Mohon tunggu...
Fauza Nur Anzaini
Fauza Nur Anzaini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Masih belajar~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Strategi Marketing Mix dalam Meningkatkan Daya Saing (Studi Kasus pada Hotel & Cottages Karang Setra Bandung) - (Ekstraksi Bab 2)

23 Juni 2024   21:03 Diperbarui: 23 Juni 2024   21:11 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kajian Teori

Definisi Pemasaran

Menurut Goh & Kheng-Hor dalam (Sidik , 2022) Pemasaran adalah tindakan sosial dan strategis untuk menarik pelanggan dan memberikan nilai yang lebih baik kepada mereka melalui persaingan.

Menurut Putri (2017) dalam buku "Manajemen Pemasaran", pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajemen di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan membuat dan saling mempertukarkan barang dan jasa serta nilai. Pemasaran saat ini tidak hanya harus menjual barang atau jasa kepada konsumen, tetapi juga harus memastikan bahwa pelanggan tetap puas dengan produk atau jasa tersebut, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari pembelian berulang. Tujuan pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan membuat produk yang memenuhi keinginan pelanggan, menjanjikan nilai yang lebih baik, menetapkan harga yang menarik, mengirimkan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif, dan mempertahankan pelanggan lama dengan mempertahankan kepuasan pelanggan.

Pemasaran ialah berhasil tidaknya perusahaan mencapai tujuan mereka, yaitu mempertahankan kelangsungan hidup dan mendapatkan laba yang maksimum, tergantung pada kemampuan mereka dalam pemasaran, produksi, dan bidang lain (Rahma & Irham , 2024).

Al-Zarliani (2023) memaparkan bahwa pemasaran adalah usaha sadar untuk mengawasi proses pertukaran untuk mencapai hasil yang diinginkan. Proses ini termasuk analisis pemasaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program yang dimaksudkan untuk menciptakan, membentuk, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah serangkaian tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk membuat, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan menukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan. Tujuan pemasaran adalah untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Pemasaran Jasa

Menurut William J. Stanton dalam (Abdul, 2023) mengatakan bahwa jasa merupakan sesuatu hal yang tidak berwujud dan mampu dilakukan identifikasi secara terpisah. Benda-benda berwujud maupun tidak berwujud dapat dihasilkan dari proses jasa.

Ada dua tujuan pemasaran jasa, commercial services (profit services) dan non-profit services, yaitu:

  • Commerial Service, jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, seperti cuci mobil yang berusaha mendapatkan keuntungan dengan mencuci mobil pelanggan.
  • Non-Profit Service, jasa yang bertujuan untuk kepentingan sosial, seperti museum artinya bertujuan memberikan info terhadap konsumen tanpa mengincar keuntungan (Didin, 2019).

Pemasaran jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen berupa jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa atau didengar namun dapat dirasakan manfaatnya oleh konsumen. Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang outputnya berupa kinerja (hasil) yang diterima oleh pelanggan atau konsumen, artinya ada hubungan antara pelanggan atau konsumen dengan produsen (pihak pemberi jasa) serta nilai tambah yang diberikan produsen kepada pelanggan atau konsumen termasuk nikmatnya hiburan, kesehatan, menikmati kegiatan bersantai (Muchlisin , 2018).

Pemasaran jasa adalah penyediaan produk yang tidak dapat dilihat, tidak dapat dimiliki serta tidak memberikan hak milik kepada pelanggan. Jika bisnis menjual barang atau produk, pelanggan dapat memilikinya setelah melakukan transaksi dengan penjual. Namun, jika bisnis menjual jasa, pelanggan hanya akan menerima layanan yang sesuai atau tidak sesuai dengan harapan mereka setelah melakukan transaksi (Osrita, 2023).

Strategi Pemasaran

Menurut Kotler dalam (Rahma & Irham , 2024) strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk membantu unit bisnis mencapai tujuan perusahaan. Strategi pemasaran juga merupakan strategi untuk menghadapi segmen yang dijadikan target oleh suatu perusahaan.

Strategi pemasaran adalah proses menciptakan komunikasi terpadu dengan tujuan memberikan informasi tentang produk atau layanan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Strategi dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan dapat bersaing dan bekerja dengan baik. Usaha bisnis harus memiliki strategi pemasaran yang tepat, karena jika melakukan strategi pemasaran dengan tahapan perencanaan jangka panjang maka bisnis akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Ari & Deni, 2023).

Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu yang menetapkan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan (Sofjan, 2019).

Dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah serangkaian rencana yang disusun atau ditetapkan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya.

Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Hurriyati dalam (Rahma & Irham , 2024) menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.

Menurut Selang dalam (Susi, 2023) bauran pemasaran juga diartikan sebagai satu perangkat yang didalamnya terdapat sekumpulan elemen yang dapat dikontrol untuk mencapai target pemasaran. Salah satu konsep penting dalam manajemen pemasaran adalah bauran pemasaran, juga dikenal sebagai marketing mix yang digunakan untuk memperkenalkan dan memasarkan barang dan jasa kepada konsumen.

Bukhari Alma menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai strategi pemasaran untuk menemukan yang terbaik untuk mencapai hasil yang paling memuaskan. Namun, menurut Zeithaml dan Bitner, bauran pemasaran adalah komponen organisasi bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk mengontrol bagaimana tamu berinteraksi dan apakah mereka puas. Kotler dan Armstrong berpendapat bahwa bauran pemasaran adalah alat pemasaran yang baik yang mencakup produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi yang dikombinasikan untuk menghasilkan respons pasar sasaran yang diinginkan (A. M., Faradilla, Khasanah, & Dewi, 2023).

Dalam bauran pemasaran terdapat kombinasi pemasaran yang dikenal dengan marketing mix 4P, yaitu produk (Product), harga (Price), lokasi (Place), promosi (Promotion) dan orang (People), sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti orang (People), proses (Process) dan bukti fisik (Physical Evidence) sehingga dikenal dengan marketing mix 7P.

Berikut penjelasan singkat mengenai variable-variabel bauran pemasaran:

  • Produk

Menurut Arif (2022) dalam buku "Bauran Pemasaran" produk merupakan suatu barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Pelanggan atau konsumen tidak membeli barang atau jasa itu sendiri, tetapi mereka membeli keuntungan dari produk tersebut yang nantinya didapat oleh pelanggan atau konsumen baik berupa barang atau jasa maupun keduanya. Produk memerankan peran penting dalam bauran pemasaran karena sebelum menentukan strategi bauran pemasaran yang lain, suatu bisnis harus memutuskan produk apa yang akan dibuat dan dipasarkan. Semakin bagus kualitas yang dimiliki dari sebuah produk, maka semakin bernilai produk tersebut.

Sedangkan Menurut Kotler (2012: 283) dalam (Lilik & Siti, 2019), produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi, dan memuaskan keinginan atau kebutihan. Selain itu, pelanggan atau konsumen akan membeli produk yang berkualitas dan memiliki fitur yang bermanfaat. Pelanggan atau konsumen akan membeli produk tersebut untuk memenuhi keinginannya tanpa mempertimbangkan faktor lain. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk terus membuat produk baru yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atau konsumen.

  • Harga

Menurut Anindita dan Setyowati (2018) dalam ( Gunawan, 2020) harga dapat diukur dengan menggunakan indikator berikut:

- Kesesuaian harga dengan kualitas produk, penilaian konsumen tentang kinerja produk dibandingkan dengan harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan produk atau jasa;

- Kepuasan harga, tingkat kepuasan konsumen dengan harga yang ditawarkan oleh perusahaan;

- Diskon, potongan harga atau potongan harga yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen

Monroe dalam (Djunaid, 2018) menyatakan bahwa harga adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk mendapatkan barang atau jasa. Harga juga merupakan bagian penting dari keputusan konsumen untuk melakukan transaksi. Harga yang dianggap mahal, murah, atau biasa tidak selalu benar untuk setiap orang karena bergantung pada lingkungan dan keadaan hidup setiap orang.

Sedangkan Menurut Philip Kotler dalam (Bayu & Ersatul, 2024) "Harga yaitu jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa."

  • Tempat

Menurut Tjiptono dalam (Christy, 2020) pendistribusian adalah upaya pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan persyaratan (jenis, jumlah, harga, lokasi, dan waktu yang diperlukan).

Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi dan berada. Dalam sistem penyampaian dalam jasa, lokasi merupakan kombinasi keputusan tentang lokasi dan saluran distribusi yang berkaitan dengan cara jasa disampaikan kepada pelanggan (Sidik , 2022).

  • Promosi

Menurut Baker dalam (Djunaid, 2018) Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi oleh penjual kepada konsumen atau pihak lain melalui jalur penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Periklanan perusahaan dapat menggunakan media massa, yaitu koran, majalah, tabloid, radio serta televisi untuk menyampaikan komunikasi persuasif kepada pembeli sasaran dan masyarakat. Periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, serta pemasaran langsung adalah beberapa media promosi yang dapat digunakan untuk bisnis ini. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.

Suryana (2016:218) dalam (Oroh, 2023) menyatakan bahwa, kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan periklanan. Oleh karena itu, promosi adalah cara untuk memberi tahu pelanggan tentang barang dan jasa yang akan dijual agar mereka tahu dan membeli, karena fungsi promosi yaitu menginformasikan (to inform), membujuk (to presuade), mengingatkan (to remind), dan memengaruhi (to inffluence), melalui fungsi promosi maka konsumen akan mudah mengetahui barang dan jasa yang dibuat. Indikator dari promosi seperti iklan dan pemasaran pribadi.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi tidak hanya membantu perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan, tetapi juga dapat mempengaruhi pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk sesuai dengan keinginannya.

  • Orang

Menurut Zeithaml and Bitner (2000:19) dalam (Jerico, 2015) "People is all human actors who pay in service delivery and thus influence the buyer's perceptions; namely, the firm's personnel, the customer and other customers in the service environment". People ialah semua pihak yang terlibat dalam penyediaan jasa dan dapat memengaruhi persepsi pembeli. Pegawai perusahaan, pelanggan, dan konsumen lain yang menggunakan jasa adalah komponen dari orang (people).

Orang-orang merupakan unsur penting, baik dalam penyampaian kebanyakan jasa maupun produksi. Partisipan atau people yang dimaksudkan disini ialah sebagai karyawan penyedia layanan atau penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri, seperti resepsionis, dokter, dan beauty therapis (Djunaid, 2018).

  • Proses

Menurut Sunyoto dan Susanti (2016) Proses ialah seluruh mekanisme, prosedur dan tindakan yang digunakan untuk membuat dan memberikan jasa kepada pelanggan, termasuk keputusan kebijakan mengenai keterlibatan pelanggan dan masalah keleluasan karyawan. Manajemen proses adalah komponen penting untuk meningkatkan kualitas jasa.

Sedangkan Adam (2015:99) dalam (Aliming & Jamilah , 2022) berpendapat bahwa elemen proses memiliki arti, yaitu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan tindakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan pemasaran dan operasional sangat tertarik pada elemen proses ini, terutama dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Karena jika dari sudut pandang pelanggan, produk jasa dilihat sebagai hasil fungsi proses jasa. Pelanggan jasa sering menganggap sistem penyampaian sebagai komponen inti dari jasa mereka, yang membuat proses dalam jasa sangat penting dalam pemasaran jasa.

  • Lingkungan Fisik

Bukti fisik atau lingkungan fisik sangat penting karena memiliki peran sebagai pendukung. Dengan adanya pendukung fisik, pelanggan dapat dengan mudah memahami layanan. Pilihan untuk membeli barang atau jasa yang dipasarkan dapat dipengaruhi secara tidak langsung oleh sarana fisik. Sarana biasanya terdiri dari bangunan fisik, perabot, peralatan, perlengkapan, logo, dan warna sehingga tempat konsumen berinteraksi adalah bukti fisik ( Putri T. Y., 2023).

Daya Saing

Daya saing, menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 adalah kemampuan untuk menunjukkan hasil yang lebih baik, lebih cepat, atau lebih lebih bermakna. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk:

1. Meningkatkan pangsa pasarnya

2. Membangun hubungan dengan lingkungannya

3. Meningkatkan kinerja

4. Menjaga posisi yang menguntungkan.

Porter dalam ( Latif, 2024) berpendapat bahwa daya saing merupakan salah satu cara untuk menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan yang lebih baik oleh organisasi, perusahaan, atau bahkan negara dalam hal peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi.

Hotel

Kata "hotel" secara harfiah berasal dari kata "hospitium", yang dalam bahasa Latin berarti "ruangan tamu" di sebuah monastery. Kemudian, di Perancis, kata "hospitium" digabungkan dengan "hopes" dan menjadi "hospice" dan untuk beberapa lama kata "hospice" tidak mengalami perubahan. Selanjutnya, rumah besar tersebut disebut hostel setelah melalui proses pemahaman dan analogi yang lama untuk membedakan antara guest house dan mansion house. Orang-orang terus menggunakan istilah "hostel", dan huruf "s" pada istilah itu secara bertahap menghilang atau dihilangkan, sebelum akhirnya berubah menjadi hotel seperti yang kita kenal sekarang (Made, 2021).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hotel adalah bangunan yang berkamar banyak dan disewakan sebagai tempat menginap serta untuk tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan. Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM 37/PW.340/MPPT-86 mengenai peraturan usaha dan pengelolaan hotel menyatakan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang dikelola secara komersial dan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan penginapan, makanan, dan minuman, serta layanan pendukung lainnya (Riadi, 2020).

