Akuntansi merupakan hal yang berkaitan dengan bisnis, yaitu seni mencatat dan menganalisis data keuangan sebuah perusahaan. Akuntansi di mata masyarakat sering dipahami sebagai kegiatan yang hanya berkaitan dengan penghitungan dan pengolahan data keuangan, sehingga di kemudian hari profesi akuntan akan hilang digantikan oleh para robot dan mesin pintar. Namun, pernyataan tersebut kurang tepat karena peran akuntan terlalu kompleks untuk bisa digantikan oleh teknologi.Â
Beberapa tahun ke belakang, tepatnya mulai tahun 2011, kemajuan teknologi terjadi begitu pesat. Era dengan banyaknya pembuatan mesin serta robot yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan atau yang biasa kita kenal dengan istilah revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 berfokus pada pengembangan teknologi guna menciptakan efektifitas dan efisiensi pekerjaan manusia. Kemajuan teknologi ini membuat beberapa pekerjaan yang tadinya dilakukan oleh manusia mulai tergantikan oleh komputer, mesin, bahkan robot. Sehingga muncul kekhawatiran jika kemajuan teknologi ini akan menjadi ancaman bagi beberapa golongan pekerja tertentu.
Tahun 2017, Jepang mengusung gagasan revolusi industri 5.0. Berbeda dengan revolusi industri 4.0 yang berfokus pada pengembangan teknologi guna mempermudah pekerjaan manusia. Revolusi industri 5.0 lebih berfokus pada kolaborasi antara teknologi dengan manusia itu sendiri. Dalam artian di era dengan kemajuan teknologi ini kita tetap memusatkan perubahan di tangan manusia bukan menjadi objek yang akan terancam atas kehadiran teknologi itu.
Revolusi industri tersebut sangat berpengaruh pada tatanan dunia. Maka, seiring dengan perubahan tatanan dunia tersebut, peran akuntan pun turut serta mengalami perubahan. Peran akuntan dituntut untuk lebih dari sekedar angka-angka. Akuntan diharapkan mampu menjadi pemikir strategis yang paham teknologi dan mampu menavigasi lanskap data keuangan yang kompleks di dunia digital.
Lantas, bagaimana akuntan tetap relevan di era teknologi ini?
1. Menguasai teknologi
Di era dengan kemajuan teknologi ini, menguasai teknologi bukan lagi menjadi pilihan melainkan keharusan. Akuntan harus mahir dalam menggunakan perangkat lunak seperti QuickBooks, Excel, dan sistem akuntansi khusus untuk menyederhanakan proses, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan produktivitas.
2. Berkomitmen untuk terus belajar
Laju perubahan teknologi tidak akan berhenti, maka dari itu akuntan harus berkomitmen untuk terus belajar. Akuntan harus secara teratur memperbarui keterampilan dan pengetahuan mereka untuk mengikuti perkembangan perangkat lunak dan tren industri terkini. Sertifikasi profesional seperti Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) dan Akuntan Manajemen Bersertifikat (CMA) sering kali memerlukan pendidikan berkelanjutan, yang dapat membantu akuntan tetap mendapat informasi dan kompetitif.
3. Kemampuan Analisis dan Interpretasi Data