Mohon tunggu...
Fatwatul ummah
Fatwatul ummah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Fakultas: FTIK Prodi: PGSd Universitas: Unisnu Jepara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Kesulitan Belajar dengan Melakukan Bimbingan Belajar Melalui Diagnosa dan Layanan Pembelajaran

3 November 2019   15:47 Diperbarui: 3 November 2019   15:50 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut  (Syah: 2017) melakukan diagnosis kesulitan belajar diperlukan supaya mengetahui kesulita belajar yng dialami peserta didik di SD,dan melakukan diangnosa perlu adanya prosedur yang terdiri atas langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu yang dialami siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai "diagnostik" kesulitan belajar. Banyak langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru, antara lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weener & Senf sebagaimana yang dikutip Wardani sebagai berikut :

Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa  ketika mengikuti pelajaran.
Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang diduga  mengalami kesulitan belajar.  
Mewawancarai orang tua wali siswa untuk mengetahui hal ihwal keluarga  yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui  hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa  yang diduga mengalami kesulitan belajar.
Diagnosis kesulitan belajar dapat dikatakan sebuah proses  untuk melakukan  identifikasi kesulitan belajar pada siswa dalam upaya menentukan faktor penyebabnya.
Menurut Derek Wood, terdapat tiga kelompok masalah atau kesulitan siswa yang kemudian mengatagorikan siswa tersebut mengalami kesulitan belajar  antara lain:
Siswa mengalami kesulitan dalam berbicara dan berbahasa  
Siswa mengalami permasalahan dalam hal kemampuan akademik
Siswa dengan kesulitan-kesulitan dalam mengoordinasikan gerak tubuh
Siswa dengan permasalahan belajar lain yang belum tercakup pada kategori-kategori tersebut

Setelah melakukan diagnosis kesulitan belajar pada peserta didik, maka guru akan mengetahui kesulitan belajar yang ada pada peserta didik tersebut. Esulitan belajar juga memiliki beberapa faktor yang mendorong peserta didik tersebut mengalami kesulitan belajar. Menurut .  (M. Surya, 1997 ), faktor-faktor yang menjadi sebab atau timbulnya latar belakang, timbul kesulitan belajar dapat berada dalam diri siswa itu sendiri (faktor internal) dan dapat pula berada diluar dirinya (faktor eksternal). Latar belakang timbulnya kesulitan belajar faktor internal misalnya :

Siswa kurang memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk pembelajaran.
Kurangnya bakat khusus untuk suatu situasi pembelajaran tertentu.
Kurangnya motivasi atau dorongan untuk belajar.

Situasi pribadi baik yang menetap maupun sementara seperti gangguan emosional pertentangan dalam diri, susana frustasi, kesedihan yang berkepanjangan.
Faktor-faktor fisik seperti cacat tubuh, gangguan kesehatan, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran.
Faktor bawaan atau keturunan
Sedangkan kesulitan belajar yang muncul dari faktor eksternal meliputi :
Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi situasi pembelajaran seperti cara mengajar, sikap guru, kurikulum, alat bantu mengajar, ruang kelas suasana hubungan sosial.
Suasana dalam keluarga yang kurang mendukung kegiatan belajar seperti kegaduhan di rumah, kurang perhatian dari orang tua, kurang peralatan belajar,  kekurangmampuan keluarga.
Situasi lingkungan yang kurang mendukung seperti pengaruh pergaulan, film, TV, bacaan

Menurut (Prayitno, 1999 : 53), "Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya ". Menurut pengertian diatas layanan pembelajaran merupakan layanan bimbingan dan konseling. Layanan diberikan pada peserta didik dengan tujuan memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Keterampilan dan materi belajar yang diberikan cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.

Selanjutnya pengertian menurut Sujatmiko, Lili Nurlaili (2003 : 10) layanan pembelajaran adalah : "Gabungan kegiatan belajar dan mengajar, dalam arti kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman terhadap suatu objek atau suatu peristiwa, sedangkan kegiatan mengajar merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi, dan tanggung jawab pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat ". Pelaksanaan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling di SD disesuaikan  (tentang materi atau cara-caranya ) dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa sekolah dasar.

Selanjutnya menurut (Prayitno: 1997) menegaskan materi pokok bimbingan belajar sekolah dasar meliputi :

Pemantapan materi di kelas sebelumnya.
Bantuan kepada siswa dalam pengaturan jadwal kegiatan belajar (baik di sekolah maupun
Bantuan kepada siswa dalam mencatat materi pelajaran dan membuat ringkasan pelajaran.
Bantuan kepada siswa tentang bagaimana belajar di tempat latihan keterampilan, dan di lapangan olah raga.
Bantuan kepada siswa dalam hal membaca buku yang efisien, meringkas buku, dan belajar di perpustakaan.
Bantuan kepada siswa dalam hal mempersiapkan  di rumah), dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Kegiatan diskusi tentang kemungkinan tamat dari SD dan memasuki sekolah lanjutan.

PENUTUP

Dalam mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik di sekolah dasar, guru pelu mengetahui masalah yang dialami peserta didik tersebut atau mendiagnosa masalah yang dialami peserta didik, mnetukan faktor yang menyebabkan peserta didik di sekolah dasar samapai mengalami kesulitan belajar. Setelah menentukan penyebab peserta didik mengalami kesulitan belajar, guru baru melakukan bimbingan belajar dengan layanan pembelajaran yang diberikn kepada peserta didik tersebut agar tidak mengalami keterlambatan belajar dan bisa meningkatkan prestasi yang dimiliki peserta didik. Dengan diketahui masalah kesulitan belajar pada siswa sekolah dasar diharapkan guru dapat membimbing siswa untuk pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun