Mohon tunggu...
Fauzandy Husna
Fauzandy Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro

KKN Undip Tim II 2020/2021 Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bikin Sabun Cuma 15 Menit? Mahasiswa Undip Tunjukkan Cara Pembuatan Sabun Cuci Tangan Secara Mudah, Cepat, dan Ekonomis

6 Agustus 2021   07:00 Diperbarui: 6 Agustus 2021   08:22 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan kepada Warga RT 04 RW 02 Desa Gabeng (Sumber: Galeri Penulis)

Semarang (26/7/2021) - Pandemi virus corona (COVID-19) terus menerus menginfeksi warga di Indonesia. Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah pasien positif corona di Tanah Air per 3 Agustus 2021 adalah 3,5 juta orang. Bertambah 31.324 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Tambahan pasien baru sebanyak 31.324 orang dalam sehari merupakan peningkatan yang pesat. Selain itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan perpanjangan PPKM Level 4 hingga 9 Agustus 2021 untuk menekan angka penyebaran COVID-19 yang terus meningkat. Disamping adanya PPKM, perlu dilakukan gerakan untuk mengurangi penularan COVID-19 ini, salah satunya adalah dengan sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak). Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun merupakan salah satu upaya dalam memutus rantai penularan COVID-19.

Masyarakat Indonesia masih terkesan acuh terhadap kesehatan dan kebersihan baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungannya. Hal ini juga terjadi di wilayah Desa Gabeng, Kelurahan Jangli, Kec. Tembalang, Kota Semarang. Budaya cuci tangan menggunakan sabun masih jarang dilakukan oleh warga RW 02. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya sabun cuci tangan pada wastafel di tempat publik, seperti taman, sekolah, dan masjid. Selain itu, sulitnya akses menuju tempat penjualan sabun cuci tangan menjadi salah satu alasan sedikitnya ditemukan sabun cuci tangan di wilayah tersebut.

Melihat masalah tersebut, Fauzandy Husna S., salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi cara pembuatan sabun cuci tangan cair secara mudah, cepat, dan efisien dengan bahan-bahan yang mudah diolah, serta tidak berbahaya seperti menyebabkan iritasi. Selain itu harga bahan yang murah, proses pembuatan yang mudah, dan nilai jual sabun yang menjanjikan menjadi nilai lebih sehingga dapat menumbuhkan minat berwirausaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.  

(Sumber: Galeri Penulis)
(Sumber: Galeri Penulis)

(Sumber: Galeri Penulis)
(Sumber: Galeri Penulis)

 Proses Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Produksi, Pengemasan, hingga Pelabelan (Sumber: Galeri Penulis)
 Proses Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Produksi, Pengemasan, hingga Pelabelan (Sumber: Galeri Penulis)

Untuk menunjang pelaksanaan program, Fauzandy Husna melakukan sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan cair kepada warga RT 04, RW 02, Desa Gabeng, Kelurahan Jangli. Sosialisasi dilakukan pada hari Senin, 26 Agustus 2021 yang dihadiri 10 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan ibu ketua RT 04 dan dilanjutkan penjelasan cara pembuatan sabun cuci tangan. Sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan dimulai dengan membagikan brosur langkah pembuatan dan analisa ekonomi. Untuk memperjelas yang tertulis di brosur, Fauzandy Husna melakukan simulasi pembuatan sabun cuci tangan dan dilanjutkan dengan penjelasan dari aspek ekonomi. Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan membagikan sabun cuci tangan dan sesi foto bersama peserta sosialisasi.

Brosur Langkah Pembuatan Sabun Cuci Tangan Cair dan Analisa Ekonominya (Sumber: Galeri Penulis)
Brosur Langkah Pembuatan Sabun Cuci Tangan Cair dan Analisa Ekonominya (Sumber: Galeri Penulis)

Brosur Langkah Pembuatan Sabun Cuci Tangan Cair dan Analisa Ekonominya (Sumber: Galeri Penulis)
Brosur Langkah Pembuatan Sabun Cuci Tangan Cair dan Analisa Ekonominya (Sumber: Galeri Penulis)

“Program yang dilaksanakan sangat menarik dan membuat masyarakat menjadi termotivasi untuk mengikuti program lebih lanjut. Teman-teman KKN yang lain mungkin bisa melakukan sosialisasi semacam ini di daerah selain RT 04 ini.” ucap Pak Tarno, ketua RW 02 Desa Gabeng, Kelurahan Jangli. 

Sesi Foto Bersama Peserta Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan Cair (Sumber: Galeri Penulis)
Sesi Foto Bersama Peserta Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan Cair (Sumber: Galeri Penulis)

Selain membagikan sabun cuci tangan kepada peserta sosialisasi, Fauzandy Husna juga membagikan sabun cuci tangan kepada sekolah SD Islam Al Ma’arif. Brosur pencerdasan mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga ditempel pada tempat wudhu sekolah tersebut. Harapannya, hal tersebut dapat membantu civitas akademika dan murid-murid untuk senantiasa menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan.

Proses Penyerahan Sabun Cuci Tangan Cair dan Penempelan Brosur Pentingnya Mencuci Tangan dan Sabun Air Mengalir di Sekolah SD Islam Al Ma’arif (Sumber: Galeri Penulis)
Proses Penyerahan Sabun Cuci Tangan Cair dan Penempelan Brosur Pentingnya Mencuci Tangan dan Sabun Air Mengalir di Sekolah SD Islam Al Ma’arif (Sumber: Galeri Penulis)

Proses Penyerahan Sabun Cuci Tangan Cair dan Penempelan Brosur Pentingnya Mencuci Tangan dan Sabun Air Mengalir di Sekolah SD Islam Al Ma’arif (Sumber: Galeri Penulis)
Proses Penyerahan Sabun Cuci Tangan Cair dan Penempelan Brosur Pentingnya Mencuci Tangan dan Sabun Air Mengalir di Sekolah SD Islam Al Ma’arif (Sumber: Galeri Penulis)

Proses Penyerahan Sabun Cuci Tangan Cair dan Penempelan Brosur Pentingnya Mencuci Tangan dan Sabun Air Mengalir di Sekolah SD Islam Al Ma’arif (Sumber: Galeri Penulis)
Proses Penyerahan Sabun Cuci Tangan Cair dan Penempelan Brosur Pentingnya Mencuci Tangan dan Sabun Air Mengalir di Sekolah SD Islam Al Ma’arif (Sumber: Galeri Penulis)

Dengan adanya sosialisasi dan tanggapan positif yang diutarakan warga diharapkan dapat menciptakan kesadaran dalam menggunakan sabun cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari yang harapannya dapat membantu warga RW 02 dan sekolah SD Islam Al Ma'arif untuk memutus rantai penularan COVID-19 pada lingkup masyarakat sekitar. Selain itu, diharapkan warga sekitar dapat membuka usaha baru berupa penjualan sabun cuci tangan yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia di tengah masa pandemi COVID-19 ini.

Ditulis oleh: Fauzandy Husna S.

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Sutarno, M.S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun