Ketepatan diksi
Bagi seorang penulis pemula mengalami kesulitan dalam pemilihan diksi yang tepat adalah sesuatu yang lumprah. Agar pemilihan kata benar-benar tepat, seseorang pengguna bahasa diharapkan dapat memahami syarat-syarat dalam pemilihan kata. Diantaranya adalah ketepatan diksi dan kesesuaian diksi.
Syarat ketepatan diksi adalah sebagai berikut:
- Dapat membedakan secara tepat antara kata bermakna konotasi(kata memiliki makna lain) dan denotasi (makna sebenarnya).
- Dapat membedakan secara cermat terhadap kata yang hampir sama maknanya,
- Dapat membedakan kata-kata yang mirip atau hampir mirip ejaannya,
- mewaspadai akhiran asing yang kurang tepat
- memahami kata yang tergolong kata umum dan kata khusus,
- memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
Adapun juga hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata, yaitu persyaratan kesesuaian diksi, diantaranya:
- hindari penggunaan kata yang tidak baku pada situasi normal,
- penggunaan kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja, dalam situasi umum hendaknya menggunakan kata-kata popular,
- hindari penggunaan kata percakapan dalam penulisan, kecuali saat menulis kutipan,
- hindari kata-kata yang mubazir,
- hindari penggunaan ungkapan yang sudah usang,
- hindari penggunaan bahasa daerah dalam tulisan untuk pembaca umum, kecuali istilah yang sudah diserep ke dalam Bahasa Indonesia.
Kesalahan diksi
Kesalahan diksi meliputi kesalahan kalimat yang disebabkan oleh kesalahan pemakaian kata.
Contoh:
1. Pemakaian kata dari atau daripada sering digunakan tidak tepat, seperti dalam contoh berikut: Hasil daripada penjualan saham akan digunakan untuk memperluas bidang usaha. kata daripada dalam kalimat tersebut tidak tepat, karena kata daripada biasanya digunakan untuk membandingkan antara dua buah objek. Jadi, kata yang tepat dalam pemakaian kalimat tersebut adalah kata dari yang menyatakan asal.
2. Pemakaian kata berpasangan, yaitu ada sejumlah kata yang pemakaiannya berpasangan disebut konjungsi korelatifa. Contoh:Baik pedagang ataupun konsumen masih menunggu
kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi.
(salah)
Baik pedang maupun konsumen masih menunggu
kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi.
(benar)
3. Pemakaian dua kata yang bermakna dan berfungsi sama. seperti: ialah
adalah merupakan, agar supaya, demi untuk, seperti contoh misalnya, atau daftar nama-nama.
Contoh :
Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia
adalah merupakan kewajiban kita. (salah)
Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia
adalah kewajiban kita. (benar)