman. Sirkulasi udara menjadi lebih baik lagi sehingga mengurangi resiko laptop cepat panas dan mengetik tetap nyaman.
Â
Performa Prima
Untuk mendukung tugas dapat dikerjakan dengan totalitas, ASUS VivoBook Ultra A412D disempurnakan dengan prosesor terbaru dari AMD Ryzen  3000 Series, baik Ryzen 3 ataupun Ryzen 5 yang mampu mendukung para pengguna dengan performa yang dinilai kencang namun tetap menjaga lingkungan a.k.a hemat baterai. Juga disematkan grafis AMD Radeon RX 540X yang membantu pengguna dalam kebutuhan multitasking.
Data yang banyak, apalagi para desainer dengan hasil desain yang begitu besar tidak lagi perlu dikhawatirkan. ASUS VivoBook Ultra A412DA juga sudah dilengkapi dengan dual-storage yang cukup besar, yaitu SSD dengan kapasitas 512 GB sampai dengan 1 TB untuk kapasitas HDD. Jadi tak perlu lagi khawatir sama kenangan mantan yang tak ingin dilupakan, HEHE.
Â
Konektivitas Mendukung Produktifitas
Dan tak kalah penting, produktifitas akan meningkat dengan dual-band Wifi 5 (802.11 ac) hingga pengguna bisa berselancar di dunia maya hingga 867Mbps, 6x lebih cepat dari biasanya.
Windows 10 Original
Sistem operasi nya juga sudah pre instal Windows 10 asli. Jadi tidk perlu lagi menginstal windows sendiri apalagi beli bajakan. Kini perangkat dapat beroperasi dengan baik sesuai komputasi.
Baterai Bagai Kuda
Untuk yang hobinya pindah-pindah seperti saya, ASUS VivoBook Ultra A412DA tetap menjai pilihan. ASUS menghadirkan teknologi fast charging yang mampu mengisi daya hingga 60% dalam waktu 49 menit saja. Baterai polimer lithium menjadkan laptop in itidak perlu dikhawatirkan jiak mengalami overcharging sebab ia melindungi baterai laptop dari kemungkinan kerusakan akibat overcharging. Bahkan memiliki kekuatan hingga 3x lipat dalam menjaga ketahanan baterai. Jadi jangan khawatir jika kamu harus bekerja secara nomaden, karena ASUS begitu paten.
Â
Sonic Master Bikin Suara Jadi Lumerrr
Â
Perfect
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H