Mohon tunggu...
Kholifatus Sahara
Kholifatus Sahara Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maliki Malang '19 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fakta Tentang Belajar SKS (Sistem Kebut Semalam)

21 Maret 2021   08:21 Diperbarui: 21 Maret 2021   09:13 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik sekali bukan judul artikel kali ini, Kemampuan kognitif yang berkaitan dengan memori, bagaimana konsep memori, apa itu memori sensorik, long term memory, shor time memory dan jenis -jenis lupa.  Coba luangkan beberapa waktu untuk mengingat momen berkesan  di masa lalu atau memikirkan kembali apa saja yang sudah kita lakukan hari ini, beberapa diantara kita akan mengingat dengan baik hal - hal yang terjadi di masa lalu, atau bahkan tadi pagi kita sarapan dengan bubur ayam yang kita beli di gerobak warna apa, dan nama penjualnya siapa, memakai baju apa dll.   Kita telah mendengar, melihat, merasakan, mencium, dan menyentuh, Nah informasi atau kejadian tersebut diolah dan disimpan di dalam otak yang mana memungkinkan kita untuk mengingatnya kembali kejadian yang pernah terjadi. Lalu apa proses apa yang terjadi di dalam otak kita yang sangat rumit ini? Sehingga kita bisa menggambarkan atau mengingat hal yang sudah terjadi di masa lalu atau hari kemarin. Kemampuan kognitif tingkat tinggi ini disebut sebagai memori.

Memori merupakan kemampuan yang berkaitan dengan menerima atau memasukkan( Learning), menyimpan (Retention) dan menimbulkan kembali (Remembering) hal - hal yang telah lampau (Woodworth dan Marquis dakam Walgito, 2004:145). Psikolog kognitif mengklarifikasi bahwa ada tiga komponen memori  yaitu :(econding) atau memasukkan informasi, yang terjadi melalui alat indra atau sensori kita kemudian diproses sehingga menghasilkan tindakan yang berupa kejadian-kejadian saat itu, dan disimpan (storage) sehingga kita bisa mereka ulang atau mengingat kembali (retrival) informasi yang tersimpan di dalam memori. Contoh sederhananya seperti ketika kita membeli bakso yang enak di daerah kota, beberapa hari kemudian kita ingin memakan bakso namun yang langsung teringat di dalam memori kita adalah bakso di daerah kota yang pernah kita kunjungi waktu itu,  karena ada hal yang berkesan yaitu rasa baksonya yang enak dari bakso-bakso lain. Jadi kita mereka ulang kembali dengan cara membeli bakso itu lagi. 

Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin(dalam Matin,1998) ingatan tersimpan dalam sistem penyimpanan informasi yang terbagi menjadi tiga yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang ( long term memory) . Memori sensori merupakan ingatan yang bersifat sementara melalui pancaindera. Mengapa memori sensori terjadi dalam waktu yang singkat?  Sebab kita akan kuwalahan ketika menginput seluruh informasi sensorik yang masuk secara bersamaan sehingga hanya perhatian kita hanya akan terpusat dari beberapa sensori saja. Hal ini memudahkan kita ketika akan mengingat informasi yang menurut kita penting sehingga bisa memfokuskan perhatian pada informasi tertentu. Memori sensori ini terbagi menjadi tiga jenis, yang pertama yaitu memori ikonik yang  melibatkan hal visual seperti gambar dan biasanya hanya berlangsung selama empat detik, memori gema (pendengaran) memori yang singkat melalui jenis suara dan biasanya bertahan tiga hingga empat detik, dan yang terakhir memori haptik (sentuhan) memori singkat ini melalui  sentuhan dan biasanya bertahan sampai dua detik saja.  Seperti contoh ketika kita melihat gambar, mendengarkan sesuatu, atau meraba sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita dari sekian banyak informasi yang masuk.

Berbeda dengan short term memory atau memori jangka pendek. Proses penyimpanan terjadi dalam jangka pendek atau sementara namun bisa bertahan dengan durasi yang lebih lama dari memori sensori  sekitar 20  hingga 30 detik setelah informasi itu tidak diperlukan lagi maka akan hilang dalam ingatan kita. Misalnya ketika kita mengingat kebutuhan apa yang harus kita beli pada minggu ini, beberapa minggu kemudian kita ingin membeli kebutuhan yang sama seperti minggu kemarin  namun lupa kebutuhan apa saja yang pernah kita beli pada saat itu. Ingatan jangka pendek  dan jangka panjang adalah dua hal yang berkesinambungan ,karena sebagian ingatan jangka pendek bisa tersimpan di ingatan jangka panjang atau dilupakan. List kebutuhan yang kita beli setiap minggunya dapat kita ingat secara otomatis jika kita mengulangnya setiap minggu, oleh karena itu dalam proses belajar atau saat hendak mengikuti tes maka dianjurkan untuk belajar dikurun waktu yang lama dalam artian tidak cukup belajar sehari saja, karena proses penyimpanan informasi tersebut bisa masuk kedalam jangka pendek jika tidak ada proses konsolidasi. 

Ingatan jangka pendek akan tersimpan dibagian otak Hippocampus jika diperkuat atau tidak dilupakan maka akan tersimpan di Cerebral Cortex. Penyimpanan di Cerebral Cortex ini bergantung pada tipe ingatannya jika mengingat gambar museum saat kita belajar  maka akan tersimpan di visual cortex, berbeda dengan audiotori yang akan mengingat dan mengenali suara orang yang pernah kita temui misalnya seorang guru dengan suara mengajar yang berbeda-beda ada yang pelan ada yang keras, Neuron diseluruh otak akan berintegrasi yang disebut sebagai sinapsis melalui neurotransmitter khusus, jika dua neuron tersebut bertemu secara berulang maka akan menjadi ingatan jangka panjang atau (Long Term Memory) Dalam ingatan jangka panjang proses penyimpanan informasi bersifat permanen, sehingga bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama, dan ruang penyimpanan tidak terbatas.  Proses penyaringan informasi dari jangka pendek melalui  imagery coding dan semantic coding, semantic coding terjadi ketika kita memahami sebuah kalimat misal saat kita belajar  kita memahami proses metamorfosis kupu-kupu, kemudian melalui imagery coding kita membayangkan prosesnya yang bermula dari ulat menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu yang terbang cantik. Jadi dalam ingatan jangka panjang ini terdapat keterlibatan emosional, artinya saat emosi yang kita rasakan semakin kuat maka semakin kuat juga penyimpanan informasi. Oleh karena itu dalam proses belajar perlu mengolah bagaimana menciptakan suasana belajar yang nyaman, dan dorongan positif di dalamnya sehingga energi positif selama proses belajar yang kita lakukan dapat menghasilkan output yang positif.Ingatan akan terserap dengan baik, ketika kita memperhatikan dengan baik juga dan saat kita terlibat dalam memusatkan informasi yang menurut kita penting.

Lupa merupakan bagian dari memori. Pelunturan memori atau lupa terjadi karena beberapa faktor. Faktor usia yang menyebabkan kesehatan fisik dan mental meningkat ketika tua, dan penyebab lainnya karena stress yang kronis, jadi ketika kita terbebani pekerjaan atau hal lainnya, stress menyebabkan sel otak kita rusak sehingga melemahkan kemampuan kita dalam menyimpan informasi baru. Nah apa saja jenis-jenis lupa? Berikut ini jenis jenis-jenis lupa :

1. failure to encode (kegagalan penyandian) jenis lupa ini berkaitan dengan atensi atau perhatian yang  dari reseptor sensorik yang kita terima,  sehingga  menyebabkan kita sulit mengingat informasi  yang masuk dan informasi ter sebut akan tersimpan di short term memory seperti yang sudah dijelaskan tadi bagaimana memori jangka pendek bekerja.

 2. Amnesia, Amnesia adalah jenis lupa yang bisa terjadi pada ketiga sistem penyimpanan informasi yaitu memori sensori, memori jangka pendek dan panjang. Penyebab seseorang Amnesia adalah penyakit alzheimer , sindrom korsakoff, dan bisa juga terjadi karena cidera otak.

3. Interferensi (Interference), jenis lupa ini disebabkan oleh informasi dan memori yang memiliki beberapa kesamaan, interferensi terbagi menjadi dua yaitu retroaktif dan proaktif. Retroaktif terjadi ketika memori baru menghambat memori lama dan proaktif terjadi ketika memori lama menghambat memori baru misal susah move on dari mantan.

4. Decay terjadi karena ingatan itu tidak difungsikan dan mere-call kembali, yang mengakibatkan ingatan itu memudar  berjalannya waktu.

5. Kegagalan Pengambilan (Retrieval Failure) gagal dalam menemukan memory clue , 

6. Lupa yang Disengaja, lupa yang dilakukan secara sengaja untuk menghilangkan kenangan yang membuat traumatis.

7. Represi, dilakukan untuk menghindari  atau menekan ingatan atau kenangan yang membuat kita tidak nyaman.








Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun