Mohon tunggu...
Faurani Santi Singagerda
Faurani Santi Singagerda Mohon Tunggu... Dosen - dosen/akademisi

dosen dan peneliti, menulis adalah sesuatu yg sgt mengasikan selain menumpahkan inspirasi, ide, juga menjadi sarana utk share dan menambah wawasan, terbuka akan suatu kritik bhwa kritik merupakan sesuatu yg membangun baik utk diri sendiri maupun org lain, menulis juga merupakan bentuk dari ibadah selain ibadah yg dijalani selama ini karena dgn menulis dgn harapan bs memberikan manfaat bagi sesama dan juga diri sendiri. love books, literature, sastra and all about written

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi dan Tren Kolaborasi Fintech dan Perbankan Menuju Penguatan Ekonomi Digital Nasional

22 Juni 2022   21:35 Diperbarui: 22 Juni 2022   21:37 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berkembangnya teknologi informasi yang ditunjang dengan pesatnya penyebaran internet, telah banyak bermunculan layanan digital dari berbagai bidang. Dalam hal perkembangan digital tersebut maka ekonomi merupakan salah satu sektor yang turut berkembang seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa keuangan digital yang mempermudah melakukan transaksi dan memperoleh pembiayaan.

Dalam rangka  mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, perlu keseriusan dalam meningkatkan kerja sama antara perbankan dan FinTech. Baik industri FinTech maupun Perbankan, sama-sama  memiliki kekuatan dan kelemahan dalam rangka mengoptimalkan peran dan kontribusinya bagi perekonomian nasional. 

Disatu pihak industri perbankan sendiri memiliki tantangan dalam merespon evolusi perilaku milenial yang kurang mampu direspon cepat oleh budaya corporate sektor perbankan yang cenderung kaku, dilain pihak perkembangan produk dan layanan FinTech sangat berkembang dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.  Kondisi itulah yang menuntut perlunya kolaborasi antar sektor perbankan dan FinTech. Oleh karena itu, dengan adanya kolaborasi diharapkan capital expenditure dan biaya proses bisnis akan lebih ditekan, selain itu perluasan pasar diharapkan meningkat. 

Adanya perkembangan pelaku industri fintech, pengakuan regulator, dan potensi masyarakat yang masih luas terhadap akses keuangan, memungkinkan untuk dirancang suatu model strategi yang menghubungkan antara perbankan  dan FinTech. Adapun 4 model kolaborasi yang sejauh ini telah diterapkan dibeberapa perusahaan di Indonesia sejauh ini:

 1. Model channeling

Merupakan model yang sering disebut dengan Kanal, merupakan kolaborasi yang pernah dilakukan oleh Bank BNI, Grab, dan Gojek dalam menyalurkan kredit melalui fasilitas FinTech
 2. Model vendor

Model ini memanfaatkan fungsi layanan FinTech sebagai bagian dari layanan dan produk perbankan, seperti halnya yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia dalam pengembangan aplikasi BRI Ceria, MotionBanking pada MNC Bank, maupun BCA dengan pengembangan BCA digital-nya.

3. Model Satelite

Melalui pembentukan model ventura (Venture capital) dalam investasi yang pendanaannya berbentuk penyertaan modal pada sebuah perusahaan dalam kurun waktu tertentu, seperti yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia 

4. Model akuisisi dan merger

Sama halnya yang dilakukan oleh Neobank  (BNC) dengan platform kredit digital Kredivo yang ditahun 2021 meluncurkan bank digital bernama Lime. Hal ini menandai masuknya Kredivo ke Neobank (BNC) di pasar terbesar Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun