Mohon tunggu...
Faustina Odeta
Faustina Odeta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Sel Gajah Lebih Besar Dibandingkan Sel Tikus?

29 Agustus 2018   20:42 Diperbarui: 29 Agustus 2018   20:42 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo semua! Pada blog kali ini, kita akan belajar tentang sel. Beberapa dari kalian mungkin pernah bertanya-tanya apakah gajah yang berbobot lebih dari 1 ton memiliki ukuran sel yang lebih besar dibandingkan dengan yang dimiliki tikus yang beratnya jauh lebih ringan? Pada artikel kali ini, saya akan membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut. Tetapi sebelum kita masuk ke pembahasan tersebut, perlu adanya pemahaman dasar tentang sel terlebih dahulu.

Sel pertama kali ditemukan oleh ilmuwan yang berasal dari Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Saat itu, ia sedang mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati dengan mikroskop. Lalu ia melihat adanya ruangan kecil kosong, ia kemudian menamakannya dengan sel. Sel berasal dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil.

Semua makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Sel merupakan unit struktural terkecil makhluk hidup yang menjadi komponen dasar penyusun tubuh makhluk hidup. Sel juga merupakan unit fungsional karena sel melakukan suatu fungsi kehidupan, seperti sintesis protein yang berhubungan dengan pembentukan sifat morfologis dan fisiologis, reproduksi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, melakukan respons, dan melakukan pemanfaatan energi. Selain itu, sel juga merupakan unit hereditas yang berarti dapat mewariskan sifat genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sel memiliki 3 komponen utama yaitu membran sel, sitoplasma, dan nukleus.

Ukuran sel tentunya juga berbeda-beda. Sebagian besar sel berdiameter antara 1-100 mikrometer(μm) dengan volume berkisar antara 1-1.000 μm3. Sel hewan memiliki diameter sekitar 20μm, sel tumbuhan berdiameter sekitar 40μm, sel Amoeba berdiameter 90-800μm, dan sel alga yang besar berdiameter 50.000μm (50mm). Ukuran sel sangatlah kecil sehingga sulit untuk dilihat dengan mata telanjang dan harus menggunakan mikroskop untuk mengamati sel.

Berdasarkan aktivitasnya, sel dibedakan menjadi sel hidup dan sel mati. Sel hidup adalah sel yang masih melakukan proses metabolisme yang ditandai dengan adanya organel-organel sel. Sementara sel mati merupakan sel yang tidak melakukan aktivitas apapun dan tidak memiliki organel-organel sel dan hanya berupa ruang kosong.

Sedangkan secara struktual, sel sendiri dibagi menjadi 2, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang belum memiliki nukleus atau tidak memiliki membran inti yang memisahkan materi genetik di inti sel dengan bagian sel lainnya. Sedangkan sel eukariotik merupakan sel yang sudah memiliki nukleus yang sebenarnya atau materi genetik (DNA) yang dibungkus oleh membran inti. Setiap makhluk hidup tersusun dari salah satu tipe sel tersebut. Organisme yang memiliki sel prokariotik yaitu Kingdom Archaebacteria, Eubacteria, dan Cyanobacteria. Sedangkan organisme yang memiliki sel eukariotik yaitu Kingdom Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Organel-organel dalam sel eukariotik terdiri dari bermacam-macam sel dengan fungsi yang berbeda-beda pula.

  • Yang pertama yaitu membran sel. Membran sel atau sering disebut dengan membran plasma merupakan lapisan tipis dengan ketebalan sekitar 8nm, yang membatasi isi sel dengan lingkungan di sekitarnya. Membran sel berfungsi untuk melindungi sel bagian dalam dan memberikan bentuk pada sel tersebut serta melakukan seleksi terhadap zat-zat yang keluar masuk dari sel. Membran sel tersusun atas gabungan dari lemak dengan senyawa protein. Lemak dan protein memiliki sifat yang bertolak belakang. Lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat kebalikannya, yaitu hidrofolik (larut dalam air). Maka dari itu, muncul sifat selektif permeable, dimana sel hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja. Dengan adanya sifat ini, membran sel dapat membatasi kegiatan yang terjadi didalam sel supaya tidak terpengaruh oleh aktivitas di lingkungan luar. Pada membran sel, terdapat 3 macam lemak. Yang pertama adalah phospholipid, yaitu lemak yang memilki 2 kutub. Kedua yaitu glikolipid, merupakan lemak yang tertempeli oleh glikogen/karbohidrat. Yang terakhir adalah sterol, yaitu lemak yang menyusup pada membran sel. Selain lemak, pada membran sel juga terdapat 2 macam protein berdasarkan letaknya. Pertama adalah protein integral (intrinsik), yaitu protein yang menembus sampai ke dalam sel dan terletak di antara 2 lapisan fosfolipid. Yang kedua yaitu protein peripheral (ekstrinsik), merupakan protein yang terletak di tepi membran sel atau protein integral.
  • Kedua yaitu Nukleus (Inti Sel). Nukleus merupakan bagian terpenting bagi sel. Nukleus tersusun atas lipid dan protein. Organel ini berfungsi untuk mengendalikan seluruh aktivitas sel, mengontrol sintesis protein, tempat menyimpan DNA, serta tempat penggandaan DNA.
  • Selanjutnya adalah Sitoplasma. Sitoplasma berbentuk cairan koloid  homogen jernih yang letaknya di dalam sel. Fungsi dari organel ini yaitu merupakan tempat organel sel dan sitoskeleton, tempat terjadinya reaksi metabolisme sel, serta tempat penyimpanan molekul-molekul organik (karbohidrat, lemak, protein, dan enzim).
  • Yang keempat yaitu Ribosom. Ribosom merupakan salah satu organela yang memiliki berbentuk butiran yang sangat kecil. Ribosom terbagi menjadi 2, yaitu Ribosom bebas, yang tersuspensi di dalam sitosol, serta Ribosom terikat, yang menempel pada retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi untuk melakukan sintesis protein. Sintesis protein merupakan proses pembentukan protein di dalam sel.
  • Selain itu, ada Retikulum Endoplasma. Retikulum endoplasma atau yang sering disebut dengan RE merupakan membran yang memiliki bentuk seperti labirin, yang berhubungan dengan membran inti sel. Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu RE Halus dan RE Kasar. Organel ini disebut sebagai RE Halus jika permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom. Sedangkan disebut RE Kasar jika permukaannya ditempeli oleh ribosom.
  • Lalu ada Badan Golgi yang berperan sebagai pusat produksi, pergudangan, penyortiran, dan pengiriman produk sel.
  • Setelah itu, ada Lisosom. Lisosom merupakan organel kecil yang diselubungi oleh membran tunggal. Organel ini memiliki peranan pada pencernaan intrasel, berperan pada menelan dan mencerna partikel yang lebih kecil, menelan dan mendaur ulang organel yang rusak, dan perusakan sel sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom.
  • Yang kedelapan, adalah Peroksisom yang merupakan organel yang berbentuk seperti kantong yang mengandung butiran kristal dan diselubungi membran tunggal. Peroksisom berfungsi sebagai penghasil enzim oksidase dan kaltase.
  • Lalu ada Glioksisom yang merupakan sejenis peroksisom tetapi ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari biji tumbuhan. Organel ini berfungsi untuk menghasilkan enzim yang dapat mengubah asam lemak menjadi gula.
  • Yang kesepuluh adalah Mitokondria yang berbentuk silinder dan diselubungi oleh membran luar dan membran dalam. Mitokondria memiliki peran dalam respirasi sel yang dapat menghasilkan ATP.
  • Selanjutnya ada Plastida. Plastida merupakan organel yang digunakan untuk menyimpan materi yang diselubungi oleh membran ganda.
  • Setelah itu ada Vakuola yang berbentuk vesikula besar yang berisi cairan dan diselubungi oleh membran tunggal. Vakuola memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan gas, senyawa organik, ion anorganik, pigmen, dan senyawa beracun.
  • Yang ketiga belas adalah Sentrosom dan Sentriol. Sentrosom merupakan tempat dimana mikrotubula tumbuh yang letaknya didekat nukleus. Di dalam sentrosom terdapat satu pasang sentriol, tetapi pada sentrosom pada tumbuhan tidak memilki sentriol.
  • Lalu ada Sitoskeleton yang merupakan kerangka sel yang kuat dan bersifat lentur yang berupa jalinan serabut yang letaknya tersebar diseluruh sitoplasma. Organel ini berfungsi untuk menyangga dan mempertahankan bentuk sel.
  • Yang terakhir tetapi tidak kalah penting yaitu Dinding sel. Dinding sel dimiliki pada sel tumbuhan, jamur, dan alga. Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Fungsi dari dinding sel ialah untuk melindungi serta mempertahankan bentuk sel dan juga mencegah penyerapan air yang jumlahnya berlebihan.

