Mohon tunggu...
Fauzan Atthariq Tryasnanda
Fauzan Atthariq Tryasnanda Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Teknologi Kalimantan

Jurusan Teknik sipil dan Perencanaan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 2019

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Perempuan dalam Pembangunan SDM di Indonesia

15 Mei 2020   08:51 Diperbarui: 15 Mei 2020   08:44 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan sumber daya manusia di Indonesia sudah menjadi hal yang sangat penting. Presiden Jokowi sudah menekankan bahwa negara Indonesia harus turut hadir dalam upaya pembangunan SDM  agar negara Indonesia memiliki daya saing dalam lingkup global. Tetapi dalam pembangunan SDM diperlukan juga kehadiran dari negara tersebut. Oleh karena itu sangat penting SDM yang berkualitas bagi semua masyarakat. Tetapi walau Indonesia adalah negara yang memiliki Sumber Daya Alam yang kaya tidak diimbangi oleh SDM yang berkualitas.

Salah satunya dalam sektor ketenagakerjaan yang dalam skala besar yang berperan dan berpartisipasi dominan pekerja laki-laki. Perempuan juga turut hadir namun sedikit yang terlihat.

Perempuan-Perempuan Indonesia seringkali dipandang sebelah mata. Bahkan di era emansipasi seperti sekarang pun, para perempuan kerap dianggap sebagai kelompok kedua yang dianggap sangat rentan, karena perempuan mudah mengalami panik dan shock. Dari hasil survei Angkatan Kerja Nasional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 proprosi pekerja laki-laki dalam sektor tenaga kerja formal tercatat lebih dominan 2 kali lipat dibanding pekerja perempuan.

Namun sebenarnya perempuan juga mempunyai peran penting dalam pembangunan SDM, seperti yang dikatakan Mentri PPN/Kepala BAPPENAS Bambang Brodjonegoro dalam sebuah forum Trading Development and Gender Equality bahwa perempuan itu asset, potensi dan investasi yang penting bagi Indonesia dikarenakan dapat berkontribusi secara signifikan dan sesuai kemampuannya. Maka dari itu pemerintah Indonesia menyiapkan langkah -- langkah strategis unutk menargetkan di empat sektor utama. Dengan tujuan untuk mengatasi isu pemberdayaan perempuan di Indonesia  dan yang paling utama yaitu kesetaraan gender di Indonesia.

Empat sektor itu diantaranya sektor Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Pencegahan Kekerasan. Untuk di bidang Pendidikan, Perempuan memberikan kontribusi yang sangat besar melaui tugasnya sebagai guru atau dosen. Usia guru atau dosen perempuan Sebagian besar dibawah 40 tahun yang berarti relatif muda. Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Ali Ghufron Mukti pernah mengatakan untuk tren dosen muda di dominasi oleh perempuan khususnya di usia 25 sampai 34 tahun dengan jumlah hamper mencapai 50.000 -- an. Dari situ bisa dilahat dalam bidang Pendidikan perempuan mempunyai peran yang sangat besar dengan sifaatnya yang bisa membangun karakter peserta didik.

Untuk dibidang Kesehatan, jumlah perempuan yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan sudah lumayan banyak atau bisa dikatakan mendominasi. Dari data WHO menyebutkan bahwa wanita sudah berkontribusi dibidang Kesehatan sebesar 75%  sebagai tenaga Kesehatan di wilayah pelosok. Namun menyangkut masalah tentang kesetaraan gender membuat perempuan tidak boleh bebas untuk memilih lokasi tempat bekerja dikarenakan pengaruh tuntunan sosial. Maka dari itu sangat dibutuhkan kebijakan khusus untuk membuat lingkungan pekerjaan yang baik dan waktu kerja yang flesibel bagi perempuan.

Selanjutnya untuk dibidang Ketenagakerjaan, di bidang ini sangat berpengaruh sekali terhadap pembangunan SDM dikarenakan mencakup semua sektor pekerjaan.

Jumlah perempuan sudah banyak berkontribusi sebagai wanita karier.Dan juga tak sedikit penghargaan yang didapat dari wanita karier seperti contoh apresiasi yang diberikan pada Rohani Dg Tene perannya dalam bidang Kesehatan melalui penghargaan "Heroines of Health" serta GE Healthcare juga membrikan apresisasi untuk menceritakan kisah Rohani Dg Tene dengan dibuatnya film dokumenter yang berjudul "Heroines of Health".

Untuk dibidang pencegahan kekerasan ini sering terjadi kepada perempuan dan anak. Dari data-data yang dilaporkan oleh masyarakat ada sekitar 1300 kasus. Laporan tersebut sebagaian besar kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dari situ bisa dilihat bahwa pemerintah Indonesia harus terus berupaya untuk menyediakan fasilitas dan pelayanan bagi perempuan dan anak yang merupakan korban kekerasan yang sering terjadi.

Dikutip pada laman web Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia bahwa Tindakan tersebut dibuktikan dengan adanya Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di 33 Provinsi dan 247 Kabupaten/Kota, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) di 510 Polres dan Polda, Pusat Krisis Terpadu/PKT di 132 Rumah Sakit Umum/RSUD/RS Swasta, Pusat Pelayanan Terpadu di RS Polri, Rumah Perlindungan Trauma Center, Rumah Perlindungan Sosial Wanita, Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4), Pusat Krisis Pengaduan untuk tenaga kerja Indonesia di luar negeri oleh BNP2TK, Unit Pengaduan Masyarakat di Kementerian PP dan PA dan gugus tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang di 30 provinsi dan 166 kabupaten/kota. Dari semua fasilitas dan layanan ini pemerintah berharap agar semua kasus kekerasan terhadap perempuan dapat terselesaikan.

Dari 4 sektor utama yang di targetkan pemerintah Indonesia bisa kita lihat begitu banyak peran perempuan yang tidak bisa diabaikan. Walaupun perempuan di saat sudah menikah mempunyai 2 peran sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga tetapi mereka tetap memberikan kontribusi dalam pekerjaan mereka dengan maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun