Segala hal yang menyenangkan orang yang dicintainya– ia penuhi semua tanpa mempertimbangkan dirinya sendiri. Dibutakan oleh perasaan yang tidak diimbangi dengan rasionalitas.
Kendati dengan perempuan yang merasa telah dicukupi hidupnya pun semata-mata hanya mencari keuntungan dari laki-laki mencintainya. Setelah si laki-laki tidak mempunyai apa-apa, akan ditinggalkan begitu saja.
Padahal, bukankah cinta adalah persoalan bagaimana bisa mengerti dan memahami antara satu dengan yang lain? Bukan malah mencari keuntungan untuk menang sendiri. Hanya memperhatikan soal materi dan mengesampingkan masalah hati.
Mungkin di antara kita ada yang pernah mengalaminya. Entah bagi siapapun yang pernah mengalaminya, mari kita tertawakan bersama mengingat kebodohan yang pernah dilalui.
Selagi kita masih hidup dan bisa menghirup udara segar, jangan lagi terjebak pada perspektif cinta yang keliru. Dan mudah-mudahan tidak akan bertemu pada seseorang yang seperti cerita itu. Semoga.
(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H