Setelah memahami tentang organel-organel yang terdapat di dalam sel eukariotik, kita juga harus mengerti perbedaan-perbedaan yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama merupakan sel eukariotik, tetapi keduanya memiliki perbedaan struktur dan fungsi. Pada umumnya sel tumbuhan berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel hewan. Pada sel tumbuhan juga terdapat dinding sel yang bersifat kaku, sedangkan pada sel hewan tidak ada. Selain itu, pada sel tumbuhan terdapat vakuola yang berukuran besar, sedangkan pada sel hewan juga terdapat vakuola namun hanya berukuran kecil. Pada sel tumbuhan juga terdapat plastid yang terdiri dari leukoplas, kromoplas, dan kloroplas, yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Tetapi sel hewan memiliki sentriol di dalam sentrosom, dimana sel tumbuhan tidak memilikinya.

Setelah membaca penjelasan diatas, kita pasti sudah mengerti banyak mengenai sel. Untuk memperdalam materi tentang sel lebih lanjut, mari kita angkat dan analisa sebuah kasus. Pada kasus kali ini, kita akan membahas tentang ukuran sel. Apakah sel yang dimilki gajah dengan berat yang lebih dari 1 ton memilki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sel yang dimiliki oleh tikus yang beratnya jauh lebih ringan dibandingkan gajah?

Dilihat dari tubuhnya, sangat terlihat perbedaan ukurannya. Tubuh gajah jauh lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan tubuh tikus. Gajah merupakan mamalia terbesar dari famili Elephantidae dan ordo Proboscidea dengan bobot kurang lebih 7 ton. Sedangkan tikus merupakan salah satu famili hewan pengerat dari ordo Rodentia dengan bobot kurang lebih 100 gram saja.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, setiap sel memiliki ukuran yang berbeda-beda. Tetapi jika dikatakan bahwa ukuran sel gajah lebih besar dibandingkan dengan sel tikus, pernyataan tersebut menurut saya adalah salah. Mengapa begitu? Mungkin dengan melihat ukuran tubuh gajah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan tubuh tikus, sering kali kita memiliki anggapan bahwa ukuran sel yang dimiliki gajah lebih besar pula dibandingkan dengan ukuran sel milik tikus. Persepsi tersebut menurut saya merupakan persepsi yang salah. Sebab, meskipun ukuran sel berbeda-beda, ukuran sel hewan semua sama. Meskipun gajah dan tikus adalah hewan yang berbeda dengan ukuran yang berbeda pula, tetapi mereka masih dalam satu kingdom yaitu Kingdom Animalia, dan setiap sel pada hewan memiliki ukuran yang sama besarnya. Mungkin terbesit di benak kalian, jika ukuran sel nya sama, mengapa ukuran tubuhnya jauh berbeda? Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan jumlah sel. Jumlah sel yang dimiliki dalam tubuh gajah jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sel yang dimiliki di dalam tubuh tikus. Dimana semakin besar suatu individu, jumlah sel yang dimiliki oleh individu tersebut akan semakin banyak pula. Sel akan memperbanyak dirinya dengan cara membelah. Seiring berjalannya waktu, ketika individu tersebut tumbuh dan berkembang, sel pun akan ikut memperbanyak dirinya pula. Sebab individu yang memiliki bobot lebih besar dibandingkan sebelumnya tentu kebutuhannya pun bertambah sehingga sel-sel tersebut memperbanyak diri, bukannya memperbesar ukuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun