Mohon tunggu...
Fauzan ramadhan
Fauzan ramadhan Mohon Tunggu... Arsitek - Manager

Bos muda

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara Judi Online Menghancurkan Ekonomi di Indonesia

3 April 2024   22:38 Diperbarui: 3 April 2024   22:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judi online adalah bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet. Dalam judi online, pemain dapat memasang taruhan dan bermain berbagai jenis permainan seperti poker, blackjack, roulette, dan mesin slot secara virtual. Di Indonesia sendiri, judi online adalah sesuatu yang ilegal dan siapapun yang terlibat dalam perjudian offline ataupun online dapat dikenakan pidana. 

Terlebih lagi Indonesia adalah negara yang mayoritas beragama islam tapi, di Indonesia mempimpin atau menjadi rangking 1 dalam jumlah pemain judi slot di dunia mengalahkan Russia, Monako, Macau, dan Las vegas yang notabenya adalah tempat tempat yang terkenal memiliki banyak kasino dan pemain judi yang tergolong banyak.

Dipertengahan 2023, judi slot mulai rame di Indonesia. Berkembangnya judi slot di indonesia tak lepas dari tangan kotor para influencer dan artis yang mempromosikan judi online, pada september 2023 saja sudah ada 25 inisial nama artis yang tersangkut masalah judi online. Selain para artis, para streamer game juga berperan besar dalam perkembangan judi online. Mereka melakukan streaming dan memasang link "saweran" disitulah situs judi melakukan promosi, tanpa sadar para penonton mereka adalah anak anak SMA, SMP, atau bahkan SD. Lucunya.. para artis yang terjerat bukanya dihukum malah dijadikan duta anti Judi Online.

Lalu bagaimana judi online merusak Indonesia? Dulu judi hanya bisa dilakukan secara offline dan hanya bisa dilakukan oleh sekelompok orang yang tau caranya dan tempatnya tapi, sekarang judi bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja dari anak-anak hingga orang tua. Biasanya orang-orang bekerja atau mendapatkan setelah itu dibuat membeli makan di warung atau berbelanja kebutuhan lainya di toko-toko dan uang terus berputar di masyarakat. 

Tapi, dengan adanya judi online orang mendapatkan uang banyak yang malah dibuat untuk depo lalu melakukan judi dengan harapan bertambah berkali-kali lipat. Nyatanya mereka hanya mendapat ruginya dan uang-uang depo menjadi milik bandar yang entah ada dimana alhasil perputaran uang mati, ekonomi tidak berjalan. 

Tercatat di tahun 2021 sudah ada 201 triliun transaksi judi online dan kerugian ditaksir mencapai 27 triliun per tahun. Selain karena perputaran uang terganggu akibat judi online, karena ini adalah aktivitas ilegal maka negara juga mendapat kerugian lain yaitu, uang yang seharusnya beredar untuk menciptakan lapangan pekerjaan atau untuk hal hal lain jadi terbuang percuma dan negara kehilangan potensi pemasukan pajak karena aktivitas judi online ini ilegal.

Selain merugikan negara, judi slot juga merugikan bagi setiap individu. Banyak orang yang kecanduan bermain judi bahkan sampai menjual harta bendanya untuk terus bermain dan berharap balik modal atau untung. Ada juga yang sampai terlilit hutang pinjol karena judi. Di bulan desember 2023 angka pinjaman online di indonesia menembus angka 59 triliun dengan jawa barat menjadi yang tertinggi dengan angka 16,59 triliun.

 

dengan tingginya kerugian akibat judi online, banyak orang yang depresi dan akhirnya memilih untuk mencari uang dengan merampok, mencuri atau ada yang lebih memilih mengahiri hidupnya.

Solusi untuk masalah ini menurut saya adalah memberantas sampai akar-akarnya mulai dari pemain, promotor, yang menjalankan situs/aplikasinya sampai para bandar judi online. Dan juga para aparat dan kominfo harus lebih serius dalam menangani masalah ini karena memberantas masalah judi online akan sangat sulit, apalagi harus memberantas para bandar yang mungkin saja ada di luar negeri dan punya backingan yang kuat (mungkin saja, siapa yang tau)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun