Mohon tunggu...
Fauzan Ismail
Fauzan Ismail Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Sarana Media Creative | Digital Marketing Head - Content Editor | HMI Kom's FISIP USU| Alam Raya Sekolahku, Pengalaman Guruku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ironi Freeport : Awak yang Rugi, Orang yang Untung

7 Desember 2015   16:15 Diperbarui: 7 Desember 2015   18:57 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan pemerintah berencana untuk mencabut subsidi Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun depan (baca: Finance.detik.com). Sementara beban rakyat terus bertambah, pemerintahan sedang merancang ressuffle kabinet yang tentu saja sedang dalam proses. Adakah dari kita yang sadar dengan wacana - wacana penting tersebut? yang itu sangat dekat dengan kebutuhan sehari - hari kita? Maka ada pepatah yang bisa menggambarkannya, "Sekali mendayung, satu dua pulau terlampaui" "Satu wacana besar, 2,3,4 sampai 5 wacana terlampui"

Lantas dengan membesarnya wacana sidang MKD tersebut, sebenarnya siapa yang paling diuntungkan? Untuk menjawab pertanyaannya, maka saya akan memberikan satu pepatah terkenal, "Kuasailah media, maka anda akan menguasai dunia". Skenario politik berlangsung sesuai kepentingan dan jangan lupa pula siapakah yang paling diuntungkan dari melebarnya wacana MKD ini, apakah rakyat, para pejabat pemerintahan, atau pihak asing?

Ayo, mari kita menginterpretasikan pertanyaan ini. Apabila anda sudah pernah membaca salah satu artikel penulis (baca: Sang Sutradara (Sebuah Refleksi Politik)) maka sedikit banyaknya akan nyambung dengan apa yang saya maksud. Politik adalah seni untuk melanggengkan kepentingan, dan itu dapat terjawab dengan kemampuan kita membaca siapakah yang paling diuntungkan dari wacana politik tersebut.

Nah, menyambung dengan judul artikel ini, awak yang rugi, orang yang untung. Gambaran singkatnya seperti ini, kita bangsa Indonesia yang saat ini hanya menikmati tidak sampai 10% saham di Freeport, sekarang sedang panas - panasnya memperdebatkan masalah skandal bagi - bagi saham Freeport (yg 10% itu) dihadapan sidang MKD, sementara 90% lebih saham Freeport hasil mereka mengeruk emas yang berlimpah di Papua sana, masing anteng - antengnya mengangkut keuntungan untuk dibawa ke negara mereka untuk kesejahteraan negara mereka. Jadi kita berantam untuk yang sedikit, mereka aman sentosa untuk hasil yang banyak.

So, kira - kira begitulah ironi bangsa ini yang sebenarnya kaya raya dari segi sumber daya alam, tapi miskin dari segi moral. Sehingga hasilnya apa, kepentingan besar yang jumlahnya besar sekitar 90% (untuk kesejahteraan rakyat) dikalahkan dengan kerakusan untuk memperebutkan yang 10% nya (untuk kesejahteraan pribadi). Nah, lantas siapakah yang diuntungkan? Awak yang rugi, Orang yang Untung, pas bukan?

[caption caption="Sumber: gotravelaz.com"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun