Mohon tunggu...
Fauzan A Mahanani
Fauzan A Mahanani Mohon Tunggu... -

Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value Cobalah tidak untuk menjadi seseorang yang sukses, tetapi menjadi seseorang yang bernilai. Albert Einstein

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru dan Prestasi Siswa dalam Ujian Nasional (UN)

31 Januari 2010   02:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:10 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang Belajar

Waktu yang membuka peluang untuk belajarOpportunities To Learn (OTL) meliputi jumlah dan kualitas bahan belajar yang tersedia, pengalaman belajar dan latihan-latihan yang dikerjakan oleh siswa.

Dapat dibayangkan bagaimana rendahnya basil belajar siswa, jika guru tidak memberikan bahan belajar memadai. Siswa jarang larut dalam pengalaman belajar yang relevan, dan mereka pun jarang pula melakukan latihan-latihan.

Manajemen Kelas

Classroom management & climate. Kemampuan guru memonitor kelas, efisien dalam menggunakan waktu, tidak boros dengan waktu transisi, kemampuan mempertahankan perhatian siswa terhadap pelajaran, mampu menangani dua atau lebih kejadian di kelas, mampu mengatasi tindakan tidak disiplin siswa yang hanya membuang TOT merupakan serangkaian kemampuan yang terkait dengan manajemen kelas. Iklim kelas yang tidak membosankan siswa, tetapi sekaligus juga mendorong siswa untuk serius, dimana kerjasama dan kerja individual mendapatkan peluang yang memadai, kompetisi positif terjadi, siswa ingin mencapai prestasi yang terbaik, merupakan sejumlah ciri-ciri iklim kelas yang positif.

Kemampuan guru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan tentu saja merupakan kemampuan yang penting. Namun perlu diingat jika semuanya itu tidak meningkatkat TOT jangan harap akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Persoalan menjadi serius jika kita hanya menekankan pada senangnya dan kreatifnya tetapi tidak menghitung berapa besar penguapan TOT yang terjadi hanya karena kita ingin membikin murid aktif, kreatif dan bahagia.

Target Kurikulum

Content coverage yang dalam bahasa biasa dipakai guru identik dengan target kurikulum. Yaitu banyaknya isi pelajaran yang relevan yang diselesaikan oleh guru selama pelajaran berlangsung. Atau, jumlah bahan yang diajarkan guru yang juga merupakan bahan yang termasuk dalam kurikulum.

Ada jurang yang lebar antara apa yang dicakup guru dengan apa yang dapat dikuasai dengan benar oleh siswa. Jumlah bahan yang dikuasai oleh siswa pasti jauh lebih kecil daripada apa yang dicakup oleh guru. Di sinilah persoalannya.

Tumpang tindih atau content overlap antara apa yang diajarkan guru dan apa dipelajari siswa dengan apa yang diteskan atau diujikan. Kalau tumpah tindih ini tidak serasi apalagi nihil, maka terjadilah gejala "jauh panggang dari api". Apa yang diajarkan oleh guru tidak bertumpang tindih dengan apa yang dikuasai oleh siswa. Lebih parah lagi tidak bertumpang-tindih dengan soal-soal yang diujikan atau diteskan.

Bagaimana mungkin ia akan lulus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun