Kekuatan social proof memang tidak perlu diragukan lagi. Dalam media sosial maupun di kehidupan sehari-hari, trik ini paling sering diandalkan untuk memajukan sebuah bisnis. Tetapi sebagai konsumen harus tetap berhati-hati saat akan membeli produk baru karena tidak jarang bisnis yang baru dibuka tetapi sudah memiliki rating yang tinggi karena manipulasi, walaupun tidak semua pembisnis bertindak curang seperti ini.Â
Bagi pengusaha, harus tetap mengutamakan kualitas produk yang dihasilkan, karena dengan adanya produk yang berkualitas akan membuat pelanggan merasa puas dan bahkan merekomendasikan kepada orang lain, hal tersebut akan sangat menguntungkan bagi pelaku bisnis itu sendiri.
Daftar Pustaka
Bhakti, Fernando Kesuma. DKK. (2022). Perancangan User Experience Aplikasi Pesan Antar Kota Menggunakan Metode Design Thinking (Studi Kasus: Kota Bandar Lampung). Â Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, 3(2)
Ernestivita, Gesty. & Suhendra, Euphrasia Suzy. (2022). Application of Psychological Marketing in Digital-Based Business to Improve Millenials and Gens-Z Shopping Drive in Indonesia. Proceeding 2 nd Inernational Conference on Business & Social Sciences.
Fauzie, Dimas. DKK. (2016). Pengaruh Faktor Psikologis Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Konsumen KFC Cabang Mall Olympic Garden Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 40(1).
Kusuma, Aryanti Muhtar. DKK (2020). Manajemen Pemasaran. Mirra Buana Media: Yogyakarta.
Muthahhira, Nurul. & Efendi, Ahmad. (2022). Kerangka Konseptual Hubungan Social Proof Terhadap Minat Berbelanja Online. Study of Scientific and Behavioral Management, 3(1).
Nielsen Norman Group. (2014). Social Proof in the User Experience. Diakses pada 13 Mei 2023, dari Social Proof in the User Experience (nngroup.com)
Teti, Ai. (2012). Integrasi Ilmu Psikologi Dalam Kegiatan Pemasaran UMKM di Desa Jatimulya. Jurnal Pengabdian Mahasiswa, 2(1).
