Thaif
Tiga tahun sebelum hijrah, adalah Tahun Kesedihan dimana Rasul kehilangan dua orang tercintanya, istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib yang selalu membelanya, namun mati dalam keyakinan jahiliyah.
Berbulan-bulan beliau dan para sahabat dikucilkan oleh kaumnya sendiri. Badan mereka kurus kering. Mereka dilarang membeli, dilarang menjual, dilarang bersosialisasi. Datanglah bencana kelaparan dan penyakit, sampai-sampai kaum muslim harus makan daun-daun kering saking laparnya.
Rasul mencari perlindungan, mencari kaum yang bisa menolong mereka, dipilihlah Thaif, kota yang berdekatan dengan Makkah. Dibawah Zaid bin Haritsah. Namun perlakuan orang Thaif sama buruknya, berdarah-darah Rasul dilempar batu hingga tergenang darah di sandalnya.
Maka datanglah Jibril bersama Malaikat Gunung, yang apabila Rasul mau, ia bisa himpitkan kedua gunung di antara Kota Thaif untuk membalas perbuatan mereka, namun Rasul enggan.
Kisah Wafat Ruqoyyah
Tahun 2 Hijriyah, tahun wafatnya putri beliau Ruqoyyah. Ruqoyyah dulunya adalah istri dari Utbah, putra Abu Lahab. Yang begitu tahu bahwa Muhammad diutus menjadi Rasul, Abu Lahab lah yang memaksa Utbah menceraikan Ruqoyyah dengan kasar.
Lalu Rasulullah menikahkannya dengan Usman bin Affan, salah satu sahabat yang dijamin surga.
Tahun 2 Hijriyah Bulan Ramadhan, umat islam meraih kemenangan besar di Perang Badar, ramai berita tersebar di pelosok Madinah, membuahkan suka cita. Semua orang berbahagia, semua orang tersenyum gembira.
Tapi saat itulah datang seseorang mengabarkan berita kepada Rasulullah, bahwa putri tercintanya Ruqoyyah meninggal dunia.
Bayangkan bagaimana Rasul menyembunyikan kesedihan di hadapan pada sahabat. Bayangkan betapa sedih hati beliau, bayangkan musibah yang beliau hadapi beberapa saat setelah beliau mendapat berita gembira!