Menurut SK Menparpostel (Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi) No. KM/37/PW/304/MPPT-86 pengertian hotel adalah suatu jenis akomodasi yang dikelola secara komersial dan menyediakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi umum (Krestanto, 2019).

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Al Zarliani, W. O. (2023). Manajemen Pemasaran. JAWA TENGAH: CV.EUREKA MEDIA AKSARA.

Gunawan, G. C. (2020). BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN. PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis.

Latif, M. D. (2024). Analisis Strategi Pemasaran Pada CV. Phyrus Sinergi Surabaya Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. MUSLIMPRENEUR, 50-63.

Putri, T. Y. (2023). Analisis Implementasi Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 11P Pada UMKM Tenis(Teh Nikmat Sidamanik). SYARIKAT : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah.

Aliming. B., & Jamilah. P. (2022). PERANAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN DI THE EXCELTON HOTEL PALEMBANG. MOTIVASI: Jurnal Manajemen dan Bisnis.

Arif. F. (2022). BAURAN PEMASARAN. Yogyakarta: Deepublish.

Ari. G., & Deni. R. (2023). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA UMKM OMAH BRANDED. JURNAL MANAJEMEN, BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN, 3, 40.

Abdul. M. (2023). MANAJEMEN PEMASARAN JASA (KONSEP DASAR DAN STRATEGI). JAWA TENGAH: CV.EUREKA MEDIA AKSARA.

Alin. M., Faradila. D., Khasanah, N. S., & Dewi, R. N. (2023). Penerapan Bauran Pemasaran Efektif dalam Meningkatkan Daya Tarik Lembaga Pendidikan Islam di Ponorogo. Excelencia : Journal of Islamic Education & Management, 171.

Bayu. F., & Ersatul. I. (2024). STRATEGI PEMASARAN JASA PADA HOTEL ROSALI SITUBONDO. Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME), 150-159.

Christy, N. A. (2020). PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA USAHA KECIL TELUR ASIN DI KELURAHAN TEGAL SARI, KECAMATAN CANDI SARI, SEMARANG. Majalah Ilmiah Solusi.

Didin. F. (2019). PEMASARAN JASA (STRATEGI, MENGUKUR KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN). Yogyakarta: Deepublish.

Danang. S., & Susanti, F. E. (2016). Manajemen Pemasaran Jasa. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Djunaid, I. S. (2018). Analisis Bauran Pemasaran (Marketing mix) Jasa Penginapan Berbasis Syariah Di Hotel Sofyan Inn Srigunting Bogor. Jurnal Fame.

Jerico. L. (2015). STRATEGI PEMASARAN JASA MELALUI BAURAN PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN (STUDY EMPIRIS HOTEL XYZ JAKARTA). Jurnal.um: Jurnal Ilmu Manajemen.

Lilik. A., & Siti. S. (2019). ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX 7-P) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI THIWUL AYU MBOK SUM. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi.

Muchlisin. R. (2018). Tujuan, Karakteristik, Jenis dan Strategi Pemasaran Jasa. Diakses pada 5/6/2024, dari https://www.kajianpustaka.com/2018/11/tujuan-karakteristik-jenis-dan-strategi-pemasaran-jasa.html.

Made. S. (2021). PENGANTAR HOTEL DAN RESTORAN . JAWA TENGAH: CV.EUREKA MEDIA AKSARA.

Oroh. H. (2023). Manajemen Pemasaran Jasa : Membangun Loyalitas Pelanggan. JAWA TENGAH: CV.EUREKA MEDIA AKSARA.

Orsita, G. J. (2023). PENERAPAN MARKETING MIX 7P PADA CV. INDOCIPTA KARYA GEMILANG LEILEM. Jurnal EMBA, 465-474.

Putri, B. T. (2017). MANAJEMEN PEMASARAN. Denpasar: FP UNUD.

Rahma. D., & Irham. R. (2024). Analisa Bauran Pemasaran Jasa Hotel Belangi Syariah Takengon. JUIIM: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, 6.

Riadi. M. (2020). Pengertian, Jenis dan Klasifikasi Hotel. Diakses pada 5/6/2024, dari https://www.kajianpustaka.com/2020/09/pengertian-jenis-dan-klasifikasi-hotel.html.

Sofjan. A. (2019). MANAJEMEN PEMASARAN Dasar, Konsep, dan Strategi. Depok: Rajawali Pers.

Sidik. I. (2022). PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA TERASKITA HOTEL JAKARTA. JURNAL JEMPPER Vol 1 No. 3.

Susi. M. (2023). ASPEK-ASPEK BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX). Bandung: Widina Bhakti Persada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun