* Islam bukan statis: Ajaran Islam bisa diinterpretasi dan dipraktikkan secara berbeda-beda di berbagai tempat dan zaman.
 * Memahami keragaman: Dengan pendekatan ini, kita bisa menghargai keragaman dalam Islam dan menghindari sikap eksklusif.
 * Relevansi: Membantu Islam tetap relevan dengan konteks zaman dan budaya yang terus berubah.
Contoh penerapan:
 * Islam Nusantara: Menunjukkan bagaimana Islam berpadu dengan budaya lokal di Indonesia, menghasilkan tradisi dan praktik keagamaan yang unik.
 * Tasawuf: Menekankan pentingnya pengalaman spiritual individu dan menggunakan berbagai simbol dan metafora budaya untuk menjelaskan konsep-konsep keagamaan.
 * Fiqh: Hukum Islam yang seringkali disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat.
Pendekatan ini juga punya tantangan:
 * Fundamentalisme: Ada yang berpendapat bahwa pendekatan ini bisa mengaburkan ajaran Islam yang murni.
 * Relativisme: Bisa menimbulkan kerancuan tentang mana yang benar-benar ajaran Islam dan mana yang hanya adaptasi budaya.
Beberapa pendekatan utama dalam studi Islam antara lain: