Mohon tunggu...
Fauzyra Septyana
Fauzyra Septyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Harga Cabai Melonjak, Mencapai Rp90,000 per Kg

22 Oktober 2024   20:50 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:56 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenaikan harga cabai yang melambung (dokpri)

Kenaikan harga cabai menjadi masalah yang serius bagi pedagang dan konsumen karena kenaikan harga cabai yang melambung menjadi rekor tertinggi di pasar-pasar tradisional maupun modern. Pada (7/24) harga cabai mencapai Rp80,000 per Kg. Harga cabai yang paling tinggi ada di pasar Tomang Barat, Jakarta Barat. Kenaikan harga cabai dapat dipicu oleh beberapa faktor yang dampaknya luas bagi pedagang dan konsumen. Karena kejadian harga cabai yang terus naik tentu ada pihak yang di untungkan (petani) dan ada pihak yang di rugikan (konsumen). Harga cabai yang terus menerus naik bisa di sebabkan juga oleh perubahan cuaca, hama pada tanaman, kenaikan biaya produksi pupuk dan kendaraan, dan yang terakhir pada saat perayaan hari raya. 

"Sebenernya kalo ditanya siapa yang rugi kita pedagang juga rugi kalo ada bahan baku yang naik begini, cuma ya mau gimana lagi dari pada pelanggan kabur jadi mau gak mau harga gak kita naikin,"ujar Risma salah satu penjual cabai di pasar Palmerah.

Bukan hanya masyarakat yang keberatan dengan adanya kenaikan harga cabai tersebut, tetapi Risma dan para pedagang lain juga keberatan dengan adanya kenaikan harga cabai yang melambung tinggi. Para pedagang yang menjual makanan dengan campuran cabai juga ikut  merasakan kejadian ini.

"Sudah berapa bulan harga cabai naik terus, terakhir bulan kemarin itu udah Rp95,000an per Kg. Itu kalo di pasar, kalo kita ambil langsung dari petani mungkin bisa lebih murah,"kata irfan salah satu penjual kuliner di pasar.

Salah satu pedagang kuliner tersebut mengatakan jika mengambil cabai langsung dari petani akan lebih murah harganya, sebab jika mereka membeli dari pedagang pasar tentu harganya akan lebih mahal karena para pedagang tersebut mencari untung. Jadi dapat dilihat pihak yang di untungkan atas kenaikan harga cabai ini adalah petani dan pedagang-pedagang besar.

Kenaikan harga cabai yang terjadi di pasar-pasar tersebut sebenarnya sudah terjadi cukup lama, tetapi ada beberapa pasar yang harga cabai nya naik drastis pada 2024. Contohnya yang terjadi di pasar Palmerah, Jakarta Barat. Harga cabai di pasar ini mula-mula sekitar Rp80,000 per Kg, tetapi pada bulan Juli 2024 terjadi kenaikan harga cabai yang melambung tinggi, harganya mencapai Rp95,000 per Kg.

Harga cabai yang sedang naik terjadi di beberapa pasar yang ada di Jakarta. Contohnya di pasar Tomang Barat dengan harga paling tinggi yang harga cabai nya mencapai Rp95,000 per Kg. Pasar-pasar lain juga terjadi kenaikan yang cukup tinggi, tetapi tidak semua pasar berani menaikan harga jual mereka karena takut kehilangan pembeli.

"Yang paling tinggi itu ada di pasar tomang, ada yang jual kurang lebih ya Rp95,000an lah. Kalo kita mau naikin juga ga terlalu tinggi, bukan gimana-gimana ya kalo misalnya gak ada yang beli malah kita lebih rugi kan,"ujar pedagang lain.

Kenaikan harga cabai karena cuaca bisa terjadi karena adanya musim hujan ataupun kemarau (kekeringan). Hama pada tanaman juga bisa menjadi faktor mengapa harga cabai terus naik, hal ini dikarenakan hama dapat mengurangi hasil panen yang membuat pasokan para petani turun dan mereka menaikan harga cabai secara drastis kepada pedagang besar. Jadi dapat disimpulkan dari kejadian ini adalah kita dapat mengetahui kenaikan harga cabai yang sedang naik di pasar-pasar tradisional maupun modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun