Tepat pada pertengahan juni, telah diadakan acara gelar karya mata pelajaran proyek IPAS yang sangat dinanti-nantikan. Dengan tema Short Movie Vaganza, acara ini berhasil mengumpulkan para siswa untuk menonton hasil karya film pendek yang telah mereka buat dengan penuh semangat. Bu Rina Nugrahenny Sunardjo, selaku ketua pelaksana sekaligus wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, memainkan peran penting dalam acara tersebut.
Suasana semarak dan penuh keceriaan memenuhi ruang acara saat para siswa dari kelas 10 DKV berkumpul untuk menghadiri acara gelar karya mata pelajaran proyek IPAS dengan tema Short Movie Vaganza. Acara yang diadakan hari ini menjadi momen istimewa bagi para peserta, termasuk saya, Fauwzi, yang hadir sebagai MC yang enerjik dan penuh semangat. Sebagai pembawa acara, Saya memiliki kesempatan langka untuk berinteraksi dengan semua orang dan menghidupkan suasana dengan kecerdasan dan keceriaannya. Dalam acara ini, ia berperan penting dalam memastikan semua peserta merasakan keseruan dan antusiasme yang ada di udara.
Tujuan dari acara ini sangat jelas, yaitu memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menunjukkan kepemimpinan mereka dan membangun minat serta motivasi dalam berkreasi lebih lanjut. Acara ini juga bertujuan untuk menghadirkan momen yang menghibur dan mengesankan bagi semua yang hadir.
Dengan kehadiran Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Pak Hamdan Wahyudi, serta Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana, Bu Rina Nugrahenny Sunardjo yang juga sebagai ketua pelaksana acara ini. Tidak hanya itu, juga hadir Ketua Konsentrasi Keahlian DKV, Pak Iip Rifai, guru produktif DKV, para dewan guru, serta para siswa dari kelas 10 DKV 1 dan 2. Kehadiran mereka semua memberikan semangat dan dukungan yang besar bagi para peserta.
Acara dimulai dengan antusias yang luar biasa. Para siswa DKV diberikan tempat duduk bersama, sehingga mereka dapat saling berinteraksi dan memberikan semangat satu sama lain. Pada saat film-film pendek diputar, suasana menjadi semakin hidup dengan canda tawa, keharuan, ketegangan, dan kehebohan di setiap momen yang ditampilkan.
Setelah penayangan film-film pendek, Bu Rina memberikan kesempatan kepada para siswa, bahkan para dewan guru, untuk memberikan tanggapan mereka mengenai kegiatan ini. Setiap tanggapan menjadi momen yang berharga untuk berbagi apresiasi dan pengalaman. Semua peserta merasa senang dapat berbagi pengalaman mereka dalam pembuatan film pendek.
Puncak acara adalah pengumuman pemenang dari Movie Nomination Awards. Film terfavorit yang berhasil meraih gelar tersebut adalah "Hi It's Me Natara" yang dibuat oleh kelompok 1 dari kelas 10 DKV 1. Film ini berhasil memikat hati para penonton dan mendapatkan voting terbanyak dari para dewan guru. Meskipun film ini dibuat hanya oleh 4 crew dengan beberapa bantuan dari luar kelompok, bahkan dari luar kelas dan jurusan, hasilnya melebihi ekspektasi semua orang. Keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi semua siswa untuk tetap berkreasi dan menghasilkan karya luar biasa.
Proyek film pendek yang menjadi fokus utama dalam pembelajaran ini memberikan kesempatan bagi siswa DKV untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka melalui media perfilman, sesuai dengan konsentrasi keahlian para siswa. Tema yang diangkat dalam film-film pendek ini berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga para peserta dapat merasakan kebermaknaan dan relevansi dari setiap capaian pembelajaran yang telah mereka pelajari.
Salah satu aspek penting dalam pembelajaran ini adalah diferensiasi, yang mempertimbangkan keberagaman karakteristik siswa. Diferensiasi konten dilakukan dengan memberikan siswa pilihan untuk mengakses materi Proyek IPAS dalam berbagai bentuk, seperti video, audio, atau narasi, sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Selain itu, diferensiasi proses juga terjadi dalam proyek film pendek ini, di mana setiap siswa memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam setiap tahap produksi, sesuai dengan kesepakatan dalam kelompok mereka. Hal ini memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang dan menunjukkan keunikan serta keahlian individu mereka.
Acara gelar karya Short Movie Vaganza ini tidak hanya sekadar menyajikan film-film pendek yang menghibur, tetapi juga menjadi momen penting untuk melihat interaksi dan kolaborasi yang terjadi antara siswa-siswi DKV 1 dan 2. Selama proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi, siswa-siswi ini berhasil membentuk tim yang solid dan menghadapi setiap tantangan dengan semangat kerjasama. Guru-guru hanya berperan sebagai fasilitator, memberikan kepercayaan dan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan ide-ide mereka, membagi tugas-tugas, serta melaksanakan setiap proses pembuatan film secara kolaboratif. Hal ini memberikan ruang bagi siswa untuk memiliki suara, pilihan, dan rasa memiliki terhadap setiap langkah yang mereka ambil, sehingga mendorong munculnya kepemimpinan dari diri mereka sendiri.
Reaksi siswa dan siswi terhadap kegiatan gelar karya Short Movie Vaganza ini luar biasa. Mereka menikmati setiap film yang ditayangkan dengan penuh antusiasme. Meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, seperti konflik antar rekan tim dan keterbatasan sumber daya, siswa-siswi tidak menyerah dan tetap bersemangat dalam menghasilkan karya yang optimal. Mereka belajar bagaimana mengelola konflik, menyelesaikan masalah, dan tumbuh menjadi individu yang lebih matang melalui pengalaman berharga ini.
Respons positif juga datang dari para guru, yang melihat Proyek Short Movie Vaganza ini sebagai sebuah terobosan yang positif dalam pembelajaran kontekstual. Mereka mengapresiasi cara proyek ini memadukan konten IPAS dengan kompetensi DKV, khususnya dalam hal perfilman. Guru-guru melihat bahwa proyek ini memberikan siswa kesempatan untuk mengasah keterampilan mereka dalam bidang desain komunikasi visual sekaligus mengembangkan kreativitas dan bakat mereka dalam pembuatan film.
Jika kita ulas balik, film "Hi It's Me Natara" berhasil meraih penghargaan sebagai film terfavorit. Film ini menarik perhatian dengan pesan yang kuat dan pengambilan gambar yang mulus. Meskipun hanya melibatkan 4 anggota tim, film ini mampu menyentuh hati penonton dengan cerita yang diangkat. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kualitas dan daya tarik sebuah film tidak hanya ditentukan oleh jumlah anggota tim, tetapi juga oleh kreativitas dan dedikasi mereka.Â
Sebagai momen penutup acara, dilakukan sesi foto bersama untuk mengabadikan kenangan yang tak terlupakan. Setiap peserta merasa bangga dan senang atas keberhasilan yang telah mereka capai. Gelar karya Short Movie Vaganza telah memberikan pengalaman berharga bagi siswa-siswi DKV dalam mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi mereka di bidang perfilman.
Acara ini tidak hanya sekadar penilaian dan penghargaan, tetapi juga merupakan proses pembelajaran yang berharga bagi semua yang terlibat. Proyek film pendek ini telah menginspirasi siswa-siswi untuk terus berkreasi, mengatasi tantangan, dan menunjukkan potensi terbaik mereka. Diharapkan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar untuk melahirkan generasi muda yang kreatif dan berbakat di bidang perfilman.Â
Dengan demikian, gelar karya mata pelajaran Proyek IPAS dengan tema Short Movie Vaganza telah sukses menghadirkan semangat dan kreativitas siswa-siswi DKV. Momen ini akan terus dikenang sebagai bukti nyata bahwa dalam dunia perfilman, batasan hanya ada dalam pikiran, dan setiap orang memiliki potensi untuk menciptakan karya yang luar biasa.
Acara ini merupakan perayaan dari sebuah perjalanan pembelajaran kontekstual dan berdiferensiasi yang dirancang dengan cermat untuk membangkitkan minat siswa dan siswi dalam berkreativitas serta mewujudkan kepemimpinan mereka.
Terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam acara ini, semoga semangat berkreasi terus berkembang dan mencerahkan masa depan siswa-siswi DKV dalam bidang perfilman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H