Mohon tunggu...
Fauzan Ariq
Fauzan Ariq Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Teknik Peminat Geopolitik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menanti Peran Negara-negara Arab dalam Penyelesaian Konflik di Syiria adalah Perbuatan Sia-sia

17 Desember 2016   23:54 Diperbarui: 18 Desember 2016   07:29 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbol bintang menunjukan markas AS yang terletak di Kawasan Timur tengah . photo by https://www.metabunk.org/iran-demonized-and-or-idealized.t2293/page-2

Baru-baru ini makin ramai saja pemberitaan konflik yang sedang terjadi di Syiria.  Konflik ini  terjadi akibat ketidak puasan rakyat Syiria terhadap pemerintahan Bashar Al-Asad. Yang kita tunggu-tunggu dalam konflik ini adalah peran dari negara-negara Arab yang secara historis dan geografis berdekatan dengan Syiria. Dalam konflik ini negara-negara Arab seakan kurang peduli terhadap konflik yang terjadi di Syiria. Lain tidak lain karena sikap induk semang mereka (Amerika Serikat) yang biasa ikut campur dalam setiap konflik yang terjadi kini pun mereka terkesan main aman. Seperti kita ketahui negara-negara Arab yang mayoritas penduduknya muslim merupakan sekutu Amerika Serikat.  Hubungan keduanya pun bagaikan induk semang dan anak buah. Mana mungkin anak buah berani kalau induk semangnya saja tak berani?  

Simbol bintang menunjukan markas AS yang terletak di Kawasan Timur tengah . photo by https://www.metabunk.org/iran-demonized-and-or-idealized.t2293/page-2
Simbol bintang menunjukan markas AS yang terletak di Kawasan Timur tengah . photo by https://www.metabunk.org/iran-demonized-and-or-idealized.t2293/page-2
Penyebab utama dari "main aman"nya AS dalam konflik ini adalah karena sedang dalam masa transisi dari presiden lama dan juga ada kekuatan besar di belakang Syiria.  Kekuatan besar yang dimaksud adalah Russia dan Iran.  Semenjak Iran mengembangkan program nuklirnya,AS menunjukan sikap tidak senang terhadap Iran dan sempat meng-embargo Iran. Namun beberapa bulan yang lalu embargo Iran telah di cabut dan kini ekonomi Iran mulai tumbuh menggeliat. Di  hapusnya embargo Iran pun ini juga salah satu penyebab anjloknya harga minyak dunia yang di sebabkan jumlah produksi minyak dunia yang melebihi jumlah permintaan.  Pemerintah Syiria mendapat dukungan dari Iran karena alasan agama yaitu aliran yang sama Islam Syiah. Sementara turut campurnya Russia di karenakan pemerintah Syria merupakan Sekutu pemerintah Russia.  Bahkan Russia memliki markas angkatan laut yang berlokasi di Syiria. Russia tak ingin Syiria menjadi "Libya ke-2" yang pemerintahannya berhasil ditumbangkan  akibat ulah pemberontak yang mendapat sokongan dari Amerika Serikat & Sekutunya.   Sebelum rezim Muammar Gaddafi runtuh Libya merupakan salah satu sekutu pemerintah komunis Russia. Kehilangan Syiria menurut Russia sama saja seperti kehilangan kekuasaan di wilayah timur tengah.

Namun sewaktu konflik Libya terjadi pada 2011 Russia seakan hanya diam dan tak ada tindakan nyata. Kini sewaktu konflik Syria berlangsung Russia bahkan terang-terangan akan membasmi pemberontak yang ingin menggulingkan rezim Bashar Al-Asad. Hal ini lah yang menyebabkan Amerika Serikat terkesan seperti peribasa orang jawa "Abang-abang lambe" yang memiliki arti "cuma omong doang" dalam gaul terkait penyelesaian konflik Syiria.  Masih ingat dalam ingatan kita sewaktu terjadi perang saudara di Vietnam yang berlangsung antara 1957-1975 di mana hasil akhirnya tentara AS yang terkenal superpower di paksa pulang kandang oleh pejuang komunis Vietnam yang mendapatkan sokongan dari Uni Soviet (Russia kala itu).  

Terakhir harapan penulis semoga negara-negara berpengaruh segera mengambil tindakan agar konflik ini segera berakhir dan jangan ada konflik lagi yang terjadi di dunia ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun